Sejak kejadian hampir diperkosa eh Arfan, Zoya tidak pernah sama sekali pulang ke rumahnya. Dia masih menginap menunggu Satria pulang dari honeymoonnya bersama Rena. Untung saja Satria hanya pergi selama 3 hari 2 malam dan tadi malam mereka berdua baru saja pulang.
"Loh Mbak Zo, jam segini udah di dapur aja" ucap Rena
"Iya lah, numpang jadi tau diri hehe"
"Satria udah bangun belum Re?" tanya Zoya
"Apa cari-cari, kangen kamu Su" belum sempat Rena menjawab Satria tiba-tiba muncul dari belakang.
"Jangan kangen, nanti istriku cemburu" Satria memamerkan kemesraannya di depan Zoya.
"Ya kali kangen Sat, nanti anterin aku ke bandara ya. Tapi mampir ke rumah dulu buat ambil koper"
"Lama apa sebentar? Capek tau enggak Su"
"Bentar doang, udah dipacking kok. Sampai bandara kamu tinggal pulang enggak masalah"
"Wokehh, aku ritual dulu biar ganteng. Masa ke bandara buluk gini"
"Sana Bang, cepet ini udah mau mateng makanannya" usir Rena
"Berapa lama kamu di Jakarta Zo?" tanya Salma yang baru masuk membawa belanjaan.
"Rencana seminggu Bu"
"Jangan lama-lama Mbak, nanti aku kangen Alen" ucap Rena
"Halah kamu itu Re, minta Satria itu" goda Zoya
"Enggak, Alen juga sekolah. Kasian kalau tertinggal banyak pelajaran"
"Mamaa ayo berangkat" teriak Alen saking excitednya.
"Sarapan dulu sayang, Om Satria juga baru mandi" ucap Salma
"Iya Uti hehe"
Mereka sarapan dengan menu buatan Zoya yaitu nasi goreng, Satria juga langsung bergabung untuk sarapan. Setelah selesai sarapan Zoya dan Alen berpamitan, kalau yang menyetir Satria. Perjalanan memang jadi lebih cepat hanya membutuhkan waktu 30 menit saja untuk mengambil barang dan sampai ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pernerbangan mereka akan memakan waktu selama 2 jam, tidak ada transit tapi penerbangan nonstop. Alen sedari tadi sangat diam selama pernerbangan, mungkin karena takut atau cemas karena ini adalah kali pertama anaknya naik pesawat. Tangan Alen sangat dingin saat menggenggam tangan Zoya. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta Zoya dan Alen di jemput oleh Zayn.
"Ayah Zay" teriak Alen melihat Zayn di depan area kedatangan.
Hup
"Tambah berat ya sayang"
"Ya karena Alen makan makanan yang lezat buatan Mama"
"Udah Mas, Alen berat dan sudah besar. Jangan biasakan digendong"
"Terserah Mas lah, udah kopernya? Jalan ya sayang biar ayah yang membawa koper Alen dan Mama" ucap Zayn menurunkan Alen.
"Ayo kita pulang" ucap Zayn sembari mendorong koper menuju tempat memarkirkan mobil.
"Mas nanti mampir ke makam Papa dulu ya" pinta Zoya
"Tap-- oh okay"
Zayn menuruti permintaan Zoya untuk ke makan Papa mereka. Jaraknya sekitar 30 menit dari bandara, makamnya memang ada di kawasan rumah dulu mereka. Tidak lupa mereka juga mampir untuk membeli bunga dan air. Zayn berjalan di depan Zoya, memimpin ke tempat peristirahatan terakhir Papanya. Tibalah mereka di sebuah makam yang bernisan hitam, tertulis nama Heri Pradipta di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED (Complete ✔)
General FictionDiperuntukan untuk 15+ Maaf tidak sesuai harapan kalian yang baca tapi yang pasti sesuai judul "UNEXPECTED" *DILARANG PLAGIAT!* Spoiler On "Terserah, tapi aku tidak akan tanggung jawab. Bayi itu adalah penghalang bagi aku Zo! Aku tidak pernah meng...