24. Sisi hangat

3.6K 358 16
                                    

"Belum tentu jika berawal dari kesedihan akan berakhir kebahagiaan, tapi Tuhan tetap adil untuk memberikan kebahagiaan di tengah jalan,"

_Arizal Alfarizi_

"Izal kapan pulang si," gerutu Reni yang sedari tadi menunggu kedatangan Arizal di depan pintu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Izal kapan pulang si," gerutu Reni yang sedari tadi menunggu kedatangan Arizal di depan pintu rumahnya.

Rizal bekerja di kantornya, dan kini hanya Reni yang berada di rumah. Jam menunjukkan pukul 16.32 WIB. Padahal, Rizal tadi bilang jika ia akan pulang jam 3. Aish! Cowok memang selalu memberi harapan palsu.

"Aku pengen banget makan strawberry, tapi di kulkas udah habis. Apa beli sendiri aja ya?" monolog Reni pada dirinya sendiri.

"Ah iya, beli sendiri aja lah." final Reni. Ia langsung menuju kamarnya, mengambil tas serta hp dan langsung memesan taxi dari aplikasi online. Tak lupa, sebagai istri baik hati dan tidak sombong, sebelum ia pergi, ia menyempatkan untuk memberi kabar pada Rizal. Entah diizinkan atau tidak, itu urusan belakangan. Yang terpenting adalah izin.

CEO Dingin<3

Izal, aku izin ke supermarket ya|
Mau beli strawberry|
Love you ❤️|


Setibanya di supermarket, Reni langsung saja mengambil troller. Pandangannya mengedar di seluruh penjuru supermarket. Dengan mata berbinar, ia melangkahkan kakinya menuju salah satu objek.

Tangan Reni mulai memilih buah yang ada didepannya. Dengan senyum yang merekah diwajahnya, ia langsung saja menaruh buah buahan yang sudah ia pilih untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik.

"Belanja apa lagi ya?" monolog Reni pada dirinya sendiri.

Kini, Reni berada di kawasan snack. Ia di fokuskan pada snack yang berada di rak paling atas. Sebuah makanan ringan yang menjadi teman jika Rizal bekerja. Ia ingin mengambilnya, tapi sayang, rak nya terlalu tinggi bagi tubuhnya yang pendek. Sekuat tenaga Reni menjinjit agar bisa menggapai snack itu. Tiba-tiba tangan kekar meraih snack itu dengan mudah, ia memberikan snack itu pada Reni.

"Makasih," ucap Reni ramah.

"Sans, lo Reni kan?"

"Iya, kena-- REZA," kaget Reni saat tahu bahwa pemuda itu adalah Reza. Ia ingat pesan Rizal, sangat-sangat ingat. 'Jangan deket-deket Reza, dia itu ... berbahaya' itulah pesan Rizal kepadanya.

"Kok lo kayak ketemu setan?" tanya Reza mengangkat satu alisnya.

"Nggak, ya udah aku pergi dulu.'' kata Reni dengan keadaan sedikit gemetar. Ia mulai mendorong stroller yang berada di depannya.

ARIZALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang