"Bukan soal memaafkan, tetapi ini soal cara agar aku bisa melupakan kejadian itu,"
_Author_
✿✿✿
Malam Minggu yang di tunggu Reni pun tiba. Rencana Reni hari ini adalah mengajak Arizal ke pasar malam yang berada di taman komplek mereka. Awalnya Rizal menolak ajakan Reni, karena memang banyak berkas kantor yang belum diurus. Tapi, Reni terus saja merengek. Hal itulah yang membuat Rizal luluh,dan akhirnya mengizinkan.
"UDAH BELUM???" teriak Reni dari lantai bawah. Ia sedang menunggu Rizal yang tengah gantai baju dan bersiap untuk menemaninya ke pasar malam.
"IZAAAL, UDAH BELUM?? LAMA BANGET," teriak Reni lagi. Mungkin ia terlalu excited.
Tak lama, Rizal pun datang menuruni tangga. Melihat itu Reni malah memanyunkan bibirnya.
"Izal lama," ketus Reni.
"Hmm,"
"Ish,"
"Jadi gak, kalo gak jadi gue __,"
"Ih, jadi dong," serobot Reni sebelum Rizal melanjutkan ucapannya. Reni segera menggandeng tangan Rizal kuat, dan berjalan beriringan bersama pria itu.
Didalam mobil, Reni tak henti hentinya bernyanyi. Walaupun suaranya sangat tidak enak untuk didengar, tapi dengan pedenya gadis itu bernyanyi dengan keras.
"Aku merjuangke tresno tulus sucii," nyanyi Reni sembari memutar musik di hpnya. Ia menjadikan lipstik nya seolah menjadi microphone.
"Lan bakal tak buktekke marang liane,"
"AKU PANTES NYANDENG KOE," lanjut Reni.
Sedangkan Rizal hanya memutar bola matanya malas. "Lebih baik lo tidur, daripada nyanyi gak jelas," ketus Rizal.
"Ck, iya iya," Reni menurut, karen memang ia sadar suaranya bisa membuat orang jengah. Reni mulai menutup matanya, tetapi belum sempat ia benar benar tertidur mobil Rizal malah sudah berhenti.
"Udah nyempe????" beo Reni. Ia berbinar melihat wahana yang ada di pasar malam itu.
Rizal dan Reni mulai turun dari mobil yang mereka tumpangi. "Tujun lo apa kepasar malam kayak gini??" tanya Rizal.
"Aku mau naik kuda kudaan sama Izal, hehehehe," jawab Reni diiringi kekehan diakhir.
Damn!!!
Kekhawatirannya di awal benar benar terjadi. Image sebagai CEO dan leader geng motor yang ia jaga selama ini akan runtuh begitu saja.
"Jangan macem macem," ketus Rizal.
"Aku nggak mau macem macem Izal, aku maunya satu macem," sahut Reni.
Karena malas membuang waktu, Rizal akhirnya hanya bisa pasrah. Reni menarik tangan Rizal untuk menuju wahana yang ia mau. Dengan malas Rizal akhirnya membeli tiket dari wahana terebut.
"Yeyy," girang Rni kala komedi putar itu mulai bergerak.
Walaupun awalnya ia terpaksa, tetapi melihat Reni yang bahagia seoalah rasa terpaksa itu berubah menjadi ikhlas.
'Apapun untuk lo,' batin Rizal. Ia tersenyum tipis kearah Reni. Saking tipisnya ia tersenyum Reni sampai tak menyadarinya.
'' Izal hadap sini, ciss." Reni mengarahkan kamera hpnya kearah Rizal. Ia mengintruksikan agar Rizal menghadap kerahnya.
Wahana yang dinaiki merekapun sudah berhenti. Kini mereka duduk santai dikursi taman yang memang sudah disediakan. Reni sekarang tengah sibuk memainkan hpnya sembari memakan permen kapas yang Rizal berikan tadi. Dan Rizal hanya memperhatikan sekeliling sembari meminum jus buah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIZAL
Teen Fiction⚠ FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ [On Going] _________________________________ Menceritakan kisah Arizal dan Reni yang di jodohkan orang tuanya karena suatu hal yang bahkan mereka tidak tahu. Arizal adalah cowok dingin yang di kenal jenius dan menjabat...