1707 || obsession (minwon)

12.1K 322 34
                                    

"Wah, lihatlah, Wonwoo datang dengan motor barunya!"

Sorakan siswa, yang kebanyakan perempuan, menderu di depan salah satu sekolah elit di Seoul karena melihat motor ducati hitam legam yang memasuki area sekolah.

Motor itu adalah milik Wonwoo, siswa terpopuler di sekolah tersebut, selain karena ia anak dari pemilik sekolah, ia juga memiliki tampang dan fisik yang bisa dikatakan ✨perfect

Para siswa memang sudah tahu jika hari ini Wonwoo akan membawa motor barunya yang ia beli hampir mencapai angka 1,5 milyar, karena kemarin, Wonwoo bilang pada salah satu temannya bahwa motornya akan sampai.

Dan bukanlah Jeon Wonwoo jika ia tidak memiliki grup penggemar. Berita itu langsung menyebar luas hingga satu sekolah tahu tentang hal tersebut. Mereka membahasnya secara langsung atau melalui grup chat khusus penggemar Wonwoo.

Hari ini adalah waktunya, para siswa tak hanya terpesona dengan Wonwoo tapi juga dengan motor Ducati Panigale V4 Superleggera yang berwarna hitam miliknya.

Ia melepas helm yang juga tentu mahal, dengan warna senada dengan motornya. Lalu turun dari motor tersebut. Menampilkan ia yang memakai jaket kulit hitam, yang mahal juga pasti, dengan sepatu putih bermerk.

"Wonwoo oppa!" sorakan siswa perempuan itu menderu di area parkir. Wonwoo sudah terbiasa dengan hal tersebut, jadi ia hanya tersenyum tipis dengan wajah cool yang membuat para penggemarnya semakin jantungan.

"Dia benar-benar tampan!"

"Apalagi dengan memakai motor barunya itu, sangat keren!"

"Aku ingin menaikinya, bisakah?"

"Itu motor mahal, kau itu kotor, nanti merusaknya lagi."

Wonwoo mendengar hal tersebut, celotehan-celotehan para penggemarnya. Tapi ia hiraukan, sesekali menyapa teman kelasnya atau siswa dari kelas lain yang ia kenal.

Ia terus melangkah untuk menuju gedung utama, melihat seseorang yang berjalan di depannya cukup jauh sembari menunduk. Ia tersenyum lebar.

"Mingyu-ya..!!" serunya dan itu membuat para penggemarnya memutar bola matanya dengan malas. Mereka tahu, Wonwoo itu begitu suka terhadap Mingyu.

Dan pemuda yang terpanggil itu menghentikan langkahnya, ia menoleh dan melihat Wonwoo yang berlari ke arahnya. "Wonwoo hyung.." lirihnya.

Wonwoo tersenyum, ia menatap Mingyu yang menatapnya dari balik kacamata yang Mingyu gunakan. "Kenapa wajahmu murung seperti itu?" tanyanya sembari meraih lengan Mingyu, menggandengnya dan mengajaknya berjalan memasuki area gedung utama.

Mingyu menggeleng kecil, ia menunduk lagi. "Tidak, ha-hanya ada masalah kecil di rumah." jawab Mingyu.

Dahi Wonwoo mengernyit. "Ayah dan ibumu bertengkar lagi?" tanya Wonwoo dengan khawatir. Ia memang belum pernah datang ke rumah Mingyu atau pun bertemu kedua orang tua Mingyu, tapi ia tahu karena Mingyu sering bercerita padanya.

Kepala Mingyu mengangguk kecil, ia mengulum bibirnya. "A-aku tidak ingin.. Pulang." lirih Mingyu dengan sedih.

"Maka dari itu aku memintamu untuk pindah ke rumahku Mingyu.." ia menghentikan langkahnya dan membuat langkah Mingyu juga terhenti. Meraih kedua bahu Mingyu dan membuatnya menoleh ke arahnya. "Kau mau kan?" tanyanya.

Mingyu terdiam, ia menurunkan kedua tangan Wonwoo. "Aku tidak mau merepotkan hyung." balasnya, ia menaiki tangga menuju kelasnya berada.

Wonwoo mengejarnya. "Tapi aku hanya tinggal sendiri di rumahku, ayolah Mingyu.. Sudah berapa kali aku membujukmu.." ucapnya sedikit merengek.

Minwon 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang