BAB 36: Julia Biru Battenberg

2.2K 252 11
                                    

Cliff menyadari ada mobil yang berhenti di depan tokonya. Seorang wanita turun dari mobil itu.

Cliff yang membersihkan halaman depannya, hanya berdiri terpaku. Degup jantung dan perasaan sakit langsung menyebar keseluruh tubuhnya. Cliff melebarkan matanya

"Ibu?"

Julia datang tanpa memberitahunya.

"Terima kasih, kemarin sudah menelpon ibu." Julia senang akhirnya Cliff mau berbicara lagi dengannya.

Tapi Cliff masih terasa sangat canggung. Ibunya berada di depannya tapi dia hanya memandanginya. Cliff tidak siap, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Memeluknya?

Cliff memang menelponnya kemarin untuk berkunjung ke kota ibunya di akhir bulan, tapi tiba-tiba saja Julia mendahuluinya.

"Ibu, Saya sudah bilang, saya yang akan berkunjung ke rumah ibu" Cliff memaksakan dirinya tersenyum tapi dia menundukan pandangannya.

"Ibu hanya ingin melihat tempat kamu tinggal, Cliff"

Cliff masih menunduk, tangannya menggenggam sapu dengan erat. Rasa canggungnya tidak bisa di sembunyikan.

"Kamu sudah 2 tahun di Indonesia kan tapi kamu tidak mengabari ibu? Ibu tahu kamu berbohong bilang baru 4 bulan?"

"Ehm" Cliff tidak tahu harus menjawab apa. Dia memang berbohong, karena dia perlu menguatkan dirinya untuk menemui orang yang mengubah kehidupannya menjadi kehidupan yang sangat kelam.

Julia berdiri menatap Cliff. Dia pun tahu anaknya masih tidak ingin menemuinya. Ketika kemarin Cliff menghubunginya hatinya benar-benar senang, Julia berharap dia diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.

Cliff tersadar dia harusnya mempersilahkan Julia masuk ke dalam.

"Uhm, Silahkan masuk..." Cliff membuka pintu tokonya dan membalikkan papan tokonya. Tutup.

Julia melangkahkan kakinya ke dalam, Julia takjub melihat toko bunga Cliff.

"Ibu tidak tahu, kamu punya taste yang bagus." Julia berkeliling melihat bunga-bunga di etalase yang di dekor dengan sangat Cantik. Cliff cukup pandai dekorasi, mengatur dan juga merawat bunga-bunga potong. Julia mengambil bunga favoritnya, bunga tulip.

"Ibu senang kamu kembali ke Indonesia Cliff" Julia memperhatikan bunga tulip itu.

Cliff hanya diam.

"Tapi kamu tidak memeluk ibumu ini?"

Cliff terkejut. Terakhir dia bertemu ibunya saat dia berumur 28. Sangat lama sekali.

Ibunya terlihat lebih kurus, rambutnya sudah banyak terlihat warna putih, kulitnya tidak semulus dulu. Dia tampak lebih tua. Cliff mendekati Julia dan memeluk ibunya. Tiba-tiba Cliff merasa sangat bersalah dengan ibunya, karena baru siap menemuinya.

"Ibu minta maaf nak, membuat banyak penderitaan di hidupmu" Julia memeluk anaknya itu dengan erat. Julia menangis. Anak satu-satunya itu sudah tumbuh dewasa tanpa kehadirannya.

Cliff tersenyum. Dia memeluk ibunya. Entah kenapa rasa sakitnya hilang begitu saja, saat merasakan lagi pelukan ibunya yang hangat.

".... Tidak apa-apa ibu"

Cliff merasa dirinya sudah sampai di titik terleganya.

°°°

"Ibu tidak tahu ternyata, kamu benar-benar mencintai tanaman dan bunga" Julia terlihat bangga. Matanya menikmati bunga-bunga di dalam ruangan itu.

 Matanya menikmati bunga-bunga di dalam ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang