28. Misi?

2.9K 287 40
                                    

"Jalan kosong yang harus ditempuh."
_Arizal Alfarizi_

"Izal!" jerit Reni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Izal!" jerit Reni.

"Kenapa?" tanya Rizal.

"Lo kenapa anjir! Lo tidur sambil nangis?" tanya Dewi heran.

"K-kalian pembunuh." ucap Reni menunjuk inti Blackveros.

"Hah?"

"Ini Izal? Izal sehat? Izal nggak kenapa-napa kan?" tanya Reni yang masih setia menumpahkan air mata.

"Lo kenapa?" tanya Rizal pada Reni sembari mengusap air matanya. Sungguh, ia heran dengan perilaku gadis kesayangannya itu. Setelah bermain truth or dare tadi, Reni tiba-tiba tertidur di dada bidangnya. Dan sekarang, ia tiba-tiba terbangun dan menangis. Sungguh absurd sekali.

Reni meraba-raba pipi Rizal, dada bidang Rizal, serta punggung Rizal yang tadi tertembak. Ternyata, punggung Rizal masih aman-aman saja. Fyuh. Syukurlah, itu hanya mimpi.

"Alhamdulillah," ujar Reni refleks.

"Lo kenapa Ren?" tanya Khilma.

"Nggak kok, nggak papa." jawab Reni menghapus sisa air matanya.

"Lo semakin kesana, semakin kesini ya Ren?" ujar Sifa geleng-geleng kepala.

"Izal, mau pulang sekarang!" rengek Reni.

"Lo tahu, langit ini warna apa?" tanya Rizal.

"Tahu kok. Warnanya hitam," jawab Reni.

"Hm, yaudah."

"Ish!"

"Tidur yok. Udah ngantuk," ucap Zahra.

"Ya udah tidur sana, night." Rafi mengacak rambut Zahra pelan.

Setelah semuanya kembali ke tenda masing-masing. Kini tersisa Reni dan inti Blackveros.

"Lo nggak tidur Ren?" tanya Rama.

Reni menggeleng, "aku nggak bisa tidur kalo punggung ku nggak di usap Izal," jawab Reni.

Karena tahu perkataan Reni akan mengarah kemana, Rafi refleks beristighfar "Astaghfirullah, kalo mau bucin inget tempat Ren. Disini banyak hantu yang jomblo soalnya. Kan nggak lucu, masa kalian bully kunti yang setia sendiri," ucap Rafi terkekeh geli. Padahal ucapannya itu garing sekali.

"Nggak usah manja. Tidur sana," titah Rizal pada gadis yang berada disampingnya. Namun Reni menggeleng kuat, membuat Rizal menghembuskan nafas pelan.

''Kak Wisnu tidur di tenda kak Rama aja,'' kata Reni.

Wisnu membulatkan matanya, apa-apaan ini!

"Ren," ujar Rizal menaikkan oktafnya.

"Nggak mau Izal, aku mau tidur di tenda kamu ih!" rengek Reni.

ARIZALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang