BAB 33: Cliff Akan Pergi?

2.2K 262 4
                                    

°°°

Cliff membuka tirai tokonya. Pagi itu sedikit mendung, Cliff bangun lebih pagi, karena tadi malam ada beberapa jenis bunga yang baru datang. Cliff menepuk wajahnya, hawanya membuat dia mengantuk. Tapi dia harus memeriksa semua batang bunga di vas, dan memotongnya agar bunganya tidak busuk

Gerimis mulai turun.

Cliff memandang mobil yang baru saja parkir di depan tokonya. Mera turun membuka payungnya, dan tersenyum lebar saat Cliff membukakan pintu untuknya.

Mera langsung memeluk Cliff. Payung yang pegangnya hampir terjatuh di depan pintu, Cliff menangkapnya.

"Kenapa hujan-hujan kamu nekat keluar rumah?" Cliff membelai Rambut Mera.

"Aku sekalian ambil barangku di apartemen, dan aku bawa cake" Mera mengangkat bungkusan plastik di tangannya.

Cliff tersenyum.

"Nanti aku buatin minuman panas ya, aku mau bawa kucing-kucing di taman ke belakang"

Hujan pun mulai turun, Cliff mengangkat sebuah kardus ke dalam toko.

"Kalian aman di sini"

Dua kucing itu nampak penasaran ketika Cliff menurunkannya. Mereka mengintip keluar kardusnya.

"Apa nanti aku buat rumah kucing saja di belakang?" Gumam Cliff.

"Wah mereka sudah besar-besar ya" Mera mengendong 2 kucing dari kardus itu.

Cliff menepuk pundaknya yang terkena tetesan air. Cliff melepas kacamatanya dan membersihkannya.

Hujan semakin deras. Cliff berdiri memandangi air yang berjatuhan dari atap di taman belakangnya. Cliff memejamkan matanya.

"Ahh, hawanya dingin banget"
Mera mengusap lengannya.
Suara Mera menyadarkan Cliff akan lamunannya.

"Ah, aku buat minuman dulu" Cliff menatap Mera kedinginan tapi tetap bermain dengan kucing-kucing itu.

Mera tampak lebih baik sejak kejadian 2 minggu lalu, wajahnya lebih banyak tersenyum. Rambut merahnya yang terurai itu sangat lembut jika Cliff menyentuhnya.

Mera masih tidak tahu soal masa lalu Cliff. Cliff tidak tahu jika dirinya jujur, apakah Mera akan menjauhinya?

"Ini minumanmu" Cliff meletakan mug berisi coklat panas di depan Mera.

"Terima kasih Cliff" Mera mengambil mugnya. Mera menyadari Cliff menatapnya aneh.

"Kamu baik-baik saja Cliff?"

Cliff tersenyum. Dia mengecek kacamatanya yang dia letakan di meja dan memakainya.

"Tidak apa-apa" jawab Cliff tersenyum manis.

"Hm, kamu yakin?" Mera menyentuh pipi Cliff.

Cliff menatap Mera. Mera yang liar tapi sisi polosnya begitu mudah di kontrol. Mera terlihat sangat cantik, matanya tampak besar dan bersinar, bibirnya sangat menggoda untuk dicium. Sebenarnya Hasrat itu selalu muncul. Tapi...

"Mera, jangan sentuh aku" Cliff menepis tangan Mera dan meneguk Coklat hangatnya.

Mera tidak percaya, apa dia salah dengar?

"Hm, Kenapa?" Mera mendekati wajah Cliff, dan kali ini meletakan kedua tangannya pipi Cliff. Wajahnya terlalu dekat. Mera menatapnya lagi.

Oh sial, batin Cliff.

Cliff menepis kedua tangan Mera lagi. Mukanya memerah.

Mera terkejut.

"Cliff kamu baik-baik saja?"

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang