12. IZAAALLLL

5.5K 459 77
                                    

Hai author comeback 👋

Call me Shila /ʕ •ᴥ•ʔ/

Gimana kabarnya??

Jangan lupa vote dan komen❤️

Tandai typo nya🤗

And heppy Reading guys ♡'・ᴗ・'♡

Di sebuah ruangan, terdapat Reni dkk dan para anggota Blackveros yang duduk di lantai beralaskan karpet. Mereka melakukan tahlilan untuk kedua orang tua Reni, memang banyak anggota Blackveros yang nonis, tapi mereka tetap datang dan khusyu mendengarkan lantunan ayat ayat Al-Quran.

Teman teman Reni menatapnya sendu, sejak tadi Reni tak mau berbicara. Bahkan matanya terus mengeluarkan air mata.

Selesai tahlilan teman teman Reni dan inti Blackveros tidak langsung pulang, orang tua Rizal dan Tasya pun sudah pulang, sedangkan anggota Blackveros lainnya di perintahkan Rizal untuk melaksanakan misi, entah misi apa itu karena sedari Rizal membaca surat dari mertuanya ia terlihat bingung gelisah. Bahkan di surat itu ada sebuah kata kata yang masih menjadi teka teki bagi Rizal dan anggota Blackveros lainnya.

"Ren makan yuk," ajak Octa pada Reni, bukan apa apa ia sedari tadi belum makan sama sekali.

"Makan dulu aja," jawab Reni singkat, ia biasanya tak seperti ini.

"Mana sahabat gue yang friendly?? yang ceria??" cicit Octa.

Reni hanya diam tak bergeming, ia bingung harus jawab apa.

"Nih kak, lo aja yang bujuk Reni," ujar Octa menyerahkan satu piring berisi makanan.

Tanpa basa basi Rizal langsung menghampiri Reni, "makan," ucapnya menyodorkan satu cendok makanan.

"Aku lagi ga pengen makan Izal," jawaban Reni.

"Sampai kapan lo mau terpuruk begini??"

"Nggak tau,"

"Lo mau mereka sedih kalo lo gini??"

Reni menggeleng, ia tak mau mama dan papa nya sedih tapi ia juga belum bisa mengikhlaskan.

"Lo mau kan nge ikhlasin mereka??"

"Aku belum bisa," jawab Reni.

"It's Oke, semua butuh waktu," ucap Rizal yang diangguki Reni.

"Sekarang lo makan, " lanjut Rizal.

"Nggak pengen makan," jawab Reni.

"Nggak makan, bibir lo yang gue makan," sahut Rizal.

Semua yang disana menatap kearah Rizal tak percaya, dari mana Rizal bisa seperti itu?!!. Sungguh ucapan nya membuat hati ciwi-ciwi berdisko, perut mereka pun sudah banyak kupu kupu berterbangan.

"Aaa gue baper," Khilma spontan memeluk Wisnu.

"Lo apa apaan si khil," ujar Wisnu menyentak tangan Khilma. Namun nihil Khilma malah mengeratkan pelukannya.

Eh tapi kenapa hati Sifa terasa sakit, seperti ada gejolak aneh ketika Khilma memeluk Wisnu. Apa ia cemburu?? ah entahlah, tapi Wisnu malah tersenyum tipis saat melihat sifa seperti tak suka jika Khilma memeluk nya.

"Sakit kan?? makanya cepet di kasih kepastian," bisik Dewi di telinga Sifa.

"Apa boleh buat,gue harus ngalah demi sahabat gue," balas Sifa pada Dewi.

ARIZALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang