01 - Pertemuan

422 24 12
                                    

-mata itu, aku sangat mengenalinya. Mata yang membuatku akhirnya jatuh dalam pesonamu untuk kesekian kalinya tanpa aku bisa menolaknya - Nastiti Adha Iqbal

"Apa benar dengan hadir nya anda di acara Macau fashion itu berarti anda akan kembali dengan dunia yang sudah membesarkan nama anda?"

Lampu sorot kamera terus menyoroti seorang gadis yang baru saja menghadiri acara Macau fashion, para papparazi terus saja memberondong pertanyaan demi pertanyaan yang hanya dijawab dengan senyuman gadis cantik itu.

"Atau memang anda sudah kehabisan uang akibat pandemi lalu dan memutuskan kembali bekerja di dunia yang sudah membesarkan nama anda?"

Gadis berambut cokelat kemerahan itu tertawa kecil menanggapi pertanyaan para papparazi itu sambil menggendong bayi yang kira-kira masih satu tahun sementara di samping gadis itu ada seorang pria dengan balutan jas sambil menggendong pria kecil dan tangannya menggandeng gadis kecil, sungguh mereka terlihat seperti pasangan suami-istri yang bahagia.

"Apa anda bisa menjelaskan siapa pria yang selalu bersama anda?"

Gadis itu dengan senyum anggunnya menatap kamera yang terus saja menyorotinya."pertama hadirnya saya di Macau Fashion karena di undang oleh salah satu pihak management dan ya, memang benar kabar baiknya adalah saya akan kembali ke dunia yang telah mensukseskan nama saya ini." Sambil menepuk-nepuk punggung bayi yang di gendongnya.

"Lalu apa kembalinya anda ke dunia model karena kehabisan uang akibat lockdown beberapa waktu yang lalu?"

Gadis berambut cokelat kemerahan itu tertawa pelan dan menggeleng."bukan seperti itu juga, selama ini saya terlalu menikmati peran sebagai ibu mereka dan ikut menjalankan bisnis Papa saya, saya takut kalau saya juga mengambil job pemotretan juga mereka bertiga akan kekurangan kasih sayang dari saya bahkan selama lockdown saya dan anak-anak jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama dan itu sangat menyenangkan, iya 'kan sayang?" Memastikan pada gadis kecil yang menggigiti jarinya karena malu banyaknya kamera yang menyoroti mereka semua.

"Zia senang karena Mama di rumah terus gak sibuk sama kerjaan," tersenyum menatap sang Mama.

Gadis itu tertawa pelan sambil mengusap kepala gadis kecilnya itu."namanya anak-anak mereka pasti mau perhatian lebih 'kan? Ok, saya rasa cukup. Terima kasih semuanya," melambaikan tangan ke kamera.

Seorang pria berambut pirang menatap layar televisi cukup lama, berita live pembukaan acara Macau fashion yang dihadiri para sederet model dan aktris kenamaan itu membuatnya terpaku selama para papparazi mewawancarai seorang gadis dengan tiga anak itu. Tunggu, gadis? Ralat wanita dengan tiga anak yang datang ke acara pembukaan itu bersama pria yang diyakini nya adalah suami wanita itu, ah mereka terlihat bahagia siapapun akan iri memandangnya, wanita itu cantik, sang pria tampan, bahkan dianugerahi ketiga anak yang pintar, cantik dan tampan juga.

Kepalanya terasa sakit bahkan berdenyut hebat ini pertama kalinya ia menonton acara televisi yang membuat kepalanya sesakit ini dan akhirnya pria itu mematikan televisinya memutuskan untuk mencari tahu melalui benda pipih persegi panjangnya berlogo apel yang di gigit itu.

"Halo, beritahu aku data diri wanita yang di wawancarai barusan, oh ya, ketiga anak itu juga, aku butuh datanya sekarang." Kemudian memutus panggilannya.

🌗

Gadis berusia 23 tahun itu memutuskan kembali pada dunia yang sempat membesarkan namanya, setelah hampir dua tahun ia vakum, sebenarnya masa kontrak gadis itu hampir habis dan gadis itu hanya menyelesaikan kontraknya saja sebelum pergantian tahun nanti.

"Good job, girl!" Seorang pria dengan senyum mempesona yang bisa membius para wanita di sekelilingnya menghampiri gadis yang sedang melepas aksesoris nya setelah pemotretan nya.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang