Part 23: Amazing Cliff

7.3K 303 3
                                    

Cliff memeluk Mera yang menangis. Cliff tidak pernah melihat Mera menangis stress seperti ini.

"Hei, kenapa?" Cliff mengelus punggung Mera, berusaha memenangkannya.

"Maafkan aku, kelihatannya aku harus ke dokterku"

Cliff diam. Dia mengerti.

"Panic attack?"

Mera mengangguk. Mera menghapus air matanya.

"It is ok, atur napasmu" Cliff berbisik dan mengusap punggung Mera.

Cliff sangat ingin tahu, kenapa Mera tiba-tiba begitu rapuh. Tapi saat ini dia tidak ingin memaksa Mera memberitahukan alasannya. Cliff yakin pria bernama Ben yang membuat Mera cemas. Saat melihat saat pria itu mendekati Mera, Cliff menyadari Mera kelihatan sangat panik. Dia sengaja membiarkan apa yang Ben lakukan.

Cliff mengecup kening Mera. Wangi parfum Mera, bunga iris, mawar, dan melati dan vanilla. Cliff sangat menyukainya.

"Aku ambil minum dulu biar kamu tenang" Cliff mengusap sisa air mata di pipi Mera.

Mera mengangguk.

Mera diam. Dia mengatur napasnya. Dia harusnya sudah bisa melupakan masa lalu. Tapi masih ada terasa takut dan sakit mungkin karena dulu dia begitu mencintai lelaki sialan itu!

Cliff bersimpuh di depan Mera membawa segelas teh hangat. Mera menerima gelas dan meneguk minuman hangat itu. Mera tahu, Cliff memandanginya dengan khawatir. Cliff menatapnya begitu dalam dan mengusap lembut rambutnya. Mera menyukai belaian Cliff.

Wajah Cliff begitu dekat, Cliff mengelus pipi Mera. Mera tahu Cliff ingin menciumnya. Mera sangat menginginkannya. Tapi rasa cemasnya mengalahkan keinginannya bercinta.

Mera mengalihkan wajahnya.

"Apa aku menakutimu Mera?" Bibir Cliff mulai menyentuh pipi Mera. Mera terkejut tapi dia membiarkan Cliff mengecupnya dan kemudian menciumnya.

Cliff menciumi Mera lebih dalam. Mera tahu Cliff menginginkan dirinya.

Tapi...

"Cliff, aku mau pulang saja"

Cliff menatap Mera.

"Aku tidak akan menyakitimu" wajah Cliff mengeras dan mengambil gelas yang dibawa Mera.

Mera terpaku. Tidak mungkin! Apa Cliff mau melakukannya? Dia ingin seks? Apa dia sedang Waras? Batin Mera bertanya-tanya sendiri tidak percaya. Cliff mengendongnya ke kamarnya. Mera hanya diam. Dia juga sangat menginginkan Cliff, tapi saat ini dia benar-benar sedang kacau. Perasaan bercampur aduk.

Cliff mendudukan Mera di kasurnya. Cliff membelainya. Cliff menarik Jas yang menutupi Mera.

"Mera, aku tahu kamu sedang tidak ingin. tapi... aku hanya tidak mau ada pria lain menyentuhmu" Cliff menatap wajah Mera yang nampak bingung.

Mera tidak percaya Cliff seperti ini, berarti dia sedang On? Cliff? Mera seperti mimpi.

"Tapi aku..."

Cliff mendorongnya ke ranjang dan langsung membalik badan Mera. Mera terkejut. Cliff menciumi dan mengecup punggungnya.

"Hei... Cliff, aku sedang tidak ingin melakukannya" Mera benar-benar tidak ingin melakukannya saat ini! Emosinya sedang kacau!

"Tubuhmu memang membuat semua orang gila" Cliff tidak perduli. Cliff mengecup lembut punggung Mera dan membuka pengait dress Mera.

"Mera... Aku mau kamu" bisikan Cliff membuat Mera berdegup kencang.

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang