Part 21: Wedding Invitation

2.6K 228 6
                                    

°°°

Mera merapikan dress yang dipakainya untuk menghadiri undangan malam ini. Mera memutar badannya melihat apakah dress Warna Green Emerald itu sudah pas di badannya. Mera sangat senang melihat bayangannya di cermin, dress itu sangat pas dengan kulitnya yang eksotis. Dress dengan model Pencil skirt, Halterneck, dan backless yang menunjukan bagian punggungnya adalah bagian yang Mera suka.

Mera menggelung rambutnya dan memakai anting juntai sederhana. Mera memeriksa tas kecilnya, dan mengambil Strappy Stiletto heels warna hitam di lemari sepatunya.

Seseorang mengetuk pintu tokonya di bawah. Mera tahu itu pasti Cliff.

Mera membayangkan apakah Cliff pakai baju warna manis untuk acara undangan pernikahan ini. Sebenarnya bukan masalah besar soal pakaian, Cliff mau menemaninya saja sudah cukup. Niat hati Mera ingin cuci mata, tapi Cliff pasti ngotot mau ikut, karena dia pacarnya. Mera sedang malas berkonflik dengan Cliff.

"Iya, tunggu sebentar" Mera menuju pintunya dan segera membuka pintunya.

Mera terpana melihat Cliff. Ekspresi Mera sangat takjub melihat Cliff.

Dia memakai setelan Slim Fit Suit berwarna Navy, sangat pas di tubuhnya. Warna gelap itu lebih memperlihatkan sisi maskulinnya! Apalagi Dia tanpa kacamatanya dan rambutnya yang rapi membuat garis wajahnya tampak tegas. Dia benar-benar seperti orang yang berbeda!

Mera hanya bengong sampai tidak bisa berkata-kata.

"Ada apa? Harusnya aku yang kaget melihat kamu dengan baju seperti itu?"

Cliff membalas tatapan Mera yang menatapnya dari atas sampai bawah.

"Ah... Tidak ada apa-apa, kamu kelihatan berbeda sekali, aku tidak tahu ternyata postur tubuhmu sangat ternyata pas memakai Jas" Mera masih melihat Cliff dengan kagum.

Cliff tertawa.

"Aku anggap itu pujian, kamu juga cantik, bajumu... sangat sexy..."

"Terima kasih, aku suka gaun ini" Mera berputar menunjukan punggungnya yang terbuka.

"Hmmm" Cliff hanya mengaruk tengkuknya.

"Biar aku yang bawa mobilmu"

"Kamu bisa nyetir?" Mera tidak pernah tahu Cliff bisa membawa mobil.

"Atau kamu mau kubonceng sepedaku lagi?" Cliff menunjuk sepedanya dengan keranjang rotan yang parkir di samping mobil Mera.

Mera tertawa, dia tidak bisa membayangkan dirinya naik sepeda itu lagi dengan baju seperti ini. Mera memberikan kunci mobilnya kepada Cliff.

"Kamu pakai parfum apa?" Lagi-lagi Cliff mencium parfum Mera sangat lembut saat memasuki mobil.

"Hm? Apa wanginya aneh?" Mera mencium pergelangannya.

"Aku suka wangi parfummu tapi aku kurang suka dengan baju yang kamu pakai" jawab Cliff tanpa menoleh kearah Mera.

Mera menatap Cliff. Lagi-lagi, Cliff kembali ke karakternya yang dingin itu.

"Kenapa?" Mera menatap Cliff yang fokus menyetir.

"Too much skin... Too sexy... Baju itu pasti mengundang pria mendekatimu"

Mera hanya diam. Selama ini dia memang suka berpakaian sangat sexy. Cliff tidak pernah memprotesnya. Kenapa dia jadi cerewet soal dress?

"Aku pembuat pakaian Cliff, tidak mungkin aku pakai baju yang tidak pas di badan aku"

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang