21 - Diantara Kita Ada Dia

57 7 1
                                    

- Dan aku tidak ingin melepaskan nya lagi - Kenzio Agler Kaindra.


Singapore,

"Pak, apakah bapak setuju pernikahan saya dan Nay di percepat saja?" Tanya Kallandra serius.

Iqbal tersenyum pada calon menantunya itu. "Kamu sudah membicarakan nya pada Nay?"

Kallandra menggeleng."belum. Tapi, setelah ini saya akan membicarakannya lagi."

"Saya juga akan berbicara pada Nay, saya lebih tenang jika kalian benar-benar sudah menikah," Iqbal jelas saja mendukung keputusan Kallandra yang ingin segera menikahi putrinya itu.

"Terimakasih atas dukungan nya, Pak." Kallandra tersenyum.

Handphone Kallandra berbunyi dan segera saja ia menjawabnya.

"Ya," Kallandra menjawab panggilan tersebut.

"..."

"Apa Kenzi baik-baik saja? Baiklah, saya akan secepatnya kembali ke Macau," Kallandra panik bukan main mendengar Kenzi mengalami insiden di turnamen bela diri.

"Ada apa?" Tanya Iqbal penasaran.

"Kenzi katanya mengalami insiden di turnamen bela diri, Pak." Sahut Kallandra.

"Kita harus secepatnya kembali ke Macau," Iqbal langsung meninggalkan Kallandra.

🌗

Kenzi sudah siuman membuat Nay lega dan dokter kembali memeriksa pria kecil itu mengatakan bahwa Kenzi hanya luka dan cedera ringan karena terjatuh saja tidak ada hal serius membuat Nay tak hentinya mengucap syukur.

Kenzi tertawa melihat Nay berwajah panik membuat Nay sebenarnya geram namun, tidak tega melihat pria kecil itu tengah terbaring di ranjang rumah sakit.

"Mama, Enzi gak sakit kok, Enzi kan kuat," Kenzi tersenyum menenangkan Nay.

"Enzi, gak sakit gimana? Itu kepala di perban begitu, kamu istirahat dulu ya atau mau makan dulu?" Rentet Nay khawatir.

"Enzi mau makan, Ma. Enzi lapar," sahut Kenzi tersenyum.

"Mama suapin," Nay mengambil piring diatas nakas dan akan menyuapi Kenzi.

"Aaa... Mama, Enzi mau suap sendiri," Kenzi merengek.

"Enzi kamu tuh ---" geram Nay sudah tidak tahu harus bicara apa.

Kenzio tersenyum melihat Kenzi yang bisa bersikap dewasa di saat seperti ini. "Jagoan Papa hebat," bertos-ria dengan Kenzi.

"Enzi kan anak Papa. Kalau cuma luka Enzi masih bisa makan sendiri, Pa." Sahut Kenzi tersenyum.

"Good boy," puji Kenzio tersenyum mengusap kepala Kenzi.

Kezia menyuapi Kenzi - adiknya itu minum sementara Babby Ken? Bayi kecil itu berbaring di samping Kenzi karena Kenzi sendiri yang meminta nya.

"Papa sama Mama udah makan?" Tanya Kenzi.

Nay menggeleng. "Mama gak nafsu makan,"

"Papa dari siang tadi belum makan, lapar sih," melirik Nay.

"Papa sama Mama makan aja, biar Zia sama Adek Ken yang jagain Enzi," ucap Kezia.

"Aduh, Mama gak tenang ninggalin kalian bertiga, kalian bertiga itu masih kecil," Nay geram.

Kenzio tersenyum sambil menepuk lembut pundak Nay. "Sayang, anak-anak kita udah dewasa ternyata," mengedipkan sebelah matanya pada Kenzi.

"Kalo Papa sama Mama gak makan, Enzi marah!" Kenzi cemberut.

"Yaudah ok, Mama sama Papa makan tapi, Mama bakal minta suster buat jagain kalian bertiga, deal?" Nay dengan tegas.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang