#Finally

4.4K 285 61
                                    


Eunwoo dan Bin sekarang berada di apartment baru Eunwoo. Pemuda berparas rupawan itu sengaja membeli apartment untuk menghindari jadwalnya yang padat. Lebih tepatnya ia membelinya karena Bin.

Ia merasa tidak enak selalu mengganggu member lain dengan membuat dunia sendiri bersama kekasihnya. Namun, terkadang jika sifat isengnya kambuh ia akan bermesraan di depan member lain.

"Dinding kamarnya masih sepi. Nanti, akan kutempelkan fotoku"

Eunwoo memeluk pinggang Bin dari belakang. Ia mengecup sekilas telinga Bin.

"Bagaimana jika kita menghiasi ruangan ini dengan suara desahan mu, love?"

Bin menginjak kaki Eunwoo membuat Eunwoo melepaskan pelukannya. Kesempatan seperti itu Bin gunakan untuk menjauh dan berlari menuju balkon.

"Woahhh. Jika aku lompat dari sini sudah pasti aku mati"

Eunwoo tersenyum kecil melihat kekasihnya. Tangannya masih mengusap kakinya yang sempat diinjak oleh Bin.

Bocah itu harus dihukum.

Eunwoo berjalan mendekati Bin ia lagi-lagi melingkarkan kedua tangannya di pinggang Bin. Ia menaruh kepalanya di perpatahan leher Bin menyesap aroma manis yang keluar dari tubuh kekasihnya itu. Sesekali Eunwoo mengecupi leher Bin.

"Apa yang kau lakukan?"

"Meminta hadiahku yang telah menyelesaikan rubik"

Bin merasakan tubuhnya memanas, tubuhnya tegang dan terasa sulit sekali digerakkan. Entah kenapa ia selalu gugup jika kekasihnya itu seperti ini.

Eunwoo melepas pelukannya, ia menatap wajah Bin yang memerah. Eunwoo mengelus surai kecoklatan Bin, menatap lekat matanya kemudian menyatukan kedua bibir mereka.

Bin sama sekali tidak ingat bagaimana caranya ia bisa terbaring diatas ranjang dengan Eunwoo berada diatasnya. Katakan jika Moon Bin sudah tidak waras karena menerima begitu saja perlakuan Eunwoo padanya.

"Nghh~"

Bin mengerang kecil saat Eunwoo menjelajahi rongga mulutnya, bermain dengan lidahnya lalu mengabsen gigi-giginya. Di dalam sana, Bin mengajak lidah Eunwoo bertarung, tekan, hisap dan saling membelit.

Bin mendorong dada Eunwoo, ia butuh oksigen untuk bernapas. Napas Bin memburu menandakan ia menikmati permainan kekasihnya.

Inilah alasan kenapa Bin selalu kabur dari Eunwoo disaat seperti ini. Tubuhnya tidak dapat menolak sentuhan Eunwoo.

Eunwoo memperhatikan wajah Bin yang memerah dengan bibir pink yang terbuka itu. Dikecupnya dahi Bin, turun ke hidung, bibir, berpindah pada kedua pipinya lalu turun ke dagu dan diakhiri dengan mengulum telinga kanan Bin.

"Aku ingin lebih Binnie~"

Bin hanya dapat mengangguk kecil, memberikan izin pada Eunwoo untuk menyentuhnya lebih dari ini. Beruntung jadwal mereka besok kosong, jadi Bin tidak mempermasalahkan jika Eunwoo menyentuhnya lebih.

Lagipula, Bin menikmati saat-saat seperti ini. Kekasihnya itu akan bersikap lebih lembut dari biasanya.

"Itadakimasu"

Setelah mengucapkan kalimat bahasa Jepang yang sempat ia pelajari. Eunwoo pun melepaskan semua yang melekat pada tubuh mulus kekasihnya itu.

Eunwoo terdiam, ia menatap lekat tubuh polos Bin.

"Terkadang aku kesal kau memamerkan tubuhmu di muka umum, love" Eunwoo mengecupi tubuh Bin. "Namun, kurasa kau harus mulai menggunakan baju panjang setelah ini"

Flirt Fiction [Soap Couple || BinWoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang