0202 || best life partner (minwon)

12.8K 372 86
                                    

Jeon Wonwoo, pemuda tersebut keluar dari mobilnya, ia berjalan memasuki rumah tersebut dengan membawa kantong belanjaan. "Papa pulang.." Serunya dengan senyuman merekah.

Tak lama dari itu, pintu kamar putrinya terbuka, ia berlari ke arah Wonwoo dengan kedua kaki kecilnya. "Papa..." Berseru menghampiri Wonwoo dengan begitu senang.

Wonwoo menurunkan tubuhnya, meraih tubuh kecil putrinya yang berumur delapan tahun. Ia memeluknya sebentar lalu melepasnya, mengusap wajahnya dengan lembut. "Di mana ayah?" Tanya Wonwoo.

Wajah putrinya berubah menjadi murung, bibirnya manyun. "Ayah belum pulang.. Sedari tadi Eunbyeol pulang sekolah, ayah tidak di rumah.." Ucapnya dengan sedih.

Wonwoo mengerutkan dahinya bingung, suaminya itu tak mengabari dirinya akan pergi. Pagi tadi sebelum ia berangkat ke kantor, suaminya bilang bahwa ia akan pulang sebelum putrinya pulang sekolah.

Tangan Wonwoo mengusap rambut Eunbyeol dengan lembut. "Jadi sedari tadi Eunbyeol sendirian?" Tanyanya dan putrinya itu mengangguk kecil untuk menanggapi. "Udah makan?" Tanyanya.

Eunbyeol menggeleng kecil, ia lalu menunduk dan mengusap perutnya dengan pelan. "Eunbyeol belum makan.. Eunbyeol lapar.." Ucapnya.

Beruntung Wonwoo membeli lauk tadi di luar untuk makan malam. Ia bangkit dan meraih kantong belanjaannya. "Ayo, papa membeli makanan kesukaan Eunbyeol." Ajaknya.

Anak perempuan itu mengangguk dengan antusias, ia berjalan mengikuti Wonwoo ke arah dapur. Memperhatikan setiap gerakan Wonwoo untuk menyiapkan makan malam tersebut.

Setelah selesai, keduanya makan malam bersama. Hari memang sudah malam, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Ia pulang malam karena ada rapat di kantor.

Makan malam selesai, Wonwoo membantu Eunbyeol untuk mengerjakan pekerjaan rumah, lalu ia menemani Eunbyeol untuk bermain sebentar sebelum akhirnya menemani putrinya untuk tidur.

Sekitar jam sepuluh ia keluar dari kamar Eunbyeol, Wonwoo berjalan ke arah dapur, membersihkan meja makan dan mencuci, ia lalu berjalan memasuki kamarnya.

Bahkan Wonwoo belum sempat membersihkan diri, ia melepas kemeja yang ia gunakan dan masuk ke kamar mandi, lalu membersihkan diri selama sekitar tiga puluh menit lamanya.

Ia lalu berjalan keluar, memakai baju tidurnya dan keluar dari kamar. Menunggu suaminya yang belum pulang di sofa ruang tamu. Wonwoo sudah beberapa kali menghubungi suaminya itu, tapi teleponnya tak di balas dan pesannya tak di balas, bahkan dibaca pun tidak.

Jujur, Wonwoo khawatir terhadap suaminya itu. Akhir-akhir ini, suaminya sering pergi keluar sampai Eunbyeol tak terurus. Ia hanya bingung, setiap ia bertanya pada suaminya, pasti suaminya menjawab ada pekerjaan dengan klien.

Suaminya tak memiliki kerja tetap, ia hanya seorang pebisnis yang ikut serta dalam bisnis properti, jadi jam kerjanya tidak menentu karena ia hanya seorang investor.

Selama delapan tahun lebih menikah, hubungan keduanya baik-baik saja. Ia menikah dengan pria yang sama umurnya dengannya itu karena saling mencintai. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak bangku sekolah menengah atas.

Lalu saat keduanya berumur 27 tahun, keduanya menikah di luar negeri. Setelah empat bulan menikah, keduanya memutuskan untuk mengadopsi seorang anak. Kala itu, Kim Eunbyeol baru saja berumur enam bulan.

Keduanya memang tak mengganti marga Eunbyeol, agar Eunbyeol tahu, bahwa ia memang bukan anak keduanya. Itu adalah cara terbaik untuk tidak membuat Eunbyeol tersakiti hatinya saat tahu bahwa ia bukan anak kandung orang yang merawatnya itu.

Sejak saat itulah Wonwoo dan suaminya itu merawat Eunbyeol seperti anak mereka sendiri. Menyayanginya layaknya anak kandung, memberikan apa yang bisa mereka lakukan untuk Eunbyeol.

Minwon 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang