28. Cerita Alen

7.4K 459 25
                                    

RAMAIKAN KOMENTAR DAN VOTE CH ini ya. Semakin banyak maka semakin cepat juga CH baru dipublish. CH baru akan dipublish kalau sudah memenuhi target.
.

.

.
Setelah kejadian hampir baku hantam Satria dan Arfan, dia dituntut untuk menjelaskannya semua. Zoya menjelaskan semua dengan sangat rinci, semua pertanyaan juga dia jawab semua. Satria menjadi orang pertama yang tau akan masa lalunya dengan sangat detail.

"Aku harap kamu tidak menceritakan masa laluku ke siapa pun Sat, termasuk Ibu" ucap Zoya

"Ibu akan tau saat kamu sendiri yang memberi tau, aku tidak punya hak Zo"

"Sekarang rencana kamu selanjutnya apa? Tidak mungkin kamu akan diam seperti ini bukan?" perkiraan Satria memang benar adanya, dia tidak mungkin berhenti di sini.

"Entah, aku masih berfokus dengan kesehatan Alen dulu. Pastinya harus ada yang diselesaikan Sat, nanti aku pikirkan lagi" jawab Zoya, tangannya tidak berhenti untuk mengusap tangan sang anak yang tertidur pulas.

"Memang harus diselesaikan segera Zo, selesaikan dengan impas" perintah Satria

"Let's see apa yang aku lakukan nanti"

Mata Zoya menatap lurus ke wajah anaknya. Seorang Ibu tidak akan terima jika anaknya diperlakukan dan dikatai seperti itu. Biar nanti dipikirkan sekarang kesehatan anaknya menjadi prioritas nomor satu.

"Maa" panggil Alen

"Alen, kenapa?" tanya Satria

"Ada yang sakit sayang? Beritahu Mama"

"Dadanya masih sesak?" Zoya menyentuh pelan daerah dada sang anak.

"Udah tidak terlalu Ma, peluk"

Sifat alami seorang anak yaitu ingin dimanja saat sakit. Zoya langsung naik ke ranjang untuk memberikan pelukan untuk Alen. Hampir saja dia kehilangan sang anak hari ini, lalai tentu sampai Zoya juga menyalahkan diri sendiri.

"Alen lapar?" tanya Satria

"Om Sat?"

"Ya ini Om Satria, Alen mau makan apa biar Om yang carikan"

Lagi Satria mencoba menawari keponakannya itu, berharap Alen mau sesuatu. Sedari tadi memang belum bisa makan lahap, bubur dari rumah sakit saja hanya beberapa suap saja. Zoya sendiri agak bingung juga mau beli makanan apa, harus anaknya langsung ingin.

"Mm itu mau ayam bakar, boleh?" ucap Alen

"Woo boleh dong, Om Sat carikan"

"Emang masih ada yang buka jam segini?" tanya Zoya pada Satria.

"Tentu ada, cari yang 24 jam dong Su" jawab Satria

"Uangnya ambil di dompet ya Sat"

"Udah gampang, aku berangkat dulu. Alen istirahat deh nanti kalau ayamnya udah ada Om bangunkan" pamit Satria

Beruntung ada Satria yang menemani, mau cari dimana pukul 01.00 dini hari. Zoya juga tidak berani keluar sendiri, takut kalau ada orang yang berniat tidak baik. Beruntung punya saudara perhatian walau bukan saudara berhubungan darah, saudara ketemu gede.

"Maa, Papa mana?"

Pertanyaan Alen membuat Zoya bingung untuk menjawab apa. Anaknya itu malah menanyakan orang yang baru saja dia usir. Orang yang bahkan tidak menyelamatkan saat Alen tenggelam.

"Kenapa Alen mencari Papa?" tanya Zoya , pasti ada alasan tersembunyi.

"Alen harus minta maaf" jawab Alen

UNEXPECTED (Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang