1205 || posesif (minwon)

14.4K 366 19
                                    

Kim Mingyu, seorang pria berumur tiga puluh empat tahun yang menjadi kekasih Wonwoo sejak dua tahun lalu.

Dua tahun Wonwoo bertahan dengan seorang pria yang kurang lebih, telah mengatur hidupnya, bersikap berlebihan terhadap seorang kekasih. Bahkan suami saja tidak bersikap seperti itu.

Awal kisah mereka adalah dua tahun lalu, tepat di hari ulang tahunnya, Wonwoo yang tak sanggup lagi tinggal di rumah, memutuskan untuk pergi dan tinggal di sebuah rumah kecil di sebuah pemukiman.

Ia hanya tidak tahan dengan sikap keluarganya, terutama sang ayah yang hanya mabuk dan menghabiskan uang keluarga berkat ibunya yang bekerja.

Hal yang membuatnya muak adalah ibunya bersikap biasa saja, tak menegur sang ayah barang sedikit pun. Selain itu, kedua orang tuanya sangat jarang berbicara satu sama lain, mereka memang serumah, tapi tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut kedua orang tua Wonwoo untuk saling berbincang.

Dan Wonwoo, sejak ia keluar dari rumahnya, ia mencari pekerjaan paruh waktu di sebuah restoran, uangnya ia gunakan untuk membayar biaya sewa rumah kecil itu juga dengan biaya kuliahnya.

Seperti biasa, sepulang kuliah Wonwoo langsung pergi ke restoran tempat dirinya bekerja paruh waktu. Ia memasuki restoran dan mengganti pakaiannya dengan pakaian pegawai di sana.

Setelah itu, Wonwoo melakukan tugasnya, dengan membersihkan meja, mengantar pesanan dan melakukan beberapa pekerjaan lainnya di restoran tersebut, tapi bukan untuk memasak.

Wonwoo selalu melakukan pekerjaan yang baik, itu sebabnya pemilik restoran tak apa jika Wonwoo hanya bekerja paruh waktu, setidaknya ada pegawainya yang selalu tersenyum dan tak pernah mengeluh sedikit pun.

"Terima kasih, semoga hari kalian menyenangkan." Wonwoo menampilkan senyumannya dengan tulus, ia sedang bertugas di balik kasir untuk menerima pembayaran dari pesanan para pelanggan.

Kepalanya menoleh ke arah luar restoran tersebut, ia lalu menatap jam dinding dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah waktunya tutup, Wonwoo kemudian berjalan ke arah pintu dan membalik tulisan open-close.

Ia dan beberapa pegawai mulai berbenah membersihkan restoran, lalu setelah itu mereka pulang ke tempat masing-masing.

Wonwoo berjalan menyusuri jalanan trotoar yang menuju rumah kecilnya di pemukiman kumuh, ia tak mengira bahwa malam ini ia akan bertemu dengan orang yang akan menjadi cinta seumur hidupnya.

"Maaf!" Seru Wonwoo setelah ia tiba-tiba menabrak seseorang yang berhenti di hadapannya dari larinya. Malah dia yang meminta maaf.

Pria itu mendongak dan keduanya saling menatap, belum Wonwoo bertanya mengenai darah yang mengalir di leher pria itu, pria itu telah menarik pergelangan tangannya dan mengajaknya berlari. "Bawa aku ke rumahmu." ucap pria itu.

Wonwoo tentu saja bingung dengan keadaan sekarang, ia mengerjap. "Untuk apa?" tanyanya dan ia menghentikan langkahnya.

Pria itu juga menghentikan langkahnya, ia menatap Wonwoo. "Aku hanya butuh tempat untuk singgah. Kumohon." balasnya sembari memohon.

Wonwoo menatapnya lekat, ia menghela napasnya dan beralih dirinya yang menarik tangan pria itu dan membawanya pergi ke rumahnya sampai keduanya sampai.

Ia mengajak pria itu memasuki rumahnya. "Rumahku seperti ini, kau yakin akan singgah?"

"Tidak apa." dan pria itu berjalan melewati Wonwoo, mendudukkan dirinya di lantai ruang tamu yang sekaligus terhubung dengan dapur.

Wonwoo menatap pria itu yang sedang menyentuh lehernya, mungkin untuk menutup lukanya. Ia kemudian berjalan ke arah dapur, memanaskan air dan pergi ke kamarnya untuk mengambil handuk kecil.

Minwon 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang