10 - Tentang Aku, Kamu Dan Dia

76 11 7
                                    

- Aku merindukan dia melalui kamu yang nyata - Nastiti Adha Iqbal

Nay memeluk erat pigura kebersamaannya dengan Kentara, ia teramat merindukan Kentara-nya, ia berharap sekali lagi pada Tuhan agar Kentara-nya kembali bersamanya.

Kallandra hanya bisa melihat Nay di kamarnya menangis, hatinya terasa teriris perih melihat pemandangan menyakitkan itu. Ia tahu Nay sangat mencintai Kentara dan begitupula sebaliknya.

"Kalau kamu teramat merindukannya, jangan lupa berdoa," Kallandra menepuk lembut pundak gadis itu.

"Kallan, aku mau sendiri." Nay sudah berurai air mata.

Kallandra mengangguk paham dan meninggalkan gadis itu sendiri.

Apa harus seorang Kallandra mengorbankan perasaannya?

"Ini gue," Kallandra menghubungi seseorang sambil memperhatikan kamar Nay.

"..."

"Gue bakal kirim alamat apartemennya," Kallandra mengakhiri sambungan telponnya.

Pria berambut hitam itu memejamkan mata, mungkin ia akan terlihat bodoh namun, ada yang perlu ia buktikan untuk saat ini.

🌓

Kenzio tiba di sebuah apartemen dan memastikan alamat yang sudah dikirim seseorang di handphonenya itu dan setelah di rasa benar, segera saja ia menekan bell.

"Dimana Nay?" Tanya Kenzio tak sabar memasuki apartemen saat pintu sudah di buka.

"Ada di kamarnya," Kallandra memberi jalan untuk pria berambut pirang itu.

Kallandra menghela napas panjang melihat Kenzio segera memeluk gadis itu.

"Ssttss, kamu kenapa?" Kenzio berusaha menenangkan gadis itu.

Nay terus saja menangis tanpa henti. Ia hanya tiba-tiba merindukan Kentara-nya sepulang dari rumah sakit tadi, ia teringat Kentara juga pernah tidak sadarkan diri seperti Kenzio.

"Nay, kamu kenapa?" Kenzio benar-benar khawatir menghapus air mata gadis itu.

Kallandra bersandar di pintu kamar gadis itu sambil memandang keduanya."Nay pasti masih takut dan terbayang Kentara saat Lo pingsan tadi, Kentara pernah pingsan tiba-tiba dan collapse, itu ketakutan Nay."

Kenzio melihat di tangan gadis itu masih memegang pigura foto kebersamaan Nay dengan Kentara, wajah pria yang benar-benar mirip dengannya itu. Jujur, hatinya merasa iri entah mengapa?

"Aku baik-baik aja, kamu bisa tenang sekarang?" Kenzio mengusap pipi gadis itu.

Nay memegang erat pigura itu."Ken, jangan pergi. Aku takut!"

Kallandra memejamkan mata mendengar permintaan Nay pada Kenzio itu, ia yakin itu diluar alam bawah sadar Nay karena saat ini Nay benar-benar rapuh.

"Aku disini, aku gak ninggalin kamu." Kenzio melirik Kallandra.

Kallandra menegakkan tubuhnya."Nay butuh istirahat dan tidur. Ini sudah terlalu larut," meninggalkan keduanya.

"Ssstss, aku disini sekarang." Kenzio mengusap-usap kepala Nay.

Nay yang kelelahan menangis akhirnya tertidur sambil memegang pigura kebersamaannya dengan Kentara membuat Kenzio segera saja membaringkan gadis itu dan mengambil perlahan pigura itu.

"Entah kenapa gue iri sama Lo Kentara?" Kenzio tersenyum miris dan kemudian menyelimuti Nay.

Saat Kenzio keluar dari kamar Nay, Kallandra ternyata sudah berada di depannya."semua tentang Kentara tertulis disini," memberikan sebuah buku berwarna cokelat.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang