17 - Memori Yang Menguar

57 11 0
                                    

- Aku mungkin hanya orang naif bahkan membedakan Kentara dan Kenzo dulu sangat sulit namun, aku tahu sifat keduanya yang memang saling bertolak belakang lalu siapa kamu sebenarnya yang ada di depanku? - Nastiti Adha Iqbal

Pagi-pagi sekali Kenzio sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan karena ini sarapan pertama nya bersama Nay dan trio K, ia memang sengaja ingin keempat orang itu tinggal di apartemen nya.

Nay jelas saja masih tidur di sofa dengan pulasnya setelah semalaman menghabiskan waktu bersama Kenzio membahas apa saja secara random kemudian tertawa bersama.

Nay bahagia begitu juga dengan Kenzio namun, Nay masih merasa ada yang kurang walaupun hatinya menyayangi pria bermata amber itu.

"Papa," Kezia tersenyum menghampiri Kenzio di dapur.

"Good morning little girl, bagaimana tidurmu semalam?" Kenzio tersenyum memperhatikan Kezia.

Kezia tersenyum."Zia bobo nyenyak sama adek-adek, Pa."

"Okay, sekarang kamu mandi dulu." Kenzio tersenyum.

Kezia mengangguk."oke, Papa." Berlari memasuki kamar mandi.

"Papa," Kenzi dan Babby Ken bersamaan menghampiri Kenzio membuat Kenzio tersenyum pada dua jagoan kecil itu.

"Good morning, Papa baru aja mau bangunin kalian, kalian bisa bangun sendiri ternyata." Mengusap kepala Kenzi dan Babby Ken bergantian.

"Alarm nya kak Zia kan bunyi terus, Pa." Kenzi cemberut.

"Beyisik," Babby Ken menutup kedua telinganya dengan gaya mengemaskan membuat Kenzio langsung menggendongnya.

"Bagus itu, biar kalian bangunnya gak terlambat," ucap Kenzio.

"Mama belum bangun ya, Pa?" Tanya Kenzi melihat Nay yang tidur di sofa.

Kenzio menggeleng."belum, biarin aja dulu. Kasihan Mama kecapean,"

"Enzi mau mandi dulu, Pa." Kenzi berlari menuju ke kamar mandi. "Kak Zia, cepetan mandinya, Enzi mau mandi juga."

"Iya bentar!" Teriak Kezia dari dalam kamar mandi.

"Hei gantian ya," tegur Kenzio tersenyum.

"Ken gak au mandi, dingin." Babby Ken menggeleng.

Kenzio menatap Babby Ken."nanti Ken bau kalau gak mau mandi, gak ada yang sayang sama Ken lho," tersenyum jahil.

"Mama cayang cama Ken," Babby Ken cemberut dan menggemaskan.

Kenzio mencium gemas pipi Babby Ken."tahu gak Mama itu suka sama yang wangi, Mama gak suka sama yang bau," mendudukkan Babby Ken di Babby chair.

"Mama cayang cama Ken," Babby Ken berkaca-kaca.

Kenzio tertawa sambil mengusap pipi bayi kecil itu."iya Mama sayang sama Ken tapi, setelah kak Zia sama bang Enzi, giliran Ken yang mandi," sambil membuat susu untuk Babby Ken.

"Cama Papa," Babby Ken bertepuk tangan.

"Iya, minum dulu susunya," memberikan sebotol susu untuk Babby Ken.

Babby Ken langsung saja meminum susunya dengan lahap sementara Kenzio kembali memasak dan Nay yang terbangun kemudian menghampiri ke dapur karena mendengar sayup-sayup suara.

"Morning sayang, gimana tidur kamu nyenyak?" Sapa Kenzio tersenyum melihat Nay yang berjalan kearahnya.

Nay mengangguk."kenapa gak bangunin aku sih?"

"Aku gak tega bangunin kamu," sahut Kenzio.

"Ken udah minum susu?" Tanya Nay tersenyum pada Babby Ken yang memperhatikannya bersama Kenzio.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang