25. Kekesalan

3.4K 347 14
                                    

"Dinginnya kamu, membuat aku faham. Jika masa lalumu kelam."

_Renida Virna_

Reni memasang wajah datarnya, kala mendapat kabar dari Rizal, bahwa ia akan ikut Olimpiade lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reni memasang wajah datarnya, kala mendapat kabar dari Rizal, bahwa ia akan ikut Olimpiade lagi. Tentu, Reni sedikit kesal. Karena Rizal akan sering bertemu dengan Alfi. Bisa dipastikan, manusia satu itu tidak akan diam saja. Pasti ada seribu satu cara, agar dirinya bisa dekat dengan Rizal. Ck, memikirkannya saja sudah membuat darah Reni tinggi.

"Izal kan udah kelas 12, masa masih ikut lomba sih," protes Reni.

"Ini lomba terakhir, setelah ini gua bakal fokus sama ujian kelulusan," jawab Rizal.

Percuma saja, Reni berbicara ini-itu. Rizal tidak akan mengubah tekatnya.

"Terserah Izal deh." final Reni. Ia bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju kantin, untuk menyusul teman-temannya.

Rizal menghembuskan nafasnya kasar. Ia mulai berjalan menyusul Reni. Ego gadis itu memang sangat tinggi.

"Kalian lama banget, perasaan," ucap Octa yang kini sudah memakan bakso di sendoknya.

Reni dan Rizal tak menjawab. Bagi mereka, jika Rizal tak menjawab itu hal yang biasa. Tapi Reni, tak biasanya gadis itu lemah, letih, lesu seperti ini.

"Zah, kamu ikut Olimpiade nggak?" tanya Reni pada Zahra.

"Enggak Ren, aku nggak tahu kalau ada Olimpiade," jawab Zahra.

Reni mendelikkan matanya ke arah Rizal. "Yang ikut cuma kelas 12," ujar Rizal.

"Hati-hati Ren, nanti Rizal di embat Alfi," goda Rama. Yang membuat Reni mengerucutkan bibirnya.

"Ren, kata Rizal dia mau nambah istri lagi," bisik Rafi pada Reni.

"Jangan bikin overthinking anak orang. Paling Rizal cuma pengen punya selingan," ucap Yudhis tertawa puas. Dewi yang mendengar itu pun langsung saja mencubit lengan kekar milik Yudhis, membuat sang empu meringis.

"Jangan dengerin mereka Ren," sahut Dewi.

"Iya mereka suka ngegoda kamu," imbuh Zahra.

"Orang kalau iri ya kek gitu Ren," timpal Sifa.

"Gue pembinaan dulu, jangan nakal." kata Rizal yang diakhiri dengan kecupan singkat di kening Reni. Sungguh, ia sangat malu sekarang. Banyak teriakan siswi SMA Dasarendra yang melengking tinggi. Cowok dingin satu itu, selalu saja membuatnya terbang di keadaan apapun.

ARIZALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang