33. Birthday party Reza

2.9K 232 49
                                    

"Mencintai seseorang itu pilihan, tapi dicintai olehnya adalah puzzle terindah yang Tuhan berikan."

_Renida Virna_

Gadis cantik yang kini sudah berstatus sebagai istri seorang CEO muda tengah melamun di balkon kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis cantik yang kini sudah berstatus sebagai istri seorang CEO muda tengah melamun di balkon kamarnya. Di temani secangkir susu hangat dan biskuit yang sudah disediakan oleh bibi-asisten rumah tangganya dulu. Setelah ia diantar oleh Alex ke kediaman almarhum orang tuanya, ia sama sekali tak bisa tidur dan akhirnya hanya bisa melamun di balkon kamar.

"Aku besok sekolah nggak ya?" monolog Reni pada dirinya sendiri. Ingin sekali ia tak berangkat ke sekolah. Ia belum siap bertemu dengan wajah Rizal. Ego yang ada dalam diri Reni masih menempel. Dan rasanya ia masih ingin menenangkan diri agar masalah ini tak semakin runyam.

"Tapi... Izal gimana ya?" lanjut Reni bermonolog. Bohong jika dirinya tak rindu Rizal. Ia sangat-sangat rindu dengan laki-laki dingin itu.

"Dia pasti marah kalau tahu aku dianterin kak Alex."

*Flashback on

"Lo kenapa disini sendiri? Pacar lo mana?" tanya Alex yang tiba-tiba datang menghampiri Reni.

"Kenapa nanya gitu?" jawab Reni kembali bertanya.

"Ya nggak papa sih, biasanya lo sama Rizal kayak perangko. Udah mirip suami istri." jawab Alex duduk di sebelah Reni.

Reni hanya tersenyum untuk menanggapi. Ia sampai lupa jika hubungan mereka hanya diketahui orang tertentu saja.

"Orang tua lo nggak khawatir?"

"Mama-papa udah nggak ada, hehe," jawab Reni.

"Maaf, gue nggak tahu."

"Nggak papa, santai aja."

Alex memandang Reni dari atas sampai bawah. Benar-benar mirip anak kecil. Sangat-sangat menggemaskan. Ingin sekali menjadikan Reni sebagai pacarnya. Tapi, ia juga cukup sadar. Pawang Reni bukan orang sembarangan.

"Lo cewek sendiri, nggak takut diapa-apain sama cowok hidung belang?" tanya Alex.

Mendengar itu, Reni langsung menyilangkan tangannya di depan dada. "Kakak jangan macem-macem yah!"

"Pikiran lo terlalu jauh," ucap Alex tertawa kecil.

"Rizal tahu, lo di sini?" lanjut Alex bertanya.

"Nggak tahu," jawab Reni seadanya.

"Cowok lo nggak bertanggung jawab. Lo kesini sendiri pasti lagi ada masalah kan? Kenapa Rizal nggak tahu tentang ini?''

''Izal nggak seburuk yang ada di pikiran kakak,'' sahut Reni.

''Gue juga awalnya mikir gitu. Tapi, setelah gue lihat lo-''

ARIZALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang