Part 3 : Party

4.9K 297 1
                                    

°°°

Mera berkali-kali mengetuk meja dengan pensilnya. Dia memandangi kertas di tangannya, coretan desain sebuah gaun.

Mera menggaruk kepalanya, masih ada PR yang dia harus lakukan, mendesain set pakaian pesta untuk satu keluarga dan harus siap minggu ini.

"Aku kehabisan ide" Mera mengacak-acak rambutnya.

"Nona Mera, mau makan siang?" Assistennya Gigi tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Nanti Gi, aku belum lapar"

Mera memandangi jejeran gaun-gaun di depannya. Kaca besar tampak pantulan dirinya dengan rambut berantakan. Candelier di atasnya bergerak dan terpantul berkilauan terkena cahaya. Suara dentingnya menenangkan. Tetap saja, Mera merasa buntu.

"Sepertinya aku perlu hiburan" Mera tahu dirinya bosan terkurung di ruang kerjanya berhari-hari.

Mera mengambil handphone di tasnya. Ekspresinya datar, melihat banyaknya notifikasi pesan yang dia tidak buka.

"Hm, apa ada party di workweek?" Mera masuk ke aplikasi grup chat. Dia melihat ada beberapa undangan party malam ini.

Mera tertarik dengan salah satu tema, mask dan bikini party. Party ini tentu saja membuat dirinya tertantang untuk memakai bikini di keramaian. Tapi dirinya tidak keberatan, apalagi mereka semua akan memakai topeng, tentu saja mereka tidak akan mengetahui wajahnya.

Mera tertawa membayangkan betapa binal dirinya. Tapi dia belum tentu mendapatkan yang dia mau, Pria yang "menarik".

"Ok deal"

°°°

"Kamu yakin memakai bikini sexy begitu Mera?" Arini meringis menatap bikini Mera. Bikini Mera nyaris memperlihatkan semua bagian sensitif Mera.

"Kita pakai topeng loh, tidak ada yang bakal kenal kita" Mera menaikan pundaknya dengan genit.

"Hm... Baiklah"

"Aku perlu hiburan" Mera tampak sangat senang.

"Kamu cari hiburan apa korban?" Arini tertawa.

Mereka memasuki area party yang terlihat remang-remang. Beberapa orang tampak bercengkrama di kolam renang, yang berada di tengah-tengah tempat itu. Musik terdengar bising.


Mera dan Arini memilih duduk di bar, sambil memantau keadaan sekeliling. Beberapa Pria mendekati mereka. Tapi Mera dan Arini belum tertarik untuk berbaur. Mereka memilih duduk dan minum dahulu.

"Kita tidak tahu siapa mereka semua di balik topeng" Bisik Arini.

"Sebenarnya menarik si, kamu tidak tahu akan bertemu siapa. Tapi kamu jangan terlalu banyak minum" Mera membuka bikini cover-nya.

Tentu saja, semua mata pria langsung melihat Mera, rambutnya yang kemerahan sangat mencolok dan bikini hitam two piece yang menunjukan tubuhnya yang tidak terlalu kurus. Kakinya yang panjang dengan Thigh-High Gladiator heels, pinggangnya yang kecil, payudaranya yang tidak terlalu besar tapi tampak penuh.

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang