Mingyu is the dominant. No NC
"Ugh!" pria muda bernama Jeon Wonwoo itu menghentakkan kaki kanannya dengan keras karena merasa begitu kesal. Ia dengan frustrasi memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket yang ia gunakan.
Wonwoo lalu kembali melangkah melewati jalanan trotoar yang cukup sepi, ia seharusnya berjalan lurus, tapi beberapa langkah dari itu, ia membelokkan diri ke toserba terdekat dari rumahnya.
Ia masuk, langsung berjalan menuju rak makanan instan dan membeli beberapa hal yang kakaknya titipkan tadi. Itu kenapa dia kesal, ia mendapat pesan dari kakaknya untuk membelikan makanan dan beberapa barang lainnya.
Kini, dirinya berdiri di depan sebuah rak yang berisi berbagai jenis pembalut. Ia menghela napasnya lagi. "Kenapa noona tidak beli sendiri saja, mana yang harus aku belikan?!tck!" kesalnya.
Ia terdiam di sana selama beberapa saat lalu mengambil salah satu, sembarang dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja. Ia lalu berjalan ke arah kasir dan meletakkan keranjang itu di atas meja kasir. Beruntung Wonwoo masih punya uang untuk membayarnya.
Setelah itu, ia bergegas keluar dari toserba tersebut, melihat beberapa barang yang ada di plastik putih dengan keadaan menunduk. Tanpa sengaja ia menabrak seseorang, ia mendongak dan menatap pria yang juga menatapnya. "Maaf." ucapnya dan pergi begitu saja.
Kedua langkah kakinya terus berjalan ke arah rumahnya, hingga ia sampai di sebuah komplek perumahan, Wonwoo memperlambat jalannya sembari menikmati ice cream coklat yang ia beli.
Sekitar lima menit, akhirnya Wonwoo sampai, ia masuk ke gerbang kecil rumahnya, membuka pintu dan masuk. "Aku pulang!" serunya dan di saut daheman dari ayahnya yang ada di ruang tamu.
Wonwoo melangkah ke kamar kakaknya. "Noona!" serunya dan pintu kamar kakaknya langsung terbuka.
Seulgi mengambil plastik putih yang ada di tangan Wonwoo dan menutup pintunya begitu saja. Wonwoo berdecak kesal lagi, menatap tak percaya pintu kamar kakaknya. "Bagaimana dengan uangku?!" tanya Wonwoo dengan seru.
"Besok saat aku gajian!" seru Seulgi dari dalam.
Wonwoo memutar bola matanya malas, ia kemudian berjalan memasuki kamarnya dan mendudukkan diri di kursi belajarnya. Ia menghela napasnya panjang lalu tak lama dari itu, ia bangkit dan mengambil handuk, keluar kamar dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Keluar dari kamar mandi, ia berjalan mendekat ke arah ibunya yang berada di dapur sedang memasak. Ia berdiri di samping wanita paruh baya itu. Memperhatikan ibunya yang sedang sibuk.
Ibunya menolehkan kepalanya. "Apa?" tanyanya dan Wonwoo hanya menggeleng kecil sembari tersenyum tipis.
Ia kemudian berjalan ke arah ayahnya dan duduk di samping kanannya. Ia bergabung dengan ayahnya yang sedang menonton televisi ketika tiba-tiba pintu kamar kakaknya terbuka dan Seulgi keluar dengan wajah kesal.
"Kenapa?" tanya tuan Jeon pada Seulgi yang mendudukkan diri di samping kirinya.
Seulgi menghela napasnya panjang. "Bosku memintaku untuk datang lebih awal besok." jawabnya kesal.
Wonwoo mengernyitkan dahinya dan menoleh, menatap Seulgi dengan tatapan heran. "Kenapa noona sering sekali kesal dengan bos noona sendiri?" tanyanya heran.
Seulgi memutar bola matanya dengan malas. "Mungkin kau akan merasakannya jika kau sudah bekerja Wonwoo, ia memang mengesalkan." ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dengan kedua tangan yang melingkar di depan dadanya.
Wonwoo hanya menggedikkan bahu dan melakukan hal yang sama dengan Seulgi. Sedangkan tuan Jeon, hanya menggelengkan kepalanya kecil.
Ketiganya terdiam sembari menatap layar televisi, dengan Seulgi yang masih memasang wajah murungnya dan Wonwoo yang pikirannya melalang buana kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon 2022
FanfictionONE/TWO SHOT • 2022 EDITION Kumpulan one/two shot Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo yang penuh dengan kemesuman sang penulis dan terkadang berakhir dengan menyedihkan. start : january 2022 finish : december 2022 BL || GS 1821 • Kim Mingyu || Jeon Wonwoo ...