Ramaikan komentar dan vote CH ini ya. Semakin banyak maka semakin cepat juga CH baru dipublish.
..
.
Keseharian Zoya tidak banyak berubah walau ada Aisyah dan Baharudin di rumahnya. Cuma membuat dia dan Arfan jarang berinteraksi yang seperti orang menjalin hubungan, hanya interaksi biasa. Hari ke enam, Zoya dan Alen diajak untuk berwisata di salah satu tempat yang dekat dengan danau. jaraknya lumayan jauh butuh sekitar 1 setengah jam untuk sampai kalau jalanan tidak padat.
Full team tentunya dan ditambah ibu dari Mega, mereka berangat dengan dua mobil sewaan. Dia sendiri memilih untuk ikut mobil yang dikemudikan Reno suami dari Sarah, mana bisa Zoya semobil dengan mertua Arfan. Lagipula mobilnya malah tidak terlalu penuh.
Mobil Reno melaju lebih dulu baru diikuti mobil Arfan, ya karena ada Zoya sebagai petunjuk jalan. Sudah beberapa kali juga dia ke sana jadi tentu hapal dengan jalanan untuk ke daerah tersebut. Rencananya nanti mereka mau menikmati pemandangan dan piknik kecil-kecilan.
Perbekalan memang sudah dibawa, tikar dan beberapa makanan minuman untuk nanti disantap. Setelah sampai Sarah, Nia dan Alen duluan untuk memasuk. Sisa Zoya Reno dan Arfan yang masih diparkiran untuk membawa barang bawaan.
"Zo, kamu bawa ini aja" ucap Reno memberikan sekantung penuh berisi makanan ringan.
Tidak lama Arfan menghampiri sembari membawa tikar dan bantal, parkirnya memang tidak bersebelahan. Jarak antara parkiran dan spot untuk piknik hanya berjalan sekitar 5 menitan. Spot yang dipilih pemandangannya bagus karena menghadap danau.
Saat menata Alen terus merecoki Papanya, ya memang sesekali Arfan menggoda anaknya sembari melakukan kegiatannya. Dia hanya tersenyum melihat interaksi antara Papa dan Anak. Tikar dipasang semua ditata rapi dan siap untuk piknik. Mengobrol biasa sembari makan dan minum apa yang dibawa tadi. Menikmati udara segar dan sejuk khas pegunungan.
"Anakmu itu kenapa terus nempel Arfan" ucap Tina yang duduk di sebelah Zoya.
"Memang tidak boleh?" tanya Zoya, pandangannya masih ke arah Alen yang sedang bermain dengan Arfan.
Tinggal Zoya, Sarah, Nia dan Tina yang bersantai ditikar, lainnya memang sedang berjalan-jalan. Banyak spot menarik yang ada di tempat ini sayang kalau hanya sekedar piknik saja. Alasan terlalu capek makanya dia di sini, untung Sarah juga memilih duduk saja sambil menyusui anaknya. Bisa jadi batu kalau ditinggal berdua dengan ibu dari Mega.
"Kau tidak lihat anakku malah tidak terlalu diperhatikan oleh Arfan. Padahal tujuannya mereka kemari adalah untuk babymoon" Tina terlihat sebal dengan interaksi Arfan dan Alen.
"Karena Alen memang punya daya tarik tersendiri Tante" dengan berani Zoya menoleh dan menatap Tina.
"Seharusnya kamu dan anakmu itu sadar diri, kalian itu hanya orang luar yang beruntung ikut kemari"
"Saya bukan orang luar Tante, saya juga tidak berharap diajak. Bukankah tadi saya menolak ikut, tapi banyak orang yang terus mengajak"
"Kamu bisa menolaknya lagi bukan, banyak alasan yang bisa dipakai"
"Oh ya segera carilah suami, biar anakmu itu mendapat kasih sayang seorang Ayah. Enggak kasian apa anakmu cari perhatian Ayah sampai sebegitunya" sindir Tina
"Kenapa harus kasian? Cari suami itu bukan kaya cari bawang di pasar Tante. Apalagi yang sayang sama anak saya" ucap Zoya, Sarah berusaha meredam amarahnya agar tidak membalas perkataan Tina.
"Sebelum memberi komentar ke orang lain sebaiknya bercermin dulu Tan, hidup aja masih belum bener sok-sokan nyeramahin orang. Ceramahin dulu anaknya sana belum tentu dia lurus jalannya, anak orang jangan ikut anda urus" dia memilih untuk pergi karena pasti akan ada banteng mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED (Complete ✔)
General FictionDiperuntukan untuk 15+ Maaf tidak sesuai harapan kalian yang baca tapi yang pasti sesuai judul "UNEXPECTED" *DILARANG PLAGIAT!* Spoiler On "Terserah, tapi aku tidak akan tanggung jawab. Bayi itu adalah penghalang bagi aku Zo! Aku tidak pernah meng...