"pak Raihan Syahla sudah terlacak keberadaannya." Ucap Alex - orang kepercayaan Abi Raihan - di sebrang sana.
"Di mana dia sekarang?"
"Di daerah Bogor, untuk lokasi lebih lengkap nya nanti saya share lokasinya."
"Syukurlah, cepat kirim ke saya lokasinya."
Panggilan diakhir oleh Raihan. Dia segera memberi tahu kepada Arsha. Saat ke kamar putra nya ia tidak melihat siapa pun.
"Sha"
"Arsha!" panggil Raihan tak sabaran, dia terus berkeliling rumah mencari keberadaan Arsha.
"Mana sih nih bocah." Kesal Raihan yang tak kunjung menemukan Arsha.
"Kenapa sih bi teriak teriak." Ucap Hafsah.
"Ada kabar tentang keberadaan Syahla mi, dia sudah terlacak keberadaannya ada di daerah Bogor. Abi nyari nyari Arsha mau kasih tau tapi gak ada anak nya"
"Ada di taman belakang rumah kali Bi, dia kan kalo lagi sedih suka diem disana." Raihan mengangguk dan menuju belakang rumah nya.
Sampai di sana Raihan melihat Arsha yang tengah melamun di bangku taman dengan pandangan tertuju ke langit yang bertabur bintang yang berkelap kelip.
Dengan hati hati Raihan mendekati putranya tersebut dan duduk di sebelah Arsha.
Arsha yang baru mengetahui Abi nya datang segera menghapus air matanya dan mencoba tersenyum dan senyuman itu di balas dengan senyuman hangat dari seorang ayah membuat Arsha ingin menumpahkan segala tangis nya seperti dahulu ketika ia kecil.
"Kalo mau nangis jangan di tahan sha, nangis aja."
"Tapi Abang malu, Abang kan cowok"
Raihan terkekeh. "Cowok juga manusia punya rasa sedih, masa gak boleh nangis?"
"Denger sha menangis itu bukan pertanda kita lemah, ada kalanya kita juga harus menangis untuk meringankan beban di hati kita. Pasti gak enak banget kan nahannya, jadi ngapain malu."
Mata Arsha berubah menjadi berkaca kaca hanya di hadapan Allah dan ayah nya saja ia menampakkan kesedihannya bahkan di depan umi nya pun ia akan berusaha untuk selalu terlihat baik baik saja walaupun kenyataannya sebaliknya.
"Bi abang gagal ya jadi suami yang baik buat Syahla? sekarang dia gak tau ada dimana dan pasti Syahla lagi ketakutan bi tapi Arsha gak bisa berbuat apa apa karena Arsha gak tau Syahla dimana, Arsha gak becus jadi seorang suami"
"Suttt jangan bilang seperti itu kamu gak gagal jadi suami, kamu juga kan udah berusaha mencari Syahla tapi memang belum di takdir kan aja untuk bertemu, Abi punya kabar gembira."
"Apa itu Abi?" Tanya Arsha.
"Letak keberadaan Syahla sudah di temuka dia ada di daerah Bogor"
Arsha tersenyum bahagia dan berdiri dari duduknya.
"Beneran Abi?"
Raihan tersenyum dan mengangguk.
"Yaudah ayo sekarang kita ke Bogor." Ajak Arsha tak sabar an.
"Nanti dulu sha kita harus bikin strategi, karena Abi yakin kalo penculik itu gak akan semudah itu memberikan Syahla kepada kita." ucap Raihan dan diangguki oleh Arsha.
****
Setelah cukup menyiapkan strategi, Arsha segera pergi menggunakan motornya dia tidak sendirian ada abizar, Devan, Umar, Aron,dan Randy mereka menggunakan motornya masing masing, sedangkan Raihan menggunakan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Takdir (Selesai)
SpiritualPepatah bilang 'cinta tidak harus memiliki' memang terkesan munafik karena setiap orang mencintai pasti berharap untuk memiliki seutuhnya orang yang dia cintai. Begitupun dengan Syahla dia berharap bisa memiliki orang yang dia cintai namun itu hanya...