0403 || worst (minwon)

9.9K 273 59
                                    

"Anghhh.." Kedua mata Wonwoo terpejam, tangannya meremas seprei yang ada di bawahnya. Ia semakin melebarkan kedua kakinya untuk memberikan akses pada kekasihnya yang sedang menghujam lubang analnya.

Kedua tangan Mingyu tak tinggal diam, tangan kiri meremas dada berisi Wonwoo dan tangan kanan mengocok kejantanan Wonwoo. Ia menggeram dan mempercepat gerakan pinggulnya. "Shit! Jeon, kau begitu nikmat.. Ahh!"

Mendengar hal tersebut, Wonwoo membuka kedua matanya, ia menatap lekat Mingyu yang mendongak sembari terpejam. "Ahhh ahhh Mingyuh anghh.." Tubuhnya bergetar merasakan penis Mingyu yang terus membelai lubang analnya.

Napasnya memburu, ini sudah memasuki ronde ketiga tapi keduanya belum lelah sama sekali. Mingyu merendahkan tubuhnya dan sedikit memperlambat gerakannya, ia mencium bibir Wonwoo dengan kasar.

Menggerakkan lidahnya di dalam rongga mulut sang kekasih, ia lalu berpindah ke samping kiri, mengulum daun telinga Wonwoo dan menjilatinya. Membuat kepala Wonwoo semakin pusing.

Ia memeluk tubuh Mingyu dengan erat, meremas kulit punggungnya hingga memerah. Ia juga menggerakkan tubuh bawahnya berlawanan arah dengan Mingyu, agar penis kekasihnya itu semakin masuk.

Mingyu mencium pundak kekasihnya dengan sedikit senyuman, ia lalu mencium bibir Wonwoo yang sedang mendesah, membungkam desahan kekasihnya dan mempercepat gerakannya.

"Love ya, Jeon." Lirih Mingyu setelah melepas ciuman tersebut.

Wonwoo tersenyum di sela-sela desahannya. "Love you too, Kim-ahhh.."






worst






Wonwoo merapikan meja kerjanya, lalu ia bangkit dari duduknya, berjalan keluar pintu ruangan tersebut, menyapa beberapa teman kerjanya dan berjalan menuju lift. Ia masuk dengan beberapa orang yang lain.

"Tidak, meskipun itu hanya rumor, tapi sepertinya benar." Ucap seseorang, Wonwoo yang berdiri di bagian belakang menatap orang yang berdiri di depannya itu.

"Buktinya, ada beberapa pegawai yang melihatnya ciuman dengan asisten pribadi CEO." Timpal yang satu lagi.

Wonwoo mengernyit bingung, asisten CEO perusahaan tempatnya berkerja adalah Jihoon, temannya sejak mereka di sekolah menengah atas.

Ia sendiri tidak tahu kenapa rumor seperti itu muncul, ia juga tidak tahu siapa yang kedua orang itu bahas selain Jihoon.

Setelah pintu terbuka di lantai pertama, mereka keluar, Wonwoo berjalan keluar gedung tersebut menuju tempat parkir dan memasuki mobilnya, ia mengendarainya menuju apartemennya.

Sekitar lima belas menit sampai, ia turun dan masuk ke dalam lift, naik dan menuju unit apartemen yang sudah ia tinggali selama dua tahun terakhir. Ia membuka pintu tersebut dan mendapati Mingyu.

Mingyu yang sedang menonton televisi menoleh. "Sudah pulang hyung.." Ucapnya dan Wonwoo mengangguk, ia mendekat dan membungkuk, mencium bibir Mingyu lalu mendudukkan dirinya di samping Mingyu.

Wonwoo menghela napasnya panjang. "Aku sangat lelah.." Lirihnya, ia menyandarkan kepalanya di pundak Mingyu.

Keduanya sudah menjalin hubungan sejak sembilan tahun lalu, saat dirinya di sekolah menengah atas dan Mingyu masih di sekolah menengah pertama.

Wonwoo sudah berumur 26 tahun dan Mingyu 25 tahun. Keduanya memutuskan tinggal bersama setelah Mingyu selesai kuliah dua tahun lalu.

Keduanya bekerja di perusahaan yang sama, Wonwoo bekerja di departemen pemasaran sedangkan Mingyu di departemen media. Mengenai hubungan keduanya, tak ada yang tahu, hanya orang-orang terdekat.

Di kanton juga jika keduanya bertemu, keduanya bersikap biasa saja, saling menyapa dan berlalu begitu saja. Keduanya sudah seperti itu sejak awal mereka berkencan.

Minwon 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang