Part 28: Serpihan Cliff 1

2.7K 255 6
                                    

°°°

Jim buru-buru keluar dari mobilnya. Dia segera mendatangi rumah sakit saat polisi menghubunginya. Jim benar-benar menyesal dirinya menganggap remeh ketakutan Mera. Ternyata hal ini bukan hanya soal putus cinta. Jim juga memberikan kabar kepada orang tuanya, dan tentu saja mereka juga sangat panik. Mereka akan terbang malam ini menemui Mera.

Langkah kaki Jim terhenti, resepsionis memberitahukan dimana Mera berada. Jim mendekati lorong yang ditujunya. Di depan kamar periksa, ada beberapa polisi dan Cliff yang sedang duduk di kursi. 

Saat Jim akan mendekati Cliff, seorang polisi melewati Jim. Dia juga mendekati Cliff.

"Cliff Biru Battenberg?" tanya polisi itu. Cliff menyalami polisi itu. Jim tidak berani mendekatinya. Mereka terlihat berbicara serius.

Seorang perawat keluar dari ruangan periksa. Jim segera mendekati perawat itu.

"Maaf, Saya kakak dari Mera..."

"Oh keluarga Mera? pak, Mera sudah tidak apa-apa. Gangguan Kecemasannya sudah mereda, tapi dia masih Shock. Tunggu sebentar ya pak, kalau dokter sudah keluar, nanti saya info kapan boleh masuk untuk bertemu Mera" Perawat itu meninggalkan Jim.

Jim menarik napas dalam-dalam. Hatinya sedikit lega.

"Syukurlah yang penting Mera tidak terluka" Jim mengambil handphonenya dan mengabari Istrinya Claire.

Jim melihat kembali ke arah Cliff dan polisi tadi. Polisi itu tampak terus berbicara, tapi Cliff hanya terdiam. Pandangan Cliff nampak kosong. Cliff menyambut tangan polisi yang menepuk bahunya. Kelihatannya mereka sudah selesai berbicara.

"Kamu tidak apa-apa Cliff?" Jim mendekati Cliff. Polisi disamping Cliff menatap Jim.

Cliff mengangguk sambil membenarkan kacamatanya.

"Terima kasih banyak Cliff. Kalau kamu tidak ada, aku tidak tahu bagaimana Mera sekarang"

Cliff hanya tersenyum membalas perkataan Jim.

"Aku ke toilet dulu" Cliff meninggalkan Jim.

"Anda keluarga Cliff?" Tanya polisi yang tadi berbicara dengan Cliff.

"Saya kakak Mera. Cliff, Dia tinggal di seberang rumah toko Mera"

"Oh begitu. Saya pikir keluarganya Cliff. Tapi Saya tidak menyangka ketemu Cliff lagi setelah dua tahun lalu, saat itu dia baru datang ke Indonesia. Saya cukup terkejut lagi-lagi dia terkena kasus seperti ini"

Jim melihat wajah polisi itu. Dua tahun yang lalu?

"Apa kondisi Cliff aman-aman saja sekarang ini?"

"Tidak apa-apa, selama dia tidak keluar dari Indonesia dalam waktu dekat. Dia harus mengikuti prosedur dan kemungkinan wajib lapor"

"... maksud bapak tadi... kasus?" Jim menatap Polisi.

Polisi itu menyadari Jim tidak mengetahui kasus Cliff.

"Ada apa dengan Cliff?" Jim bertanya lagi.

"Oh, ada kasus itu kejadiannya sudah lama sekitar hampir 7 atau 8 tahun lalu. Dia pernah dipenjara. Kasus pembunuhan"

Jim tercengang mendengar cerita polisi itu.

"Apa? kasus pembunuhan? oleh Cliff?" Jim menggaruk tengkuknya. Tubuhnya merinding. Bagaimana Mera bisa berhubungan dengan Pria mengerikan ini.

"Apakah Cliff sangat berbahaya?" Jim mulai serius, jika benar pria ini berbahaya dia harus membawa Mera pulang malam ini!

"Kalau yang kami dapat laporan dari pihak Polisi Jerman, sebenarnya bukan Cliff yang bermasalah..." Polisi itu ragu memberitahu Jim.

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang