-satu hal yang paling aku takutkan adalah kehilangan - Nastiti Adha Iqbal
New York,
Kallandra dan Nay tiba di kota NYC setelah melakukan penerbangan yang cukup lama, keduanya segera saja menuju apartemen yang sudah di sewa oleh Kallandra untuk tempat tinggal keduanya selama beberapa hari ke depan.
"Kamu kayaknya hapal banget sama NYC?" Tanya Nay penasaran.
Kallandra tersenyum sambil menggandeng tangan gadis itu."waktu jaman kuliah lumayan sering main ke NYC,"
Nay mengangguk paham."aku yakin bakalan nyasar disini," tersenyum menatap pria itu.
"Bukannya kamu pernah ke Amerika?" Tanya Kallandra.
"Itu di Washington DC, bukan NYC," Nay menggeleng.
"Ini apartemen kita," Kallandra menunjukkan apartemen yang menjadi tempat tinggal mereka.
Nay mengangguk paham memperhatikan apartemen tersebut yang menurutnya cukup classic ternyata masih ada di Amerika.
🌓
Kallandra yang baru beristirahat dua jam setelah perjalanan jauhnya kini harus bersiap bertemu pimpinan Meccayu yang sudah mengajaknya bekerjasama itu untuk membicarakan kelanjutan kerjasama kedua perusahaan.
"Mau kemana?" Tanya Nay masih berbaring memandang pria itu yang sedang bercermin.
"Aku mau ketemu pimpinan Meccayu, tujuan awal 'kan kerjasama perusahaan nah setelah beres baru kita jalan-jalan," Kallandra tersenyum.
"Kalau aku jalan-jalan sendiri boleh?" Tanya Nay bersemangat.
"Mau jalan kemana?" Tanya Kallandra menoleh pada Nay.
"Sekitaran apartemen aja kok, menikmati pemandangan NYC, boleh ya, Kallan? Please?" Segera bangun dari posisinya menyatukan kedua tangannya dan menunjukkan puppy eyes nya.
"Okay, tapi, ingat handphone kamu harus aktif." Peringat pria itu membuat Nay mengangguk paham.
🌓
Kennandra sudah lama tertarik pada Allaina coorps, perusahaan properti yang sudah tidak diragukan lagi kredibilitas nya dalam menjalankan proyek besar seperti di Dubai dan beberapa negara lainnya.
Hingga akhirnya perusahaan itu akhirnya mau bertemu untuk membahas kerjasama mereka selanjutnya membuat Kennandra tentu saja merasa mendapat angin segar.
"Kenzio, perusahaan kita hari ini akan kedatangan tamu dari luar, persiapkan diri kamu." Ucap Kennandra pada anaknya itu.
"Baiklah," Kenzio tersenyum.
🌓
Kennandra dan Kenzio sudah siap menyapa tamu mereka itu yang tak lain adalah Kallandra.
"Selamat sore, Mr. Andrean." Sapa Kennandra kemudian berjabat tangan dengan Kallandra.
"Panggil saja saya Kallandra, Mr. Kaindra." Kallandra tersenyum hangat.
"Ah ya, perkenalkan ini putra kebanggaan saya, Kenzio Agler Kaindra, Kenzio, ini Mr. Andrean, direktur utama Allaina coorps." Kennandra memperkenalkan keduanya.
"Kami sudah bertemu sebelumnya dan ini pertemuan kedua," sahut Kallandra.
"Ya," sahut Kenzio.
"Sendiri saja?" Tanya Kennandra.
"Sebenarnya saya bersama putri pemilik saham namun, dia sore ini ingin menikmati pemandangan NYC yang sayang kalau dilewatkan begitu saja," Kallandra tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince In Reality
RomanceSeri keempat dari My Ice Dosen Aku mulai mencurigai suatu kejanggalan dan berusaha mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya demi satu rasa, cinta. Aku masih percaya bahkan sangat percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah memisahkan dua orang yang saling...