33. Maut

8K 524 36
                                    

CH TERBARU AKAN DIUPLOAD JIKA TARGET VIEW, KOMENAN DAN VOTE TERPENUHI. TENTU SETIAP CH BERBEDA TARGETNYA. THANK YOU

Jika kalian melihat ada cerita yang sama (misal alur cerita sama persis cuma diganti nama karakter atau judul) seperti cerita saya silakan DM saya melalui instagram atau wattpad.

Promote
Alina Journey tersedia dalam bentuk ebook, jika kalian belum baca dan kepo silahkan beli versi lengkapnya di link : https://play.google.com/store/books/details?id=V2xOEAAAQBAJ

Love Each Other Ebook:
https://play.google.com/store/books/details?id=ALReEAAAQBAJ
.

.

.
Liburan one day trip mereka selesai, perut pun kenyang otomatis hati juga senang. Wisnu tentunya mengantarkan pulang Zoya, bentuk tanggungjawab karena mengajak liburan. Jujur saja dia sendiri tidak henti-hentinya tersenyum saat berjalan memasuki pekarangan rumah, seperti remaja yang dimabuk cinta. Rasa capek yang dirasakan juga tidak terlalu terass saking senangnya.

"Gimana liburannya bersama Mas Wisnu-Wisnumu itu Zoyana?" suara yang mengejutkan Zoya. Suara yang tidak diharapkan ada saat ini terdengar jelas berada di belakangnya.

"Tentu sangat seru Arfan" tanpa menoleh dia sudah tau itu Papa Alen. Masih santai meneruskan membuka pintu rumahnya.

"Sialan" umpat Arfan

BRAK

Tubuh Zoya dibalik dan didorong agar bersender ditembok ruang tamunya sendiri. Kedua tangan Arfan sudah memegangi pundaknya dengan sangat erat. Sorot mata pria itu menahan amarah yang sangat berkobar.

"Beraninya kamu Zo! Bukankah aku sudah bilang, jauhi Wisnu-Wisnu itu. Kenapa masih saja berhubungan bahkan sampai liburan one day trip di Nusa Penida?"

"Apa salahnya aku liburan? Mau bersama siapa pun itu terserah aku. Kenapa kamu jadi begini mengurusiku, cukup urusi saja istri dan dirimu sendiri" Zoya menyentak tangan Arfan yang mengurungnya.

"Kamu itu miliki Zo!" Teriak Arfan

"Atas dasar apa aku milikmu? Ikatan apa yang menjelaskan hubungan kita? Alen? Kamu tidak bisa mengandalkannya"

"Oh ucapanku dulu yang mengatakan aku akan egois? Jika iya aku meralat ucapanku itu sekarang. Aku mundur Arfan Mahavir, aku akan menjauh dari kehidupan kamu dan istrimu. Bahagialah bersama istrimu itu, aku akan mencari bahagiaku sendiri"

"Kalau kamu mundur biarkan aku yang maju Zo! Aku tidak akan melepaskanmu. Zoyana Pradipta itu hanya milik Arfan"

"MAU BAGAIMANA LAGI HAH?? BIARKAN AKU MENJAUH. APA AKU HARUS TERUS MENERUS MELIHAT KAMU BAHAGIA SEDANGKAN AKU DAN ANAKKU SENGSARA? ATAU KAMU SURUH AKU UNTUK MENUNGGU LAGI?"

"MENUNGGU ITU SESUATU YANG SANGAT MENYEBALKAN ARFAN! AKU CAPEK DAN BENCI ITU"

"ENGGAK ZO! KAMU AKAN SELALU BERSAMAKU, KARENA TAKDIR KAMU HANYA BERSAMAKU!"

"Jangan khawatirkan masalah kebutuhan dan uang aku akan mencukupinya Zo. Tugasmu hanya berada di sisiku, menjadi tempat pulangku dan melayaniku seperti dulu. Kita nikmati percintaan kita Zo! Aku tahu kamu juga membutuhkan itu"

"Suruh istrimu saja mengangkang melayanimu, aku tidak sudi. Anggap saja percintaan kita beberapa bulan lalu sebagai perpisahan"

"PERGI" Zoya mendorong tubuh Arfan.

"KITA AKHIRI KESALAHAN INI FAN, SEHARUSNYA KESALAHAN INI TIDAK PERNAH TERJADI KEDUA KALINYA"

BRAK
Tanpa terduga Arfan langsung mencekik leher Zoya. Tubuhnya tepojok di dinding, tangannya mencoba melepaskan cekikan Arfan yang sangat kuat. Tubuhnya bahkan sedikit terangkat membuat Zoya berjinjit mengikuti.

UNEXPECTED (Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang