Drap drap drap.Derap sepatu Eunwoo menggema memenuhi lorong yang sepi. Suara napas terengah-engah pun mengiringi langkah Eunwoo.
Tangan Eunwoo yang masih membawa naskah film-nya itu pun mengepal kuat membuat kumpulan kertas di tangannya sudah tidak berbentuk.
Tunggu.
Kenapa Eunwoo dalam kondisi panik seperti itu?
Tepat. Semuanya karena Moon Bin. Saat perjalanan ke tempat syuting tadi, Eunwoo dikabari oleh Jinjin jika hari ini Bin akan shirtless. di depan kamera dan itu artinya tubuh Bin akan terekspos bebas di depan publik.
Eunwoo tidak mau membayangkan hal itu. Demi apa. Tubuh Bin itu propertinya. Dan hanya boleh dilihat oleh dirinya seorang.
Dan, setelah mendapatkan info dari Jinjin. Eunwoo langsung berlari ke gedung tempat syuting Bin. Otak cerdas Eunwoo langsung mengingat kejadian semalam. Pantas saja Bin tidak ingin ia meninggalkan jejak sama sekali. Ternyata, Bin akan melepaskan pakaiannya di kamera. Mengingatnya saja membuat kepala Eunwoo pening.
Brakk.
Eunwoo menstabilkan napasnya. Ia menatap tajam ke arah manager-nya yang sengaja ia suruh untuk menemani Bin. Tangan Eunwoo yang semula meremas naskah film-nya pun melempar kumpulan kertas itu pada manager-nya.
Melihat tingkah Eunwoo yang seperti singa mengamuk itupun membuat beberapa staff mundur teratur. Bahkan, para kameramen yang semula menyalakan kamera mereka pun langsung mematikan kamera mereka masing-masing.
"Di mana Moon Bin?!"
Suara berat Eunwoo tiba-tiba mendominasi keheningan. Beberapa staff menunduk takut. Berbeda dengan manager-nya yang memberikan kode jika Bin tengah bersembunyi dibalik selimut.
Mengetahui kode kecil itu, Eunwoo berjalan santai menghampiri Bin. Salah satu pria muda yang semula berjarak dekat dengan Bin pun mulai mundur saat Eunwoo berhenti tepat di depan Bin.
"Perlihatkan wajahmu, bodoh"
Bin berkedip polos dengan selimut yang masih menutupi sebagian wajahnya. Tanpa perlu berpikir lama, Bin tahu jika Eunwoo sedang marah padanya. Dan, ketika saat itu terjadi. Bin tidak mampu menatap wajah tampan Eunwoo yang galak itu. Demi apa?! Eunwoo itu menyeramkan!
"Ya, Cha Eunwoo. Senang bertemu denganmu"
Bin menunjukkan cengirannya dan mulai memperlihatkan wajahnya perlahan. Dalam hati Bin berharap jika Eunwoo tidak akan melakukan hal aneh lainnya. Hei, datang dengan membanting pintu sudah aneh bagi orang yang memiliki image ramah seperti Eunwoo.
Grep.
Bin makin harap-harap cemas saat tangan Eunwoo mencengkram pergelangan tangannya. Cengiran Bin makin lebar hingga membuat eyesmile yang manis.
Chuu~
What the...
Bin merutuk Eunwoo dalam hati. Kedua mata Bin menutup rapat menyembunyikan malu karena ulah Eunwoo yang seenaknya.
Eunwoo benar-benar tidak tahu tempat. Bagaimana bisa Eunwoo mencium Bin tepat di bawah cahaya lampu yang terang, di depan kamera, dan parahnya di depan kru yang ada. Tolong jangan lupakan, jika di tempat itu ada beberapa artis juga.
Bughhh.
Bin memukul pelan dada bidang Eunwoo berharap Eunwoo akan menjauh darinya. Namun, bukannya menjauh Eunwoo malah membuat Bin terpojok oleh dinding.
"Ah, wae?!"
Setelah Eunwoo melepaskan ciuman sepihak itu, Bin berteriak tidak lupa dengan sebelah tangannya yang menepak kepala Eunwoo kasar.
Jika saja Bin tidak sayang pada Eunwoo. Mungkin, sekarang sudah ada berita 'seorang pria muda telah mati dibunuh kekasihnya hanya karena mencium kekasihnya di depan publik'.
"Kenapa kau tidak mengatakannya?"
"Karena, aku tahu kau akan seperti ini jika aku mengatakannya!"
Eunwoo menyentil dahi Bin pelan dengan kekehan kecil yang keluar dari belah bibirnya membuat Bin bingung seketika. Bin sempat mengira jika Eunwoo akan marah padanya. Tapi, setelah melihat senyum cerah Eunwoo. Bin merasa ia aman dari tindak kriminal lain yang akan dilakukan Eunwoo.
"Lain kali katakan padaku"
"Lalu apa? Kau akan meninggalkan banyak jejak dan membuatku sibuk menghilangkannya. Sehingga aku meminta untuk tidak melakukan scene itu kan? Aku benar-benar paham dengan sikapmu"
Eunwoo menggelengkan kepalanya membuat Bin makin bingung. Setelah, datang dengan wajah sangar dan aura gelap. Sekarang, Eunwoo malah terlihat seperti seorang malaikat yang ingin menolong Bin.
"Aku akan mengantar dan menunggumu hingga syutingmu berakhir"
"Dasar posesif!"
Bughhh.
Bin dengan cepat mendorong bahu Eunwoo kasar. Eunwok yang semula berjongkok pun terjungkal membuat semua orang yang ada di dalam studio tertawa tertahan.
"Sana pergi. Jadwalmu lebih padat dariku"
Bin berdiri dari posisinya. Tak lupa ia menepuk kepala Eunwoo dan tersenyum canggung kepada kepada semua staff. Termasuk manager mereka yang hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak didiknya.
"Get ready to your punishment, bae"
Bin menoleh ke arah Eunwoo yang masih menyandarkan punggungnya pada tepi ranjang dengan senyum penuh arti. Tidak lupa dengan belaian lembut pada kasur berukuran single dan berbalut sprei putih itu.
"Tidak salah aku menyelipkan kata pervert dalam namamu"
Eunwoo tersenyum lebar melihat punggung polos Bin yang berjalan menjauh. Bohlam kecil iseng Eunwoo menyala saat melihat beberapa partner Bin yang masih dalam kondisi kaget mereka.
"Hap"
Dengan satu ketukan Eunwoo mengangkat tubuh Bin dengan sebelah tangannya dan menaruh tubuh Bin dibahunya bak karung beras.
"Manager-nim, katakan pada mereka aku akan menggantikan hari ini dengan kerja lemburku besok" Eunwoo menampilkan cengiran lebarnya. "Aku harus menjaga istriku supaya ia tidak kecentilan dengan yang lain"
.
.
.
Sebenernya ini tuh pengen gue up sejak gue nonton Binnie shirtless ituloh. Di ig udah gue up dari kapan tau. Soalnya, gimana ya. berasa kek ini kan tempat flirting bukan jealous 😂😂
Tapi, gue ngerasa manis aja gitu pas mereka sama-sama jealous 😂😂
Gue stuck kalo mereka berduaan seriusan deh 😅😅
Btw, kalian ada yang tau gak sih dimana download top management yang versi epic minimal 480p deh jangan cam 🙈

KAMU SEDANG MEMBACA
Flirt Fiction [Soap Couple || BinWoo]
FanfictionIni bukan kumpulan rayuan cinta . Hanya sekumpulan untaian kalimat sederhana yang mampu membuat baper para pembaca . [COMPLETED]