02 - Dalam Keraguan

171 17 16
                                    

Aku ragu untuk menyakini namun, jika benar tolong biarkan aku di sisi mu sekali lagi - Kenzio Agler Kaindra

Cantik, pintar, berwawasan luas, berbakat, pengusaha muda, mempunyai seorang pria yang selalu di sisinya bahkan memiliki tiga malaikat kecil tak terduga yang sanggup mengubah hidup dan pandangannya.

Bisa dikatakan nyaris sempurna hidup seorang Nastiti Adha Iqbal, gadis cantik berusia 23 tahun model asal Indonesia jebolan ajang pencarian bakat top teen model's 2015 yang memilih berkarir di Macau.

Mungkin belum terlalu tenar seperti model internasional lainnya namun, dari pekerjaan nya sebagai model yang menjadi brand ambassador beberapa produk kecantikan dan fashion membuat gadis itu sanggup membiayai kehidupan mewahnya tanpa meminta uang dari orang tuanya.

Namun, gadis itu masih merasa ada yang kurang di dalam hidupnya.

"Apa yang kamu pikirkan?" Seorang pria berambut hitam memeluk gadis cantik incaran kaum Adam yang tengah melamun itu.

Gadis itu menoleh dan tersenyum."kamu udah pulang?"

Pria itu mengangguk dan melepaskan pelukan sesaatnya walaupun sebenarnya terasa berat melepaskan pelukan itu namun, logika lebih penting daripada sekedar perasaan yang tak kunjung berbalas."aku khawatir ninggalin kamu dan anak-anak terlalu lama, pekerjaan bisa di selesaikan besok."

Gadis itu tertawa menatap pria itu."kau sudah berperan sebagai suami yang baik, Kallan."

Pria itu, Kallandra merengkuh gadis itu."dan kau seharusnya sudah berperan sebagai istri yang baik untukku, Nay. Kita sudah terlalu lama hidup bersama."

Nay tersenyum."apa kau bosan mengurus aku dan anak-anak?"

Kallandra menggeleng."kau dan anak-anak adalah tanggung jawabku," mendekatkan wajahnya pada gadis itu.

Pintu kamar terbuka membuat Kallandra hanya mengecup pipi gadis itu, bahkan ia sama sekali tidak diizinkan untuk berbuat lebih membuat Nay tersenyum puas mengetahui tiga malaikat kecilnya menjaganya.

"Papa Kallan ngapain ke kamar Mama?" Tanya pria kecil melotot tajam.

"Enzi, Papa udah sering kasi tahu 'kan kalau masuk kamar seseorang itu harus ketuk pintu dulu, gak sopan main buka aja." Nasehat Kallandra menghampiri ketiga malaikat kecilnya itu.

Pria kecil bernama lengkap Kenzi Regata Callins berkacak pinggang."Papa Kallan, ngapain peluk-peluk Mama Enzi?"

"Emangnya gak boleh?" Tanya Kallandra tersenyum jahil.

"Gak boleh! Bukan berarti Papa Kallan jadi Papa kami itu berarti Papa Kallan boleh peluk Mama kita," teriak gadis kecil memukul Kallandra.

"Sayang, Papa Kallan nya gak boleh di pukul gitu dong." Tegur Nay lembut.

"Abisnya Papa Kallan melanggar perjanjian, Ma. Kan di perjanjian buat bantuin Mama ngurus Zia, Enzi sama Adek Ken." Gadis kecil bernama lengkap Kezia Florensia Callins cemberut.

"Kalian tuh masih kecil gak tahu urusan orang dewasa!" Ucap Kallandra sambil menggendong bayi kecil yang tak lain adalah babby Ken.

"Kita tahu, kan Papa Kallan di suruh Papanya Zia dan Enzi buat jagain Mama dan ngurus kita." Sahut Kezia dan Kenzi kompak.

"Ok, tapi, Papa juga mau status yang sah." Sahut Kallandra memandang Nay.

Nay tertawa pelan sambil memukul pelan lengan pria itu."ngaco kamu ngomong begitu di depan anak-anak."

"Papa Kallan, kita udah ngantuk nih. Lihat udah jam berapa? Besok kita sekolah, trus kalo besok kita bangunnya telat Papa Kallan juga yang ngomel." Kesal Kezia.

My Ice Prince In RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang