BAB 34: Mera Kambuh

2.3K 271 4
                                    

"Kamu yakin mau party lagi?" Arini mengunjungi apartemen Mera karena Mera menelponnya. Mera malah mengajaknya keluar party lagi. Arini menatap Mera yang memilih pakaian yang akan dipakainya malam ini. Lantai kamarnya nampak berantakan dengan baju-baju Mera.

"Tentu saja, aku sudah 4 bulan loh ga party" jawab Mera.

"Ada apa? Cliff?" Arini menatap Mera.

"Ah kan kamu tahu sendiri dia tidak tertarik denganku!"

"Hah masa si? Selama ini dia sangat baik ke kamu!"

"Yah seperti itu, kita sudah putus!"

"Aku tidak percaya! Pasti ini kamu yang bikin ulah" Arini melempar Mera dengan Bantal.

"Ya kalau dia tidak suka denganku, kenapa aku memaksanya!"

Arini hanya diam. Walau hanya tahu Cliff sebentar saja, dia yakin Pria itu bukan pria yang bermaksud jahat.

"Jadi kamu tidak mau menemani aku party?"

"Ah ayo lah, aku juga lama tidak party, aku cek tempat dulu deh" Arini tertawa.

Seperti biasa mereka memilih tempat Private party. Sebenarnya arini tidak tertarik dengan party lagi. Dia lebih sibuk dengan persiapan kuliahnya di luar negeri. Tapi kali ini Arini terpaksa menemani Mera, karena tidak ingin Mera pergi sendiri.

°°°

Tempat party itu terlalu penuh dengan orang dan seperti biasa mereka duduk di meja Bar.

Bukannya bersenang-senang, tapi Arini khawatir dengan Mera yang tidak biasanya minum terlalu banyak.

"Mera kamu terlalu banyak minum" Bisik Arini. Mera hanya menggelengkan kepalanya.

Beberapa pria datang mendatangi mereka untuk berkenalan atau mengobrol. Mera tidak tertarik. Arini cukup bingung dengan sikap Mera, segera mengusir mereka. Arini mengerti dia pasti stress karena Cliff.

"Ah sudahlah kita pulang saja!" Arini menarik Mera keluar.

"Kamu apa-apaan si!" Mera marah Arini mendorongnya keluar.

"Aku mau pulang!" Arini memaksa Mera masuk Lift.

Mera bersandar di lift dan memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Gila kamu!" Arini kesal dengan Mera yang minum terlalu banyak. Dia tahu Mera sudah tidak kuat jalan. Dia pun membopongnya masuk ke
dalam mobil.

"Kamu menyusahkan saja Mera!" Arini segera menyetir mobilnya.

Arini memutuskan untuk mengantar Mera ke tempat Cliff. Tapi rumah Toko itu sudah Gelap. Arini melihat jam di handphonenya, 2:40. Pagi.

"Yah pantaslah pagi buta begini, mana ada orang yang bangun, kecuali orang gila seperti kita!" Arini mengomel. Dia segera mengetuk-ngetuk pintu Cliff. Tidak ada jawaban, arini menggedor-gedor pintu kacanya dengan keras.

Cliff terlihat keluar dari pintu tengah. Dia tampak bingung dan memakai kacamatanya. Cliff terkejut melihat Arini.

"Maaf sepagi ini Cliff, aku bawa orang stress yang tidak sadarkan diri" Arini menunjuk mobilnya.

Cliff membuka pintunya. Dan dia tahu siapa yang tertidur di dalam.

"Mera"

Cliff hanya diam dan mengangkat tubuh Mera. Cliff mencium bau alkohol yang menyengat.

"Dia tidak pernah minum separah itu" ujar Arini.

"Kalian harus stop seperti ini"

"Aku tahu, tapi Mera kelihatannya sangat stress. Kalian putus?"

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang