BAB 40: Mera & Keluarga Cliff 2

2.3K 286 8
                                    

°°°

Mera hanya bengong saat, keluarga Cliff berkumpul. Padahal Cliff juga baru pertama datang dan niatnya menjalin hubungan yang sudah lama terputus dengan ibu dan keluarganya. Kenapa juga dirinya nekat ikut. Bisa-bisanya dirinya masih tidak berpikir dewasa. Mera jadi kesal dengan dirinya sendiri. Untung saja Ibu Cliff ramah kepadanya.

Mera menatap semua keluarga Cliff. Paman dan sepupu Cliff, Mariska. Mera bisa menilai mereka juga orang berkelas dengan barang-barang yang mereka pakai.

Cliff juga terlihat mulai nyambung dengan obrolan mereka. Paman Cliff bercerita tentang pekerjaannya yang bergerak di jasa kontraktor landscape, beliau banyak mengerjakan taman di hotel dan mall-mall besar.

"Mera? Kamu mau tambah sate lilitnya?" Pertanyaan Julia mengejutkan Mera.

"Ah cukup Bu, aku sudah kenyang." Mera mengambil gelas air putihnya.

Cliff melirik ke arah Mera. Memang tidak biasanya Mera pendiam. Cliff menduga Mera menyesal ikut dengannya.

"Mariska, apa ada toko baju wanita di daerah sini?" Tanya Cliff.

Mariska menatap Cliff dan melirik ke arah Mera.

"Cukup jauh 45 menit kalau dari Bedugul" jawab Mariska.

"Oh, Mera tidak bawa baju?" Tanya Julia.

Mera diam. Dia benar-benar merasa tidak enak kalau merepotkan. Mera menoleh ke arah Cliff. Sedang Cliff seperti menahan tawanya.

"Hm, supir lupa mengangkut tasnya. Jawab Cliff mengambil air minumnya.

"Oh Kalau begitu, Mariska bisa antar kamu cari baju Mera, jangan Khawatir" kata Julia.

Mariska hanya menampakan wajah datar. Terlihat malas mengiyakan. Entah dia mau atau tidak. Mera benar-benar merasa tidak enak. Kalau hanya di kota Mera bisa pergi sendiri.

"Baiklah aku akan mengantarmu" Mariska menyetujuinya, walaupun mukanya tampak tidak senang dengan Mera.

"... terima kasih banyak" Mera hanya tersenyum. Tapi tidak ada pilihan lain.

°°°

"Oh iya siapa namamu?"

Mera menoleh ke arah Mariska yang mendekatinya. Mereka sedang menunggu mobil yang dibawa Cliff ke arah parkiran.

"Ah aku Mera..."

Mariska hanya menaikan alisnya sambil melihat Mera dari atas kebawah. Entah apa yang dipikirannya. Mera mencoba menebak tatapan Mariska. Paling dia berpikir seperti orang-orang lain, kalau dia tidak pantas dengan Cliff.

"Kamu pacarnya Cliff?"

"Iya" Mera menjawab cepat dan memaksakan dirinya tersenyum. Wajah Mariska tampak tidak ramah dengan Mera.

"Aku bertemu Cliff hanya sekali sewaktu dia berumur 7 tahun, waktu itu papanya masih ada." Cerita Mariska.

"Ah benarkah?"

"Sekarang Cliff ganteng juga ya" Mariska tersenyum melihat Mera. Mera merasa aneh. Mungkin hanya perasaannya saja, seseorang memuji karena sudah lama tidak bertemu adalah hal yang wajar. Apalagi mereka sepupuan. Awas saja kalau dia aneh-aneh dengan Cliff!

"Apa kita besok ke pantai?"

"Ah Aku mau!" Tentu saja Mera mau!

"Waktu kecil Cliff menyukai Pantai... Kami sering main berdua"

"Oh iya?"

Mobil Cliff pun sampai di depan mereka.

"Mariska, Aku sama sekali tidak ingat jalan disini, kamu yang bawa?" tanya Cliff menurunkan kaca mobilnya.

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang