Part 6 : Stalker 3

3.2K 284 6
                                    

Cliff tidak percaya, ada wanita yang berani menerobos tempat tinggalnya! Dan itu adalah tetangga sendiri!

"Miss?"

Cliff benar-benar terkejut dan sangat marah, dia buru-buru memakai celananya.

Mera menyembunyikan badannya ke tembok, menepuk jidatnya. Entah kenapa dia jadi sangat bodoh. Harusnya dia lari kan?

Mera pun segera menuruni tangga, dia hanya ingin keluar dari situ.

Hal ini sangat memalukan! Jantungnya berdegup luar biasa kencang! Oh Adrenalin sialan! bisa-bisanya dia seperti maling dan lengkap menjadi tukang intip. Mera mengomeli dirinya

Belum sempat keluar dari lorong, Cliff menarik tangan Mera dan mendorongnya ke tembok dengan keras.

"Kamu gila miss?" suara Cliff terdengar marah.

Mera tidak menjawabnya. Dia tidak berani memandang Cliff, Mera hanya menggigit bibirnya, tanda dia sangat gugup. Tangan Cliff begitu kuat mencengkram tangannya. Mera tahu Cliff marah padanya.

"Kamu gila berani masuk ke rumah orang malam-malam begini?" Tanya Cliff nada bicaranya terdengar meninggi.

Mera memberanikan diri menatapnya. Cliff sangat berbeda, ekspresi si Flower boy yang manis itu hilang, Mera seperti berhadapan dengan orang yang berbeda. Dan lagi-lagi, adrenalin Mera menyukai suasana ini. Mera menginginkan lebih.

"Ehmm... Aku sudah mengucapkan salam kok, karena tidak ada jawaban dan pintu depan terbuka, ya jadi aku masuk saja" Mera mencari alasan dan berusaha tetap menatap Cliff, pria itu hanya memakai jeansnya tanpa baju. Menarik.

"Jadi kamu Ada perlu apa Miss?" Cliff melepaskan tangannya.

Mera diam.

Tapi ini kesempatan dia bisa melihat Cliff dari dekat. Tanpa kacamata dan rambut berantakan, garis wajah Cliff terlihat lebih misterius, entah kenapa wajah si flower boy itu hilang. Ekspresinya yang sedang marah itu membuatnya semakin kelihatan hot, apa lagi dia tidak memakai baju dan baru saja mandi. Otot-otot tubuhnya sangat bagus walau tidak kekar. Mera semakin ingin tahu rasanya bercinta dengan Cliff!

"Jadi?" Cliff menyadarkan pikiran Mera yang melayang kemana-mana.

"Oh, Aku tertarik denganmu" Mera langsung saja menembak Cliff. Mera pikir sudah terlanjur ketangkap yang sudah.

Mata Cliff terlihat membulat, dia menyeringai. Mera menyukai ekspresinya.

"Kamu sudah gila? Kita baru bicara tadi siang dan cuma beberapa menit, kamu tiba-tiba menerobos ke dalam rumahku dan bilang tertarik?" Cliff tertawa, tentu saja dia tidak percaya.

"Mungkin aku gila...?" Suara Mera merendah dan matanya menatap Cliff dengan tatapan tajam..

"Miss... Kamu wanita, tidak pantas seperti ini" Cliff menjauhi Mera.

Mera sudah memutuskan dirinya menjadi lebih agresif. Dia melihat Cliff sangat menarik hari ini. Dia tidak perduli dengan apapun perkataan Cliff.

"Aku mau nawarkan sesuatu"

Cliff menatap wanita di depannya itu. Tentu saja, dia cantik dengan rambut merahnya, dan tubuhnya pun bagus Tapi Cliff tidak tertarik!

"Aku... Ingin seks"

"Apa?" Cliff menggaruk kepalanya sepertinya dia salah dengar.

"Seks" Mata Mera tampak berbinar.

"Apa itu?"Cliff menganggap dirinya salah dengar.

"Seks" Mera mengerakan jarinya membentuk huruf "S"

Cliff sampai bengong membuka mulutnya karena baru ini seumur hidupnya dia menemui wanita se-GILA ini!

"Apa aku tidak salah dengar?"

"Aku mau seks denganmu" Mera mengulangi kata-katanya. Mera tahu Cliff tidak menyukai sikapnya ini, dia tidak perduli.

"Miss kamu gila?"

"Hanya one night stand? Toh setelah itu kita kan tidak berhubungan lagi"

Cliff bengong.

"Apa kamu selalu melakukan ini dengan orang asing?" Tanya Cliff lagi.

"Kamu kan bukan orang asing, Aku sudah berbicara dengan kamu tadi siang" Mera membalasnya dengan senyum.

Cliff tepuk dahinya, dia benar-benar tidak percaya.

"Miss, kamu sakit jiwa?"

"Deal?" Mera mendekati Cliff dan mengusap lengan Cliff.

Cliff menatap mata Mera, dia tidak bercanda. Cliff menepis tangan Mera. Dia hanya berpikir bagaimana mengusir wanita gila ini. Tubuhnya jadi merinding.

"Pergilah... Apa yang kamu mau?"

"Quickly sex, no kiss, no love, kondom" Mera blak-blakan.

Cliff diam. Demi apa pun dia berharap ini hanya semua becandaan orang yang sedang stres. Cliff sedang tidak tertarik dengan hubungan apa pun walau pun itu hanya untuk having fun.

"Aku tidak mengerti Miss, atau kamu bisa cari Pria lain, aku tidak berminat" Cliff mendorong tubuh Mera keluar. Mera menahan tubuhnya.

"Uh kenapa? Kita melakukannya tanpa terikat apa pun, dan setelah itu kita anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa"

Cliff diam. Wanita ini benar. Tapi tidak mungkin dia melakukan hal itu!

"Atau kamu tidak suka wanita?" Mera menyentuh lengan Cliff dan mengelusnya lagi, Cliff membiarkannya. Mata Mera terlihat dia memang wanita yang Liar.

"Jadi, Bagaimana?" Mera menunggu jawaban Cliff.

"Maaf, Aku tidak berminat, dan aku sedang sibuk"

"Hm, cuma 30 menit atau mungkin 10 menit kamu sudah keluar" bisik Mera sambil tertawa.

"Wanita gila" Cliff menarik tangan Mera dan mendorongnya keluar rumah tokonya. Cliff menutup pintunya.

"Besok aku datang lagi Cliff" suara tawa Mera menggema, dia melambaikan tangannya.

Mera berlari-lari kecil menyebrang jalan dan masuk ke dalam mobilnya.

Cliff menepuk pipinya

"Mimpi apa aku, baru dapat tempat baru malah didatangi siluman rubah merah" Cliff mengunci pintunya.

Dia benar- benar tidak percaya hal ini terjadi padanya. Wanita itu benar-benar terlihat stres.

Cliff baru kembali dari Jerman, selepas bermasalah dengan mantan istrinya. Saat ini dia tidak punya waktu untuk mengurusi hal tidak penting. Dia perlu fokus untuk membangun dirinya dan usahanya.

Cliff mengecek pintunya lagi. Besok apa si rubah merah itu akan datang lagi?

Cliff menghela napasnya, tubuhnya merinding betapa anehnya wanita itu. Padahal Cliff sama sekali tidak mengingat nama wanita itu, apalagi tertarik berhubungan seks dengannya.

"Ada-ada saja!" Cliff tiba-tiba menertawakan kejadian yang menurutnya konyol tadi.

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang