2501 || polonium (wonmin)

10.2K 205 33
                                    

Kim Mingyu, pemuda berumur 28 tahun adalah seorang pembunuh bayaran. Pekerjaannya sebagai pembunuh sudah ia lakukan sejak ia berumur 22 tahun.

Awal dari semuanya adalah Mingyu berkerja sebagai anak buah salah satu mafia di negara ginseng tersebut, tapi ia mundur saat bosnya meninggal dan beralih profesi sebagai pembunuh.

Sedari kecil Mingyu sudah hidup di jalanan, ia ditelantarkan oleh kedua orang tuanya di panti asuhan. Mingyu yang tidak suka tinggal bersama anak-anak yang lain, kabur dari panti asuhan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan bosnya itu dan berakhir menjadi anggota mafia.

Tapi sejak ia mengganti profesinya itu, kehidupan Mingyu berubah total, ia kini tinggal di sebuah apartemen elit di Gangnam, memilik mobil dan barang-barang mahal. Namanya sudah cukup terkenal dikalangan orang-orang yang berkecimpung di dunia gelap.

Apa yang dilakukan Mingyu dalam membunuh begitu teliti, tak pernah ada pihak kepolisian yang menginterogasi dirinya sebagai tersangka. Hanya sebatas saksi atau pun korban. Itu semua berkat apa yang bosnya ajarkan juga berkat latihannya selama bertahun-tahun.

Ia menjadi pria yang begitu sukses, setiap orang yang ingin menyingkirkan orang lain, akan datang kepadanya, membayar berapapun agar targetnya meninggal.

Mingyu sudah bisa dibilang dengan sebutan pembunuh bayaran profesional. Ia juga bekerja sendiri karena ia tidak bisa mempercayai orang lain.

Kini, ia sedang berada di halte bus untuk menunggu seseorang yang menghubunginya semalam. Ia duduk di sana sudah seperempat jam lamanya tapi belum ada yang menghampirinya, sampai akhirnya ada seorang wanita yang duduk di sampingnya.

"Kim Mingyu-ssi." Panggil wanita tersebut tanpa menoleh, ia memakai dress berwarna merah dengan topi baret di kepalanya. Mingyu hanya berdeham untuk menanggapi.

Wanita tersebut kemudian merogoh tas merah yang ia bawa dan mengeluarkan sebuah foto. "Akan aku kirim jika sudah selesai." Ia berdiri setelah meletakkan foto tersebut di samping Mingyu.

Mingyu mengambilnya dan menaiki bus yang berhenti di depannya, duduk di bagian paling belakang sembari menatap keluar jendela.

Ia belum tahu siapa targetnya kali ini karena memang ia belum melihat foto tersebut. Dan wanita tadi, Mingyu tidak mengetahui siapa wanita itu.

Ia turun dari bus tepat di halte depan apartemennya. Mingyu berjalan layaknya orang biasa memasuki gedung apartemen tersebut, menyapa beberapa orang yang ia temui.

Ia memasuki lift bersama dua orang wanita dan pria yang sudah cukup tua, yang tinggal satu lantai di atas Mingyu.

Wanita tua itu menoleh ke arah Mingyu dan Mingyu tersenyum simpul sembari menunduk. "Apa kau baru pulang bekerja nak?" Tanya wanita tersebut.

Mingyu mengangguk kecil untuk menanggapi.

"Pekerjaan apa yang jam 2 siang seperti ini sudah pulang?" Tanyanya lagi.

"Saya bekerja paruh waktu, nanti malam saya berangkat lagi." Balas Mingyu sembari tersenyum.

Pria tua itu menepuk punggung tangan istrinya. "Maafkan istri saya anak muda, ia memang suka mencampuri urusan orang lain." Ucapnya.

Mingyu terkekeh. "Tidak apa kakek." Balasnya.

"Aku tidak mencampuri urusan anak muda ini, hanya sekedar bertanya." Wanita tua itu terlihat kesal, menatap tidak suka pada pria yang berdiri di sampingnya.

"Sama saja." Balas pria tua tersebut.

Tak lama dari itu, pintu lift terbuka, Mingyu berjalan keluar dan berbalik, ia membungkuk kepada dua orang yang lebih tua itu sembari tersenyum, lalu berjalan ke arah unit apartemennya.

Minwon 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang