Bab 41: Mera & Keluarga Cliff 3

2.7K 253 8
                                    

Mera membuka matanya. Tidurnya sangat nyenyak. Udara terasa sangat dingin padahal ruangan itu tidak pakai AC. Mera menarik selimutnya lagi, dia mengigil kedinginan.

Mera meraba-raba handphonenya di meja tidur, tapi tidak ada. Dia lupa tasnya ada di sofa. Mera duduk di sofanya. Dan melihat handphonenya. Jam 8 pagi. Dia segera menelpon Gigi.

Gigi belum mengangkat telponnya. Mera menguap dan bersandar di sofanya sambil memejamkan matanya.

Tiba-tiba pintunya diketuk.

"Mera?"

Mera membuka pintunya, ternyata Cliff. Mera masih berusaha menelpon Gigi.

"Kamu belum mandi? Ayo sarapan" Cliff memandanginya dari balik pintu.

"Hm, aku mau telpon Gigi dulu, aku lupa info dia kemaren"

Cliff menatap Mera dan tersenyum melihat Mera, sepertinya Mera tidak sadar dirinya terlihat sangat menarik pagi itu. Cliff masuk ke dalam kamar Mera dan mengunci pintunya.

Tangan mera masih memegang handphone. Mera bingung menatap Cliff.

"Cliff, kenapa dikunci?"

"Kamu terlihat cantik"

Mera berpikir, dirinya baru bangun, rambutnya berantakan hanya memakai t-shirt milik Cliff yang kebesaran dan panties. Dia memang tidak memakai bra, dan cuaca dingin membuat putingnya tampak keras terlihat jelas dari t-shirt.

Jangan bilang Cliff mau? Mera membesarkan matanya.

"Jangan gila! kamu mau melakukannya di rumah ibumu!" Bisik Mera menolak Cliff yang mendekatinya.

"Melakukan apa?" Tanya Cliff berdiri di depan Mera.

"Eh?"

Cliff mengambil handphone Mera dan melihat handphonenya. Mera hendak menelpon Gigi.

"Nanti saja telponnya..." Cliff meletakan handphone Mera di sofa dan membuka kacamatanya.

Cliff menarik Mera, dan menciumnya. Benar Cliff mau bercinta. Cliff mendudukkan Mera di sofa.

"Jangan! Nanti ada yang mendengar!" Bisik Mera.

Cliff tersenyum menatap Mera.

"...Quickly sex?" Bisik Cliff.

Sialan! Lagi-lagi Cliff menggodanya! Tapi Mera takut Julia akan mendengar mereka!

"Cliff, jangan..." Mera mendorong Cliff. Cliff hanya tertawa. Mera memelototi Cliff.

"Keluarlah, aku tidak enak sama ibu!" Mera menahan suaranya agar tidak terdengar memarahi Cliff.

Cliff malah bersimpuh. Duduk di bawah sofa, wajahnya menciumi lutut Mera, sambil mengelus pahanya

"Katanya kamu suka seks?" Bisik Cliff.

"No Cliff!"

Cliff tersenyum dingin dan mulai menciumi dan mengecup lembut paha hingga selangkangan Mera. Mera menutup mulutnya sendiri menahan sensasi itu. Cliff menarik panties Mera, dan menatapnya penuh hasrat.

"Kamu tidak mungkin menolakkan?" Cliff akan mengangkat kedua kaki Mera ke Sofa. Cliff mulai menyentuh vaginanya dengan hidungnya dan menarik panties Mera.

"Cliff!" Mera menjerit tapi langsung menutup mulutnya lagi.

Cliff hanya tersenyum. Dia mulai mengecup vagina Mera. Lidahnya mulai menyelusuri bibir Labianya, bermain lembut dan mencari titik g-spot Mera. Mera hanya pasrah. Cliff dengan leluasa menjelajahi vaginanya.

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang