Satu : Awal dari segalanya

5.7K 340 22
                                    

Happy Reading
.

.

.

Seorang gadis menyusuri koridor sekolah nya dengan menunduk tidak terlupakan tangan yang meremas ujung rok nya. Dia- Elleta Deanavita Arshavara.

Ia berhenti saat melihat ada kaki di depan nya. Elleta masih menunduk dengan tangan gemetaran ketakutan. Ia tau jika itu adalah orang yang sering merundung nya.

"Hai cupu." sapa Bianca di hadapan Elleta. Elle hanya menunduk takut menatap mereka. Mereka? Benar, didepan Elle saat ini yang tak lain dan tak bukan ialah Alisya Dipati Reginata - Bianca Liza Abraham - Aleya Oddette Naicissa - Melia Natalie Crawford

"Ma-mau apa ka-kalian?" Tanya Elle gugup

"Mau kita ya?" Bianca memgusap dagu nya dengan telunjuk dan ibu jari seolah berpikir.

"Ah ya, mau kita cukup gampang," lanjut Bianca. Bianca mendekati Elle dengan senyum manis andalan nya. Saat di depan Elle Bianca langsung menjambak rambut Elle dengan kuat.

Aleya mendekati Elle dan-

PLAKK

Aleya menampar pipi Elle dengan sangat kuat sampai menimbulkan suara yang sangat nyaring. Elle tersungkur, ia hanya pasrah tanpa melawan karena takut dengan mereka.

Siswa sudah berkumpul mengerumuni mereka berlima, seolah mendapatkan tontonan gratis. Tak ada sedikitpun yang merasa kasian dengan Elle. Teman? Tidak ada, siapa coba yang mau temenan dengan gadis cupu dan memiliki otak minus di sekolah ini - SMA Lintang Permana?

Semua orang membenci Elle tanpa sebab, terutama orang-orang yang saat ini membully Elle. Mereka sangat membenci gadis cupu, menurut mereka gadis cupu itu merusak pemandangan makanya mereka membully. Mereka dijuluki Queen bully karena selalu membully orang.

"Hahaha bagaimana sakit hm?" Tanya Bianca dan menguatkan jambakan nya.

"Kalau orang tanya tuh di jawab anjing!" Sentak Aleya. Aleya mengambil kaca mata yang bertengger di hidung Elle lalu membantingnya sehingga menimbulkan suara pecahan.

Prangg

"Ku mo-mohon l-lepas i-ini sangat sakit" Elle berbicara tergagap saat merasakan rambutnya nya yang seakan mau lepas dari kulit kepalanya.

"Sakit ya, ini baru permulaan sayang kenapa Lo lemah sekali." ucap Melia meremehkan lalu mendekati Elle. Melia menendang kaki Elle dengan sangat kuat.

Aakkhh

"Hiks aku salah apa sama kalian? aku cuma ingin hidup tenang, aku mohon lepasin aku.." Tangis Elle

"Salah Lo itu, Lo udah mencemari mata gue sekaligus sekolah ini karena pakaian Lo yang kayak sampah!"

Dengan tanpa perasaan Bianca menginjak jari tangan Elle setelah melepaskan jambakan nya. Alisya mendekat dan menampar pipi sebelah kiri sampai sampai sudut bibir Elle mengeluarkan darah segar.

Bianca menatap sekeliling dengan tajam "kalian ngapain disini, BUBAR!!" bentak Bianca, semua siswa mendesah kecewa tak urung mereka bubar takut menjadi sasaran geng bully itu.

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang