37 - Aku, Bayangan-nya, Dia & Kamu

32 7 0
                                    

- Aku melihatmu, bayangan-nya yang bahkan aku tidak tahu bagian mana yang harus aku percaya - Nastiti Adha Iqbal.

Gadis berambut cokelat kemerahan itu membuka matanya saat sinar matahari pagi sudah berada di puncaknya, ia melihat jam diatas nakas sudah menunjukkan pukul 09:00 pagi.

Gadis berambut cokelat kemerahan itu masih kebingungan.

Apa yang terjadi kemarin?

Ia memutuskan untuk jalan ke dapur sekedar mengambil sebotol air mineral untuk menghilangkan rasa hausnya itu, kerongkongan nya benar-benar terasa kering.

"Kallan," panggil Nay bingung melihat pria itu masih berada di dapur bukankah seharusnya di kantor.

Kallandra tersenyum. "Aku udah siapin sarapan buat kamu, gimana tidurnya nyenyak? Aku emang sengaja biarin kamu istirahat,"

Nay memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit pusing menghampiri pria berambut hitam itu. "Emang berapa lama aku tidur?"

"Sekitar 17 jam," sahut Kallandra santai.

"Kenapa bisa aku tidur selama itu? Anak-anak gimana sarapannya pagi ini?" Tanya Nay masih bingung.

"Kamu kemarin agak kurang enak badan makanya aku kasi obat tidur, kamu tenang aja, kalau kamu istirahat aku bisa handle anak-anak, heum?" Kallandra tersenyum memandang Nay.

Nay memakan roti bakar buatan Kallandra sambil masih berpikir namun, tidak terlintas apapun. "Kepala aku jadi sakit banget," memegangi kepalanya.

"Kalau kamu masih sakit gak usah dulu ke restoran, kamu tuh harus banyak istirahat, Nay. Apalagi musim pandemi gini, banyak pikiran, stress penyakit bisa aja datang, makanya kesehatan harus dijaga, aku dan anak-anak butuh kamu, sayang." Kallandra tersenyum memandang Nay.

Nay tersenyum. "Hanya pusing dikit kok, minum obat juga sembuh,"

"Aku mau ke kantor sekitar jam 10, kamu istirahat aja kalau ngerasa masih belum fit, nanti biar aku sambil handle restoran, ok?" Kallandra tersenyum.

Nay menggeleng. "No, thanks Kallan! Kamu handle kantor aja biar aku handle restoran. Mungkin paling jam 12 aku kesana, aku baik-baik aja, jangan khawatir."

"Yaudah nanti kamu kabarin aku aja ya, aku mau siap-siap dulu," Kallandra mengecup lembut dahi Nay.

Nay sudah menghabiskan sarapannya dan kembali menuju ke kamarnya untuk mengambil obat yang terletak diatas nakas.

Kallandra terus memperhatikan gadis itu secara diam-diam dan tersenyum penuh arti saat gadis itu sudah meminum obatnya.

🌗

Nay yang sudah merasa lebih baik memutuskan untuk segera ke restoran saja, lebih baik ia menyibukkan diri dengan pekerjaannya daripada berdiam diri di apartemen yang mungkin saja akan membuatnya tambah pusing.

Sebenarnya apa yang terjadi kemarin? Batin Nay terus berteriak penasaran membuat gadis itu akhirnya membuka rekaman cctv di ruang kerjanya.

Semuanya berjalan normal saja makan bersama Kallandra, Mario dan Florensia namun, tiba-tiba di tengah-tengah menikmati dessert terlihat dirinya berlari kearah luar restoran.

Nay seketika merasa pusing.

Bukankah Kallandra mengatakan dirinya sedang tidak enak badan lalu mengapa dirinya terlihat lari keluar dari restoran.

Gadis itu kembali membuka rekaman cctv di apartemen nya, terlihat dirinya menangis lalu Kallandra memberinya obat kemudian ia hanya tertidur sampai pukul 09:00 pagi tadi.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang