22. Ditawari Merampok

7.2K 406 4
                                    

Target 10+ komenan di CH ini, thanks you. Biar author bersemangat. Spam kuy
.

.

.
Entah beberapa jam mata pria itu menatap layar komputernya, matanya masih sangat on fire. Zoya saja menunggui selama 2 lebih saja sudah mulai mengantuk. Tentu saja mengantuk dia hanya berbicara sekali dan sisanya menscroll instagramnya.

"Mau tas?" tanya Arfan tiba-tiba sembari memperlihatkan website tas branded yang ada dilayar ponselnya.

"Ngapain kamu buka website itu?" tanya Zoya yang heran.

"Mau membelikan untuk Mega, dia tadi minta dibelikan tas ini dan ini" pria itu berjalan mendekati Zoya.

Arfan menunjukan dua tas yang dipilih Mega. Tasnya berwarna grey dan rose peach, semua dari merk ternama asal prancis. Harganya bisa sampai ratusan juta apalagi salah satunya terbuat dari kulit buaya. Buaya asli yang bisa memangsa manusia bukan buaya darat.

"Boros" itu komentar dari mulut Zoya.

"Aku enggak suka pakai atau koleksi tas seperti itu" ucap Zoya, tidak worth it menurutnya. Dia bukan tipe wanita yang suka sekali dengan barang-barang branded.

"Terus maunya apa?"

"Kalau aku lebih suka kamu beri emas atau saham atau sebidang tanah untuk aku simpan" ucap Zoya gamblang, kita tidak tau kedepannya bakal bagaimana memiliki simpanan harta itu alangkah lebih baik.

Tidak akan merepotkan orang lain juga, toh harga emas pertahun makin naik. Jika nanti perlu uang tidak usah bingung cari pinjeman sana sini. Itu planning di otak Zoya untuk kehidupannya bersama Alen kedepannya. Menjual barang branded itu lebih susah ketimbang jual tanah atau emas.

"Mau perhiasan seperti apa?" tanya Arfan

"Emang kamu mau membelikan aku perhiasan?" tanya balik Zoya.

"Pilih nih" Arfan membuka website toko berlian.

Toko yang dibuka adalah brand ternama yang menjual berlian untuk kelas elit. Tidak usah diragukan kualitas perhiasannya yang dijual. Banyak model terbaru juga setiap bulannya.

"Enggak usah" tolak Zoya

"Why?" mereka berjalan ke kamar.

"Kesempatan kamu bisa ngerampok aku loh ini Zo. Itu diganti lah perhiasan yang ada dibadan kamu, udah memudar gitu juga" ucap Arfan

"Mana ada ngerampok ditawarin langsung, tinggal diwarnain lagi bisa ditoko emas" cibir Zoya

"Takut hilang Fan" selain itu takut mengundang orang melakukan aksi kejahatan.

"Ya sudah"

"Aku kira kamu semakin jadi wanita setelah punya anak" ucap Arfan

"Kamu kira aku apa sebelum itu hah? Dulu sama sekarang masih sama. Tidak terlalu menyukai hal yang terlalu mewah"

"Aneh cuma kamu kayaknya Zo, wanita tapi tidak suka barang yang berbau kemewahan" Arfan menaruh handphonenya.

Bruk
Arfan mendorong Zoya ke ranjang. Otomatis Zoya sudah berbaring terlentang akibat dorongan.

"Mau apa?" Zoya mendelik sebal.

"Cuddle with you Zo, sudah aku bilang tadi" Arfan menyusulnya naik ke atas ranjang.

"Tidak ada perjanjian itu" Zoya bersiap untuk bangun.

Grep

"Hanya berpelukan saja" Arfan membawa Zoya mendekat ke tubuhnya.

"Dan sedikit memberi tanda"

Arfan menciumi leher Zoya, sesekali menghisap memberi tanda kepimilikannya. Sialnya Zoya tidak bisa melepaskan diri, pria itu berada di belakangnya. Tidak berlangsung lama karena setelah itu Arfan beralih menciumi pundaknya yang tertutup kaos dan terakhir memeluk Zoya sangat erat.

UNEXPECTED (Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang