💧vulgar and harsh words💧
Wonwoo meregangkan tubuhnya setelah keluar dari kelas yang ia gunakan untuk melaksanakan ujian akhir semester. Ia menghela napasnya lega, lalu berjalan menuju ruang OSIS.
Ia masuk dan langsung mendudukkan diri di kursinya, ia meraih ponselnya dan mendapat pesan dari ibunya yang bertanya tentang ujian akhir semesternya. Wonwoo mengetik balasan dan membalasnya.
"Udah selesai Ka?" Seungkwan memasuki ruangan.
Wonwoo mendongak dan mengangguk kecil untuk menanggapi. Ia lalu kembali fokus pada ponselnya.
Seungkwan mendudukkan diri di kursi samping meja Wonwoo, tepatnya meja sekretaris, ia mengeluarkan buku catatan bendahara OSIS dan melihat beberapa hal yang mereka butuhkan. "Kita belum beli kertas kado buat bungkus hadiahnya sama pita juga." ucapnya.
Pemuda manis itu menolehkan kepalanya ke arah Seungkwan. "Cuma itu?" tanyanya dan Seungkwan mengangguk. "Ntar gue aja yang beli, hari minggu gue bawa ke sini." tawarnya.
Seungkwan mengangguk kecil, ia kemudian mengeluarkan uang untuk anggaran kertas kado dan pita yang ia maksud. "Nih uangnya." ucapnya dan Wonwoo menerimanya lalu memasukkannya ke saku seragam yang ia gunakan.
Tak berapa lama, beberapa anggota OSIS masuk, mereka saling berbincang satu sama lain untuk membahas apa saja yang akan mereka lalukan hari minggu, tentu saja persiapan untuk kegiatan yang akan dimulai di hari senin.
Wonwoo menutup rapat setelah satu jam lebih mereka berbincang, beberapa anggotanya keluar setelah izin pulang terlebih dahulu. Wonwoo lalu keluar membawa tasnya dan menuju gerbang keluar.
"Arkaaaaa!"
Ia menoleh saat mendengar panggilan dari pemuda yang ia kenal betul siapa, mendapati Mingyu yang menunggunya di depan pintu gerbang. Wonwoo segera mendekat, berdiri di samping motor Mingyu terparkir dan Mingyu duduk di atasnya. "Lo ngapain nunggunya di luar?" tanyanya, padahal cuaca cukup panas.
Mingyu tersenyum canggung. "Sebenernya tadi gue dah pulang, cuma pas baru nyampe, gue baru inget kalo lo masih di sini, jadi gue balik."
"Bege." kesal Wonwoo, ia menghela napasnya dengan kasar. "Gue bisa kali pulang naik bis." balasnya.
Pemuda tan itu malah terkekeh, ia menyerahkan helm pada Wonwoo, kini berangkat atau pulang, keduanya selalu bersama. "Hari minggu lo jadi nginep di sekolah?" tanyanya.
Wonwoo mengangguk untuk menanggapi, ia menaiki motor Mingyu dan memeluk pemuda itu seperti biasa.
"Gue juga mau nginep di sekolah Ka." seru Mingyu, ia sudah mulai melajukan motornya.
Dahi Wonwoo mengernyit saat mendengarnya. "Mau ngapain lo?" tanyanya bingung.
"Persiapan buat pensi-nya." balas Mingyu, ia melajukan motor tersebut, bukan ke arah rumah, melainkan ke arah kota. Entah Wonwoo tidak tahu kemana dirinya akan di bawa.
Wonwoo hanya mengangguk paham, ia mengeratkan pelukannya saat Mingyu menambah kecepatan motornya. Kepalanya ia sandarkan di bahu pemuda di depannya. Membuat Mingyu sedikit memiringkan kepalanya ke kanan.
Setelah beberapa menit berkendara, Mingyu menghentikan motornya di parkiran salah satu mall di kota mereka tinggal. Wonwoo turun, ia melepas helm yang ia gunakan. "Lo ngapain ngajakin gue ke sini?" tanyanya.
Mingyu melepas helmnya, ia tersenyum dengan lebar. "Gue di kasih uang lebih sama papa, buat kita berdua jajan setelah UAS." ucapnya dengan senang.
Pemuda manisnya itu malah memutar bola matanya dengan malas. "Mending uangnya di tabung." balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon 2022
FanfictionONE/TWO SHOT • 2022 EDITION Kumpulan one/two shot Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo yang penuh dengan kemesuman sang penulis dan terkadang berakhir dengan menyedihkan. start : january 2022 finish : december 2022 BL || GS 1821 • Kim Mingyu || Jeon Wonwoo ...