18 - Clue Dari Mama

62 12 1
                                    

- aku hanya tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan mu, aku hanya sedikit merasa aneh pada diriku sendiri, entah bagaimana masa laluku yang jelas hati ini hanya ingin bersamamu - Kenzio Agler Kaindra

Kenzio sebenarnya merasa aneh pada dirinya hari ini, ia hanya merasa pernah berada di situasi ini atau kata lain adalah deja vu. Namun, saat ia berusaha mengingat nya tidak ada satupun memori yang muncul membuatnya frustrasi bahkan Nay juga terlihat seperti orang yang deja vu padahal Nay tidak amnesia seperti dirinya.

Kenzio berpikir keras bagaimana membuktikan dirinya saat ini? Apakah bagian dari masa lalu Nay atau tidak? Dirinya sudah sangat menyayangi ketiga malaikat kecil Nay itu membuat hatinya menghangat seperti benar-benar seorang ayah.

Kezia, Kenzi dan Babby Ken sudah sibuk bermain mainan mereka membuat Kenzio sedikit lega karena ketiganya yang kemungkinan kecil akan menggangu dirinya bersama Nay saat ini.

Nay juga tengah berpikir bagaimana caranya membuktikan bahwa Kenzio bagian dari masa lalunya atau bukan karena semuanya terasa membingungkan bagi Nay.

Kenzio duduk di samping gadis itu membuat Nay tersenyum menyadari pria itu duduk di sampingnya.

"Kamu udah gak papa 'kan?" Tanya Kenzio masih khawatir.

Nay menggeleng tersenyum."gak papa kok,"

Kenzio perlahan tapi pasti mendekatkan wajahnya pada Nay hingga tidak ada jarak diantara keduanya, gadis itu benar-benar terbius dengan tatapan amber milik Kenzio yang kini sudah mencium bibirnya tanpa gadis itu bisa menolaknya.

Kenzio hanya ingin mendapatkan ingatan karena ia yakin Nay adalah kunci dari ingatannya yang hilang.

Pria bermata amber itu melepaskan ciumannya yang hanya beberapa detik itu sambil berpikir keras membuat Nay yang memperhatikan jadi bertanya-tanya.

"Kenapa? Ada yang bisa kamu ingat?" Tanya Nay pelan.

Kenzio menggeleng lemah. "Kilasan itu begitu cepat,"

"Jangan dipaksa, aku takut kamu kenapa-kenapa," Nay merasa khawatir.

Kenzio tersenyum menggenggam tangan Nay."kamu tenang aja, aku pasti baik-baik aja."

Nay Mengangguk.

Kenzio kembali mencium lembut bibir Nay selama beberapa detik dan saat gadis itu memeluknya membuat pria bermata amber itu kembali mendapat kilasan namun berbeda dari sebelumnya.

"Give me a kiss babe,"

"Matiin dulu kamera nya, Ken. Aku gak mau kerekam,"

"Kenapa?"

"Aku takut aja kamu sebarin,"

"Mana mungkin aku melakukan itu, sayang."

Kenzio melepaskan ciumannya dan mengecup bibir Nay sebagai penutup dari ciumannya.

Pria itu bersandar dan memejamkan matanya. Ia berusaha mengingat bagian kilasan tadi. Saat seorang gadis yang ia yakin menyebut nama 'Ken'.

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Nay khawatir setelah bangun dari posisinya.

Kenzio mengangguk."aku gak papa, Nay. Aku mau tidur aja sebentar."

Nay mengangguk."ok," kemudian menyelimuti pria bermata amber itu dengan hati-hati.

🌗

Setelah dirasa aman meninggalkan Kenzio, Kezia, Kenzi dan Babby Ken yang sudah tertidur lelap, gadis berambut cokelat kemerahan itu berjalan pelan keluar dari apartemen karena tiba-tiba saja terlintas di pikirannya untuk menemui sang Mama.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang