Semuanya terasa gelap, sangat gelap, bahkan Wonwoo tidak bisa menerka apa yang terjadi di sekelilingnya. Kedua matanya sudah terbuka dengan lebar, tapi tetap saja, ia tidak bisa melihat apapun.
Kadua mata yang mirip dengan rubah itu mengalirkan air mata kesedihan, ia meremas kuat sebuah kain sedikit tebal yang menutupi tubuhnya. "Ayah.. Ibu.." Panggilnya dengan seru.
Nyonya Jeon menangis sedari tadi, ia tidak bisa berkata-kata saat dokter menyatakan bahwa Wonwoo buta permanen akibat kecelakaan yang dialaminya dua hari lalu. Bahkan ia tidak sadarkan diri selama dua hari.
Dan hari ini, ketika ia sadar, malah kedua matanya tidak bisa melihat apapun. Wonwoo takut, ia hanya bisa melihat hitam kegelapan. Ia menangis tersedu, terisak sampai napasnya bahkan tersengal dan dadanya sakit.
Tuan Jeon mendekat setelah mengusap punggung istrinya, ia meraih tubuh putra semata wayangnya dan memeluknya erat. "Ayah di sini nak.." Ucapnya sembari mengecup pucuk kepala Wonwoo.
Kedua tangan Wonwoo naik dan memeluk ayahnya dengan sangat erat. "Aku takut.. Hiks.. Gelap ayah.." Ia memejamkan kedua matanya, menenggelamkan wajahnya di perut ayahnya. "Aku takut.. Hiks.." Semakin menangis.
Tuan Jeon sudah mencari cara seperti mencari pendonor untuk anaknya agar Wonwoo bisa kembali melihat, tapi pihak rumah sakit memberitahukan tidak ada pendonor mata, bahkan sampai mencari ke rumah sakit lain. Jadi mereka harus menunggu.
Wonwoo melepas pelukan tersebut, kedua mata itu mengerjap, kenapa bisa ia buta? Wonwoo tengah menyebrang dan ada kecelakaan mobil truk dengan mobil sedang biasa. Pecahan kaca mobil sedan itulah yang mengenai wajah Wonwoo, juga kedua matanya.
Kejadiannya begitu cepat, Wonwoo tengah menyebrang di lampu merah, jalanan begitu sepi di depan kampusnya. Lalu ada mobil sedan yang melaju ke arahnya, sebelum mobil sedan itu sampai, mobil itu terlebih dahulu tertabrak truk.
Lalu mobil itu terpental dan terseret ke arah Wonwoo dengan pecahan kacanya, membuat Wonwoo terjatuh karena terkena sisi mobil itu. Ia tak sadarkan diri saat itu juga. Dan ia, tidak mengira bahwa hal itu membuat dirinya buta permanen. Ia tidak akan bisa melihat lagi.
"Ayah.. Aku ingin pulang.." Ucapnya, ia mendongak tapi tak tepat menatap ayahnya.
Tuan Jeon menganggukkan kepalanya. "Iya nak.. Ayo kita pulang." Ia meraih tubuh Wonwoo lagi dan memeluknya. Lalu ia menoleh ke arah istrinya yang menangis.
Setelah mengurus semuanya, akhirnya Wonwoo pulang, tangan kirinya cedera dan ia harus memakai arm sling. Dengan bantuan kedua orang tuanya, Wonwoo memasuki mobil bagian jok belakang.
Wajahnya terarah keluar jendela, tapi ia tidak bisa melihat apapun. Ia tidak tahu dimana dirinya saat ini. Sampai mana dirinya. Wonwoo hanya terdiam, ia merasa sangat marah pada orang yang telah membuatnya seperti itu.
Sesampainya di rumah, nyonya Jeon menggandeng tangan Wonwoo, membantunya berjalan memasuki kamar Wonwoo. Pintu terbuka, keduanya masuk, ia mendudukkan anaknya di sisi tempat tidur. "Istirahatlah Wonwoo.. Jika perlu apa-apa, kau bisa memanggil ibu." Ucapnya.
Wonwoo mengangguk, lalu nyonya Jeon pergi dari kamar tersebut. Wonwoo tahu karena mendengar suara pintu yang tertutup. Ia terdiam di tempatnya. Mengusap tempat tidurnya lalu menaikkan seluruh tubuhnya.
Ia berbaring dengan perlahan, menghela napasnya dengan panjang. Akankah hidupnya terus seperti itu? Ia baru berumur dua puluh dua tahun, hidupnya masih panjang, ia tidak mau hidup seperti itu terus. Ia bisa melakukan semuanya sendiri.
Wonwoo terlelap, karena pengaruh obat yang ia minum saat siang tadi. Sekitar jam empat, ia terbangun, membuka kedua matanya dan hanya gelap yang dapat ia lihat. Wonwoo perlahan bangkit, ia menurunkan kedua kakinya dan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon 2022
FanfictionONE/TWO SHOT • 2022 EDITION Kumpulan one/two shot Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo yang penuh dengan kemesuman sang penulis dan terkadang berakhir dengan menyedihkan. start : january 2022 finish : december 2022 BL || GS 1821 • Kim Mingyu || Jeon Wonwoo ...