BAB 31: Serpihan Cliff 3

2K 218 5
                                    

°°°

Sore itu hujan turun dengan deras. Cliff membuka jaketnya yang basah kuyup dan menepis tetesan air hujan di bahunya. Cliff baru masuk ke dalam Mansion-nya. Dia ingin segera mengganti pakaiannya dengan pakaian kering dan menikmati teh hangat yang menenangkan di saat hujan. Tas kebunnya pun basah masih menggantung di pundaknya.

Cliff diam terpaku di depan pintu.

Katty dan Pria tua itu sudah berada di dalam ruang tamunya. Cliff tidak bergerak. Tetesan air dari pakaiannya menetes ke lantai. Sepatu Cliff pun sangat kotor.

Katty tersenyum melihat Cliff datang. Dia mendekati Cliff dengan memegang sebuah pistol.

Katty langsung menodongkan ke kening Cliff dengan ekspresi sinis. Sedang pria tua itu tertawa-tawa duduk di belakang Katty.

Jantung Cliff  berdebar kencang melihat mereka berdua, apakah Katty dan Rory sudah gila?

Rory mulai mencibir Cliff, mengatakan bawah dirinya anak dari seorang bangsawan Battenberg yang tidak dapat membahagiakan seorang wanita secantik Katty. Dia menertawakan perihal julia, ibunya seorang wanita Indonesia yang mengejar-ngejar ayahnya demi menaikan status sosialnya.

Cliff hanya melihat dan mendengarkan Rory. Cliff berpikir, entah kenapa Mereka terlihat sangat membenci Cliff? Apa karena ancaman Cliff?

Tubuh Cliff mulai mengigil entah karena kedinginan atau karena amarah yang ditahannya. Cliff masih diam mengenggam tali tasnya. Mata Cliff menatap tajam ke wajah Katty yang tetap menodongkan pistol di keningnya.

"Ich verstehe nicht, was ihr wollt, legt die Waffe runter, Katty! (Aku tidak mengerti apa mau kalian, turunkan pistol ini Katty!)" Suara Cliff terdengar parau.

Katty hanya tersenyum sinis lagi. Cliff melihat betapa buruknya pandangan mata perempuan ini.

Katty mengatakan agar Cliff tenang, karena jika dia mati, mereka akan menguburnya di suatu tempat yang orang tidak akan menemukan mayatnya.

"Ich will nur eine Scheidung und ich mische mich überhaupt nicht in eure Beziehung ein! (Aku hanya ingin bercerai dan aku tidak mengganggu hubungan kalian sama sekali!)" Suara Cliff terdengar keras. Walau pistol itu di depan kepalanya Cliff tidak takut.

"Wenn wir uns scheiden lassen, werde ich mich nicht beruhigen, du wirst mich definitiv weiter bedrohe! (Jika kita cerai, aku tidak akan tenang kamu pasti akan terus mengancamku!)" Teriak Katty tangannya bergetar.

Cliff tidak mengerti. Jika dia bercerai dengan Katty, kehidupan setelahnya bukan urusannya!.

""Du tust das für diesen alten Mann? (Kamu melakukan ini demi pria bau tanah itu?)"

Mendengar itu pria tua itu pun marah! Dia berdiri di samping Katty, mendorong tubuh Cliff dan kembali melontarkan hinaan kepada dirinya. Cliff tetap menegakkan badannya. Rory pun tertawa melihat Katty juga ikut maki Cliff.

"Katty, wenn ich sterbe, beruhigst du dich vielleicht, wenn ich nicht sterbe (Katty, jika aku mati mungkin kamu tenang, kalau aku tidak mati?)" Wajah Cliff dingin.

"Du stirbst besser!"

Lebih baik kamu mati!

Suara Katty itu disambut dengan Suara ledakan sangat keras di wajahnya. Cliff tetap membuka matanya. Tangannya memegang tangan Katty dan mengarahkan pistol itu ke atas. Telinga Cliff berdengung akibat suara ledakan pistol itu terlalu dekat.

Katty memandang Cliff dengan ketakutan. Cliff masih berdiri tidak bergerak sedikit pun. Ekspresinya terlihat marah. Cliff melepaskan pegangan tangannya yang memegang Katty.

Tembakan Katty meleset. Pistolnya terjatuh. Karena terlalu gemetar dan kuatnya ledakan dari pistol itu Katty tampak ketakutan.

Cliff melihat cepat detik-detik kesempatannya. Cliff mengeluarkan pemotong rumput yang berada di tasnya, dia langsung menebas leher pria tua yang berdiri di samping Katty.

°°°

"Ich arbeite nur mit Mr. Rory zusammen, an dem Tag hat er mich nur nach Hause gebracht, weil es geregnet hat. Plötzlich wurde Cliff eifersüchtig und wollte uns beide umbringen" (Saya hanya bekerja dengan pak Rory, beliau hanya mengantar saya pulang karena hujan. Tiba-tiba saja Cliff cemburu dan akan membunuh kami berdua)" Katty menangis di depan polisi.

Cliff hanya diam mendengar kebohongan Katty kepada polisi. Cliff hanya menatap polisi di depannya yang sibuk memeriksa data Cliff.

Setelah Cliff menebas leher pria tua itu, Katty berlari keluar ketakutan menerobos hujan. Sedang Cliff hanya menatap pria itu merenggang nyawa. Matanya hanya menatap kosong ke tangan dan alat kebunnya yang penuh darah, dan membalikan tubuh pria dengan kakinya, untuk memastikan dia masih hidup. Tapi Napasnya sudah hilang. Saat itu Cliff tidak bisa berpikir apa pun. Dia tidak bisa berpikir harus melakukan apa.

Akhirnya Cliff menelpon polisi.

"Wessen Waffe ist das? (Pistol itu milik siapa?)" Tanya polisi kepada Katty karena hanya ada sidik jari Katty.

"Es gehört Cliff, ich weiß, dass er immer gefährliche Dinge in der Villa versteckt, ich benutze es nur, weil er uns bedroht (Itu milik Cliff, saya tahu dia selalu menyembunyikan benda berbahaya di mansion itu, saya hanya menggunakannya karena dia mengancam kami)" Katty tangisnya semakin keras.

Cliff hanya menggeleng, menatap wanita itu dengan akting terbaiknya. Jelas Rory tidak ingin tangannya kotor, batin Cliff. Tapi lagi-lagi Cliff memilih diam. Karena percuma melawan wanita ular seperti dia.

Cliff sendiri masih terkejut dengan dirinya sendiri, dia sanggup membunuh pria itu.

"Brauchst du einen anwalt? (Apa kamu perlu pengacara?)" Pertanyaan polisi itu mengalihkan pandangan Cliff.

"Ich will meine Mutter"

Aku ingin ibuku.
Hanya ibunya yang bisa percaya kepadanya.

°°°

MERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang