7.Imam dan makmum??

4.4K 418 56
                                    

Hai Hai Hai, author comeback 👋

Gimana kabarnya???

Nilai ujian aman??

Sebelum baca, wajib vote biar tambah afdhol hehehehehe /ʕ •ᴥ•ʔ/

Heppy Reading guys♡

Setelah selesai fitting baju dan mengukur cincin, pasangan muda itu kini sudah berada di mobil. Keadaannya sekarang  begitu gaduh karena suara Reni,pasti di mobil tidak akan tenang tenang saja karena disana ada sosok Renida Virna, cewek yang notabenenya cerewet. Karena pasal cincin tadi ia tak henti hentinya mengoceh.

"Apa kakak gak sayang sama duitnya, lebih baik di tabung dari pada buat beli cincin seharga tanah," cerocos Reni yang masih mempermasalahkan tentang harga cincin yang Rizal beli.

"Lo bisa diem gak sih, pusing gue denger bacotan lo," sarkas Rizal.

"Emang ya, definisi orang kaya gak sayang sama uang, lebih baik kan di tabung buat masa depan, buat keadaan susah, ini malah di hambur hamburin," protes Reni dengan nada tinggi.

"Tabungan gue udah banyak," sahut Rizal yang masih terfokus pada jalanan.

"Iya iya, yang udah jadi CEO mah beda, uang nya ngalir trosssss kayak sungai Nil,"

Rizal lalu meminggirkan mobilnya ia mulai mengurangi kecepatannya, dan yap mobilnya berhenti di depan gang yang masih jauh dari rumah Reni.

"Kalo lo gak berhenti ngomong, silahkan turun," ujar Rizal tanpa rasa kasihan.

"Ganteng doang nurunin cewek depan gang," sindir Reni.

Rizal keluar dari mobilnya, ia membuka pintu jok Reni.

"Turun," seru Rizal.

"Eh kakak ngadi ngadi ya, masa di suruh turun beneran," cicit Reni.

"Hmm, turun,"

Reni langsung diam tak bergeming, ia mengunci mulutnya rapat rapat. Melihat hal itu Rizal mengukir smirk kemenangan. Ia langsung menutup kembali pintu yang ia buka, dan naik kedalam mobil lalu menancapkan gas mobil dengan kecepatan rata-rata.

Hari sudah gelap, tidak ada yang bersuara, hanya bunyi lalu lintas yang terdengar. Rizal berhenti di salah satu masjid yang dekat dengan mereka.

"Lo gak sholat??" tanya Rizal pada Reni.

"Iya, ini mau sholat," ketus Reni yang masih sebal dengan Rizal. "Eh kok udah pada bubar sih,gimana dong kak??"

"Cepet wudhu gue imamin," jawab Rizal.

"Eh nggak nggak, nanti malah salah lagi trus kalo salah kan gak sah solat nya, trus kalo sholat nya gak sah kan_______,"  "Cepet nanti keburu habis waktunya," Rizal memotong ucapan Reni, karena waktu sholat maghrib sudah mepet.

Reni mengangguk lalu ia mengambil air wudhu dan segera masuk ke masjid. Di dalam masjid sudah terlihat Rizal yang membentangkan sajadah.

"Cepet pake mukenanya," Rizal menyerahkan mukena yang ia ambil dari lemari masjid.

Tanpa ba bi bu Reni langsung memakai mukena dan menempatkan dirinya di sajadah yang Rizal sudah siapkan tadi. Rizal  melantunkan iqomah dengan merdu,hal itu membuat Reni speechless ia kira Rizal adalah anak geng motor yang minim pengetahuan agama, tapi nyatanya Rizal sangat fasih melantunkan ayat suci Al-Quran.

Kini mereka sudah selesai menunaikan sholat, sekarang mereka sudah kembali di mobil.

"Sumpah tadi Reni gak nyangka, kakak bisa kek gitu," ucap Reni membuka pembicaraan.

ARIZALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang