04 - Untuk Ketiga Kalinya

105 12 7
                                    

Berikan aku alasan untuk bertahan bersamamu meskipun aku tak tahu apa masalahmu tapi, jika setidaknya kehadiranku dapat meringankan penderitaanmu dan anak-anak itu, aku bersedia tanpa harus kau memintanya - Kenzio Agler Kaindra

Kenzio mendatangi studio tempat Nay melakukan pemotretan beberapa produk fashion nya, gadis itu benar-benar profesional melakukan pekerjaannya meskipun cukup padat bahkan gadis itu juga mengurus serta mengawasi beberapa usahanya yang menjadi sumber penghasilan gadis itu selain menerima job pemotretan.

Belum lagi harus mengurus ketiga malaikat kecil yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayangnya bahkan tak jarang membawa babby Ken yang hampir berusia dua tahun itu ke studio pemotretan karena gadis itu tidak mempekerjakan babby sister.

Setelah beberapa kali pemotretan Nay beristirahat sejenak sambil membuat susu untuk bayi kecilnya yang setia menunggu nya selama ini.

"Hai, sayang. Lama ya nungguin Mama?" Nay tersenyum membuat pria kecil itu tertawa sambil menggigit mainannya.

"Mamamama," pria kecil itu memandang Nay.

Nay tersenyum mendengar ocehan pria kecilnya walaupun belum sepenuhnya pandai berbicara namun, Nay tetap saja mengajaknya berbicara."minum susunya ya,"

"Aduh si Mama muda," goda Michael tersenyum menghampiri keduanya.

"Uncle Mike, Ken lagi minum susu nih jangan ganggu." Nay bersuara seperti anak kecil.

Michael memotret babby Ken beberapa kali karena menurutnya babby Ken sangat lucu dan sayang sekali jika tidak diabadikan tumbuh kembang nya padahal album khusus babby Ken saja sudah penuh karena Nay juga selalu memotretnya.

"Nanti Ken mau jadi apa kalo udah gede?" Tanya Michael memainkan jari-jari mungil itu.

Babby Ken menarik-narik kamera Michael dan tertawa saat Michael mengalungkan kamera miliknya pada pria kecil itu.

"Wah, Ken mau jadi photographer kayak uncle ya biar bisa fotoin Mama ya?" Michael tersenyum.

"Mike, jagain Ken bentar ya. Gue mau tidur bentar, ngantuk." Nay menelungkupkan wajahnya di meja rias.

Michael sebenarnya kasihan pada Nay yang mendapat kelimpahan amanah menjaga tiga malaikat kecil sekaligus pasti tidaklah mudah namun, Nay tidak pernah mengeluh sama sekali walaupun harus kekurangan waktu istirahatnya.

"Ken, kalo udah gede jangan nakal ya. Kasihan Mama kerja keras demi Ken, lihat Mama tuh Bobonya kayak gitu." Ucap Michael tersenyum.

Babby Ken berkaca-kaca melihat Nay yang tertidur sambil mengusap kepala Nay."Mama kasihan,"

"Nah makanya Ken jangan nakal ya? Ken, sayang Mama 'kan?" Michael mengusap kepala Nay.

Babby Ken mengangguk mengerti."Sayang Mama."

Michael menggendong babby Ken dan kembali mengalungkan kameranya."kita jalan-jalan ke depan yuk, lihat uncle-uncle yang lain."

Babby Ken mengangguk senang."Yo Yo,"

Pra kru tentu saja langsung mengerumbungi babby Ken membuat pria kecil itu senang karena banyaknya orang-orang yang memperhatikannya.

"Halo uncle Kenzio," sapa Michael bersuara seperti anak kecil menyapa Kenzio yang berjalan kearah mereka.

"Halo tampan, siapa nama kamu?" Sapa Kenzio tersenyum.

"Pa-Papa," babby Ken meminta di gendong oleh Kenzio.

Kenzio segera mengambil alih babby Ken dari gendongan Michael."anak siapa ini?"

"Anaknya Nay, dia emang sering bawa babby nya saat pemotretan." Sahut Michael.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang