Eunwoo bukan tipe orang yang romantis. Karena, hanya mulut Eunwoo saja yang manis.Menurut Bin seperti itu.
Eunwoo tipe orang yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya melalui tindakan. Karena, tindakan Eunwoo kadang berlebihan hingga membuat Bin marah.
Tapi, lain halnya kali ini.
Tepat di jam 10 malam.
Moon Bin, si manusia yang baru mendapatkan sim mobilnya itu tengah mengendarai mobil di tengah padatnya kendaraan.
Benar. Bin terjebak macet selama kurang lebih 2 jam. Bayangkan, Bin harus bermain dengan rem kaki menahan mobilnya supaya tidak menyentuh mobil di depannya.
Demi apapun. Bin membenci mobil dengan segala hal yang merepotkan lainnya.
Sialnya, Eunwoo tidak dapat ditelpon sama sekali. Bin bosan. Rasanya, Bin ingin menangis. Tidak. Bin sudah meneteskan air matanya. Bahkan, sekarang air matanya sudah kering.
Beep.
"Aku sudah di dorm. Kok kamu gak ada?"
"Pergi sama siapa? 98L?"
Bin berdecak saat melihat pesan Eunwoo. Sejak sejam yang lalu, Bin sudah menelpon Eunwoo. Tapi, tidak diangkat.
Siapa yang tau jika tadinya, Bin ingin ke lokasi syuting Eunwoo. Tapi, malah berakhir.
Eunwoo sampai di dorm. Dan Bin masih di jalan.
"Niatnya mau nyusul kamu. Tapi malah kena macet"
Bin menatap layar ponselnya sedih saat tidak ada respon dari Eunwoo. Tumben. Biasanya, Eunwoo akan membalas pesannya dengan cepat.
"Capek di mobil"
"Udah dua jam sendiri huweee"
"Share loc"
Bin mengernyitkan dahinya bingung. Tanpa basa basi, Bin mengirimkan lokasi terkini yang sialnya. Tidak ada balasan lagi dari Eunwoo.
Brengsek.
Eunwoo selalu begitu tiba-tiba ngilang saat dibutuhkan. Ya, minimal. Ajak Bin ngobrol gitu. Jinjin, Rocky sedang sibuk debut. MJ dan Sanha pasti sudah tidur.
Ayolah. Bin sudah hampir mati bosan dan capek di dalam mobil.
"Cha Eunwoo sialan"
Bin memukul pelan stir mobilnya. "Bisa-bisanya aku bertahan dengan orang sialan seperti Eunwoo" Bin mengoceh tidak jelas.
"Pasti dia pakai pelet. Dasar perayu ulung. Kerjanya cuma ngumbar mulut manis padahal aslinya najis"
.
.
.
"Sialan"
Knock knock.
Bin berjengit kaget saat ia melihat wajah Eunwoo yang tertutup masker hitam itu.
Bin menurunkan jendela mobilnya menatap Eunwoo sinis.
"Hai manis, kenalin. Aku Cha Eunwoo, calon suami kamu"
"Bangsat"
Eunwoo tertawa kecil mendengar umpatan Bin.
"Sini, aku yang nyetir. Kamu duduk di sebelah aja"
"Kamu ke sini naik apa?"
"Driver online" Eunwoo membuka pintu mobil dan mempersilahkan Bin untuk keluar.
Memang dasarnya Moon Bin. Bukannya keluar, dia malah sibuk berpindah ke bangku belakang.
"Supir pribadi, cepat duduk"
Blam.
Eunwoo yang sudah terbiasa dengan tingkah kekanakan Bin langsung duduk dan memasang seat belt. Persetan dengan Bin yang sudah tiduran di bangku belakang.
"Tolong bayar uang muka jika ingin lanjut"
Bin berdecak. "Berapa?" tanya Bin angkuh.
"Three kisses"
Bukannya menanggapi Eunwoo. Bin malah keluar dari mobil dan berpindah ke bangku depan.
Dan langsung mengecup singkat bibir Eunwoo yang masih terbalut masker itu.
"Lepas masker dulu" ucap Eunwoo.
Eunwoo membuka maskernya dan langsung melahap bibir tipis Bin dengan rakus.
Demi apapun.
Sekarang, Bin tau kenapa ia bertahan dengan Eunwoo.
Sekalipun Eunwoo perayu ulung dan tidak pernah mengatakan kata cinta. Tapi, Bin dapat merasakan cinta yang tulus dari perilakunya.
Tin.
Oke. Mereka lupa jika masih di dalam mobil.
.
.
.
.
Ketika ada yang bilang "suami gue gak romantis sama sekali" tapi, dia cerita kalo dia naek mobil dan capek. Langsung disusul suaminya cuma buat gantian nyetir. Punten, cerita sederhana gitu aja manis banget cokkk :)
![](https://img.wattpad.com/cover/104844935-288-k467286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flirt Fiction [Soap Couple || BinWoo]
FanficIni bukan kumpulan rayuan cinta . Hanya sekumpulan untaian kalimat sederhana yang mampu membuat baper para pembaca . [COMPLETED]