Asap dihembuskan dari belah bibir Mingyu yang tadi menyesap batang rokok yang diapit kedua jemari tangan kirinya. Ia menghela napasnya panjang lalu menundukkan kepalanya. "Kau sudah melakukan itu selama lima belas menit dan aku mulai muak." ucapnya dengan wajah kesal dan nada yang ketus.
Wanita yang duduk bersimpuh di antara kedua kakinya mendongak, ia mengusap bibirnya yang basah akan salivanya sendiri. "Saya hanya berusaha tuan.." balasnya dengan raut wajah memelas.
"Menyingkirlah." Mingyu sedikit mendorong wanita panggilan itu yang lalu beringsut mundur. Ia berdiri dari duduknya dan menaikkan celana dalam serta celana bahan yang tadi turun hanya sebatas lutut.
Mingyu berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamar tersebut, ia membasuh kedua tangannya setelah membuang putung rokok itu di tempat sampah. Mendongak dan menatap dirinya sendiri dari pantulan cermin wastafel di depannya.
Ia mengibaskan kedua tangannya yang basah lalu mengeringkannya dengan tisu. Mingyu melangkah keluar dari kamar mandi tersebut, ia kemudian merogoh saku jas yang ia gunakan dan meraih sebuah kertas cek, mengambil pena dan menuliskan angka di sana.
Ia mendekat ke arah wanita yang masih duduk bersimpuh di lantai tanpa busana. "Percuma aku membayarmu tiga juta tapi kau bahkan tidak bisa membuatnya berdiri." ucapnya sembari menjatuhkan kertas cek di tangannya di hadapan wanita itu.
Wanita itu mendongak. "Saya akan mencobanya lagi." balasnya dengan wajah memelas. Tidak hanya karena uang, sebenarnya sangat disayangkan jika tidak mendapat kesempatan untuk bersetubuh dengan seseorang seperti Mingyu, itu yang ia pikirkan.
Mingyu menggelengkan kepalanya. "Kau membuang waktuku." lalu berjalan keluar dari kamar tersebut, melewati lorong panjang yang penuh dengan suara-suara desahan dan erangan dari dalam kamar yang ia lewati. Tapi Mingyu tak tertarik sedikit pun.
Ia terus melangkah, menuruni tangga hingga akhirnya ia sampai di club yang penuh dengan orang-orang dengan kesibukan masing-masing, ada yang menari, bercumbu, hanya duduk dan minum.
Mingyu menatap sekeliling hingga akhirnya ia menemukan salah satu kenalannya, lebih tepatnya, sahabatnya. Ia menghampiri pria itu yang sedang menikmati alkoholnya, duduk di salah satu sofa di club yang ramai itu.
Ia dudukkan dirinya, meraih gelas kosong di atas meja dan menuangkan alkohol separuh gelas dan ia meneguknya sampai habis. Membuat sahabatnya itu terheran.
Seokmin terkekeh. "Kau terlihat kesal." ucapnya.
Mingyu melirik sahabatnya dengan mata memicing. "Kau bilang dia jalang terbaik di sini, tapi apa.. dia hanya membuang waktuku saja." balasnya, dengan kesal.
Pria Lee itu menepuk pundak Mingyu. "Itu bukan salahku, barang-mu saja yang tidak mau berdiri." timpalnya dengan sedikit melirik bagian selangkangan Mingyu.
Sontak Mingyu langsung menendang kaki Seokmin dan membuat pria itu mengaduh. "Sudah berapa kali aku bilang aku tidak bisa keluar, kau masih saja tidak percaya." ucapnya, ia menuangkan alkohol lagi ke dalam gelasnya.
Helaan napas panjang Seokmin berikan sebagai tanggapan untuk Mingyu, ia menggerakkan gelas yang ada di tangannya. "Mungkin kau harus mencoba dengan cara lain." ucapnya dan membuat Mingyu menoleh. "Melakukannya dengan seorang pria, mungkin.." lanjutnya.
Lalu kini Mingyu yang menghela napasnya dengan panjang. "Bukan hanya sekali, aku sudah beberapa kali melakukannya dengan pria, tapi tetap saja tidak bisa keluar, berdiri pun tidak." balasnya, masih dengan kekesalan di wajah dan nada bicaranya.
Seokmin memutar bola matanya dengan malas. "Jadi memang barang-mu saja yang punya masalah." ia meneguk minumannya dan meletakkan gelasnya di atas meja kaca di depan keduanya. "Kau harus pergi ke dokter, Mingyu-ya.." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon 2022
FanfictionONE/TWO SHOT • 2022 EDITION Kumpulan one/two shot Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo yang penuh dengan kemesuman sang penulis dan terkadang berakhir dengan menyedihkan. start : january 2022 finish : december 2022 BL || GS 1821 • Kim Mingyu || Jeon Wonwoo ...