- Entah hanya perasaanku atau itu memang benar faktanya, perasaan yang mengatakan bahwa dirimu saat ini adalah dirinya di masa lalu - Nastiti Adha Iqbal.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat dan Nay harus kembali ke Macau bersama Kallandra. Tak munafik Nay bahagia menikmati hari-hari singkatnya di Amerika bersama Kenzio.
Kenzio pun sebenarnya agak kecewa karena waktu terlalu singkat, satu minggu terasa sangat sebentar bagi Kenzio maupun Nay.
"Aku pasti bakalan kangen," Nay memeluk Kenzio.
Kenzio tersenyum mengusap rambut Nay."sama, aku pasti bakalan kangen sama kamu."
Nay cemberut."sebenarnya gila gak sih kita menjalani hubungan kayak gini, Ken? Aku udah dijodohkan sama Kallan sementara kamu juga punya pacar," melepaskan pelukannya.
Kenzio tersenyum."kamu punya rasa cinta untuk Kallandra?"
Nay menggeleng cepat."enggak!"
"Kamu punya rasa cinta untuk aku?"
Nay berpikir keras."mungkin lebih tepatnya sayang dan gak mau kehilangan."
"Berikan aku pertanyaan yang sama," Kenzio tersenyum.
"Kamu punya rasa cinta untuk pacar kamu?" Tanya Nay serius menatap Kenzio.
Kenzio menggeleng."tidak sama sekali!"
"Kamu punya rasa cinta untuk aku?" Tanya Nay penasaran.
Kenzio mengangguk."ya. Aku sangat mencintai kamu,"
Nay tersenyum malu."kenapa? Kenapa kamu bisa mencintai aku? Kenapa bukan pacar kamu?"
Kenzio memegang kedua tangan Nay."entahlah, Nay. Aku hanya merasa kita sudah kenal begitu lama,"
"aku juga berharap kita pernah ada di masa lalu, Kenzio." Nay tersenyum.
Kenzio mengusap kepala Nay. "Aku berusaha mengingat bagaimana masa laluku dulu, sayang."
"Aku gak memaksa kamu untuk ingat semuanya, Kenzio. Kalau kita memang benar ada di masa lalu aku dengan senang hati menceritakan semuanya tentang kita," Nay tersenyum.
"Aku punya permintaan sebelum kamu kembali ke Macau," Kenzio tiba-tiba berwajah serius.
"Apa?" Tanya Nay penasaran.
Bukannya menjawab Kenzio malah mengecup lembut bibir Nay membuat gadis itu kaget karena pria bermata amber yang tiba-tiba.
"Maaf ya untuk ciuman tadi, aku kelewat batas." Kenzio setengah menyesalinya.
Namun, Nay teringat sesuatu dari kata-kata Kenzio barusan.
Tunggu! Ini kata-kata yang sama Kentara ucapkan padanya saat Kentara juga menciumnya bahkan tidak ada perbedaan sama sekali.
"Nay, kamu marah sayang, heum?" Kenzio mengusap pipi gadis itu.
Nay menggeleng pelan.
Pintu ruangan Kenzio terketuk membuat Kenzio mau tak mau mempersilahkan tamunya masuk.
Kallandra muncul membuat Nay kaget sementara Kenzio dengan tenang tersenyum seolah tidak terjadi apapun antara dirinya dan Nay.
"Apa kalian sudah selesai membahas kontrak kerjasama untuk Meccayu cosmetics?" Tanya Kallandra tersenyum.
Kenzio mengangguk."sudah,"
"Kami harus ke bandara, Mr. Kaindra. Kami permisi, ayo sayang," Kallandra mendekati Nay kemudian menggenggam tangan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince In Reality
RomanceSeri keempat dari My Ice Dosen Aku mulai mencurigai suatu kejanggalan dan berusaha mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya demi satu rasa, cinta. Aku masih percaya bahkan sangat percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah memisahkan dua orang yang saling...