Lagi-lagi Eunwoo pulang. Telat. Dan lagi-lagi ia akan melihat wajah menyebalkan Jinjin yang tertawa dengan cengirannya lucunya saat menonton acara malam.Eunwoo tidak mengerti. Selama Bin tidak ada di dorm. Jinjin selalu menunggunya pulang. Biasanya, leader lucu ini hanya akan tidur terlelap bersama yang lainnya.
Namun, sekalipun Jinjin menyambut kepulangannya. Tetap saja rasanya berbeda dari Bin.
Senyum dan pelukan Bin terasa hangat. Angin malam yang dingin menusuk kulit Eunwoo pun seketika menghilang digantikan rasa hangat dan wangi sejuk tubuh Bin.
Memang benar sudah sekitar tiga minggu. Bin kembali ke dorm. Namun, Eunwoo selalu memaksa Bin untuk tidak menunggunya dan tidurlah dengan baik.
Memang dasarnya, Bin itu keras kepala. Terkadang, Eunwoo menemukan Bin di ruang tengah dengan selimut tebalnya dan beberapa camilan.
Ya. Setelah itu, Eunwoo akan marah. Sekalipun sejujurnya, Eunwoo merindukan Bin dengan senyumannya yang hangat yang selalu menyambutnya ketika ia pulang.
"Aku pulang"
.
.
Sepi.
Eunwoo menghela napas berat. Ia tahu pasti. Semua member sudah masuk ke dalam mimpi mereka. Dan, tidak ada satupun orang yang akan menunggunya pulang apalagi hingga lewat tengah malam seperti ini.
Eunwoo duduk dan melepas tali sepatunya dan juga kaos kakinya.
Brukkk.
Eunwoo terkesiap saat sepasang tangan melingkar di lehernya dan tubuh yang menindih punggungnya.
"Selamat datang"
Eunwoo kenal suara itu. Suara Bin yang sedikit serak dan jemari panjang Bin yang kecil dan kurus itu.
"Bukankah aku su-"
"Aku tidak peduli. Tubuhku yang meminta untuk menunggumu. Sekalipun aku menyuruh mereka tidur. Mereka tidak mau. Mereka terus merengek meminta bertemu dengan pemiliknya"
Eunwoo hanya menggelengkan kepala memaklumi tingkah keras kepala Bin. Ia menarik kedua kaki Bin melingkari pinggangnya.
"Aku tau kau juga merindukan kebersamaan kita"
"Bertemu denganmu di jam segini itu mimpi buruk"
"Tenang saja. Aku akan meminjamkan dreamcatcher-ku. Jadi, aku akan menjadi mimpi indahmu"
Eunwoo bangkit dari posisi duduknya dengan Bin yang masih setia menempel di punggungnya.
"Hari ini kita akan tidur bersama dan aku akan memelukmu sampai pagi"
"Tapi, aku tidak mau"
Bin merengut kesal. Ia menarik telinga Eunwoo dan setelahnya ia menggigit telinga Eunwoo kencang.
"Tidak mau tahu! Pokoknya kau tidur denganku!" Bin memukul pelan punggung tegap Eunwoo. "Kalau kau menolak aku akan memukulmu!"
"Kau sudah memukulku"
Bin turun dari punggung dan kembali memeluk pinggang Eunwoo erat, tidak lupa Bin menaruh kepalanya pada bahu Eunwoo. Menghirup wangi tubuh Eunwoo yang membuat Bin merasa tenang.
"Aku itu tidak cantik seperti gadis di luar sana"
Eunwoo mengerutkan keningnya bingung. Ada apa dengan omongan Bin? Biasanya dia sangat narsis. Kenapa tiba-tiba jadi seperti ini?
"Aku ini tuhan"
"Huh?"
"Apa? Kau sedang mengatakan hal yang tak mungkin terjadi, kan?"
Bin memukul pelan dada bidang Eunwoo dan tertawa. Eunwoo benar-benar mampu membuatnya tersenyum.
"Aku benar-benar membencimu, Cha Eunwoo"
"Aku tahu"
.
.
.
Oke, jadi ceritanya. Gue udah lupa cara bikin cerita yang kejunya kebanyakan 😅
Dikarenakan, besok gue menjalani ujian hidup. Asik dah.
Mingdep gue uas. Belon lagi, gue kudu magang selama enam bulan, tugas kampus dan banyak hal lainnya.
Bisa dikatakan, kalian harus doain gue biar bisa bagi waktu buat update sama dunia rl 😂😂
Sayang kalian semuanya 💕
Terutama buat kalian yang setia nungguin aku dan juga selalu ninggalin jejak.
Muachhh 😘
.
Yuta
17 Januari 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Flirt Fiction [Soap Couple || BinWoo]
FanfictionIni bukan kumpulan rayuan cinta . Hanya sekumpulan untaian kalimat sederhana yang mampu membuat baper para pembaca . [COMPLETED]