0310 || him (meanie)

6.9K 246 21
                                    

Mingyu menghela napasnya panjang dan bersandar di kursi yang ia duduki setelah bel pulang sekolah berbunyi. Beberapa siswa di kelasnya sudah berbondong-bondong keluar dari kelas tersebut tapi tidak dengan dirinya dan beberapa siswa yang lain karena mereka masih ada kelas tambahan yang akan dilaksanakan setengah jam lagi.

Tangan kirinya meraih ponselnya yang ada di saku celana seragamnya, mengambil sebuah airpods dari dalam tas dan memasangkannya ke kedua telinganya. Mingyu menyalakan sebuah musik, sembari mulutnya sibuk mengunyah roti yang ia beli siang tadi di kantin untuk mengganjal perutnya yang sudah mulai lapar.

Waktu berlalu begitu saja, Mingyu meraih tasnya dan berjalan keluar dari ruang kelasnya. Ia menuju kelas yang akan di pakainya dengan beberapa siswa yang lain. Keadaan sekolah cukup ramai karena masih banyak siswa yang mengikuti jam tambahan malam ini.

Masuk ke kelas 11-B, Mingyu mendudukkan dirinya di salah satu kursi di bagian tengah, ia mengeluarkan buku yang ia gunakan untuk jam tambahan kali ini. Dan setelah menunggu selama beberapa saat, seorang guru masuk, memulai jam tambahan seperti biasanya. Mingyu juga mengikutinya hingga jam tambahan selesai di laksanakan.

Ia membenahi beberapa buku yang ia gunakan, memasukkannya ke dalam tas. Sebagian teman-temannya sudah pulang. Mingyu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas tersebut, ia lalu berjalan ke arah toilet untuk menyelesaikan panggilan alamnya.

Mingyu memasuki toilet laki-laki di lantai dua tersebut, ia menghela napasnya panjang sembari memasuki salah satu bilik di sana. Mingyu menurunkan celananya, mendudukkan diri di toilet. Ia menghabiskan waktu di sana hingga seperempat jam berlalu. Setelah selesai, Mingyu berjalan keluar, mencuci kedua tangannya di wastafel.

"Astaga!"

Terkejut bukan main saat melihat salah satu bilik di sana terbuka dan seorang siswa keluar, menatap Mingyu dengan bingung. Mingyu kembali fokus mencuci kedua tangannya. Ketika ia akan keluar setelah meraih tasnya, tiba-tiba lampu padam begitu saja.

Ia sedikit memekik dan menatap sekeliling yang begitu gelap, kedua tangannya memeluk tasnya dengan erat. Ia menelan ludahnya dengan kasar, lalu melihat seberkas cahaya putih dari belakangnya, Mingyu menoleh, melihat siswa tadi yang menyalakan senter di ponselnya.

Mingyu berjalan mendekat ke arah pemuda itu. "B-bolehkah kita keluar bersama? Ponselku mati." ucapnya.

Pemuda itu mengernyitkan dahinya, ia lalu berjalan keluar dari toilet tersebut dan tiba-tiba, merasakan sebuah pegangan kuat di pundak kirinya. Ia berhenti dan menoleh. "Bisakah kau tidak memegangi bahuku." ucapnya dengan kesal.

"Oh." Mingyu menjauh. "Maaf.." balasnya sembari tersenyum canggung, Mingyu langsung mengikuti pemuda itu lagi saat pemuda itu kembali melangkah, dengan tubuh bongsornya, ia bersembunyi di balik pemuda yang lebih kecil darinya itu.

Mingyu menatap sekeliling, keadaan sekolah begitu gelap, bukan karena dimatikan secara sengaja oleh pihak sekolah, sepertinya listrik padam serentak atau ada pemadaman, tapi kenapa harus sekarang? Mingyu tidak mengerti, benar-benar sial.

Ia masih berjalan di belakang pemuda tadi, memperhatikan punggung sempit pemuda itu yang memasuki kelas. Mingyu ikut masuk, kelas itu kelas 11-B yang ia gunakan tadi untuk kelas tambahan. Ia langsung bergegas mendekat saat pemuda itu pergi menuju tempat duduknya, kursi yang ia duduki tadi.

Mingyu menatapnya yang sedang berbenah, ia mengerjap kecil sebelum akhirnya mengeluarkan suaranya untuk bertanya, "kau.. tadi ikut kelas tambahan di sini?" tanyanya.

Pemuda itu menoleh, dengan hanya sekelebat cahaya senter ponselnya, ia menatap Mingyu. "Tidak, ini kelasku." ucapnya dan Mingyu mengangguk kecil sembari tersenyum tipis untuk menanggapi. Ia kembali berjalan untuk keluar dari sana dan Mingyu kembali mengikutinya.

Minwon 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang