Dua puluh sembilan: Perkara nomor hp

1.8K 113 9
                                    

Di pagi hari ini sekitar pukul 7, Elle dan inti Agosfer serta Abangnya sudah berkumpul di area parkiran sekolah. Berdiri dengan gaya bad di depan mobil, hingga..

"Hai ganteng! boleh minta nomor wa nya gak?" Seorang perempuan dengan make up menor mendekati Aksa dengan menyodorkan ponsel nya.

Aksa hanya melirik perempuan itu sekilas lalu memainkan ponsel nya lagi. "HAHAHAHA!" Elle dan yang lain, kecuali Aksa tertawa terbahak bahak saat melihat perempuan itu di abaikan begitu saja oleh Aksa.

"Ih ganteng ganteng kok cuek sih," Goda perempuan itu, dengan wajah yang di imut imutin.

Aksa mengantongi ponsel nya, lalu bersidekap dada, "Mana ponsel lo? sini gue kasih," Aksa menjulurkan tangan untuk meminta ponsel perempuan itu.

Dengan cekatan perempuan itu memberikan ponsel nya ke Aksa. Aksa merampas ponsel perempuan itu, lalu mengetik sesuatu disana.

"Nih!" Aksa mengembalikan ponsel perempuan itu.

"Terimakasih ganteng," perempuan itu menatap Elle remeh, sebelum pergi dari sana.

"IHH AKSA BANGSAT, PLAY BOY, KOK DI KASIH SIH?!" umpat Elle kesal, dengan menatap Aksa tajam.

"Jangan marah, dengerin gue dulu," Aksa memegang tangan Elle.

Elle menepis tangan Aksa,"Apa lagi? Lo mau ngasih nomor hp Lo pasti karena dia bohay plus sexy kan? ngaku Lo?!"

"Nggak gitu, dengerin dulu, Gue-"

"Bacot! Lo dari tadi bilang 'Dengerin dulu' Sebenarnya lo anggep gue apa sih?!"

"Nah loh Sa, bu bos marah!"

Aksa menatap tajam Derry, "Diem lo!"

"Sayang," Aksa kembali memegang bahu Elle.

"Gak, malas gue dengerin Lo lagi! Mending gue pergi aja dari sini!" Elle pergi dari sana dengan muka masam, Elle menghentak hentakan kaki nya menandakan bahwa ia kesal.

Elle masuk ke dalam kelas nya, kelas IPA 5, para siswa di kelas IPA 5 terheran heran melihat raut wajah Elle yang di tekuk.

"Apa lo semua liat liat? mau gue colok mata lo semua? Hah?!!" Elle menatap semua teman sekelas nya dengan tajam.

"Lo kenapa Ell? Kok mukanya ditekuk gitu?" Tanya salah satu siswa yang duduk paling depan, sebut aja namanya Gilang.

"Bukan urusan lo, mending lo diem dari pada gue tonjok lo, kalian juga gak usah bicara, gue lagi kesal!" Elle menunjukkan nunjuk gilang, dan para siswa di kelas nya.

Para siswa termasuk Gilang yang menanyakan Elle tadi, seketika kicep. Tidak ada yang berbicara, kelas XI IPA 5 yang tadi nya ramai dengan candaan para siswa, sekarang menjadi sepi, semua diam tidak ada yang berani bicara, karena takut dengan ancaman Elle.

Tanpa memperdulikan mereka semua, Elle langsung duduk di bangku nya. Elle menelungkupkan kepala nya di atas meja, tak lama setelah nya, Elle merasakan ada yang memegang bahunya. Elle mendongak untuk melihat siapa yang telah berani memegang bahunya.

Elle menepis kasar tangan orang itu "Ngapain pegang pegang, pergi sana!" sentak Elle.

"Elle! dengerin gue dulu. Gue gak ada maksud kaya yang lo pikirkan, tadi gue ngasih nomor hp Lo bukan nomor hp gue." jelas Aksa dengan cepat.

Ting!

Elle melirik tajam Aksa yang berdiri di depan nya, lalu mengambil hp nya yang berada di saku rok.

Elle mengantongi ponsel nya di Hoodie setelah membalas pesan yang masuk.

"Tuh Lo percaya kan? Gue ngasih nomor hp lo, bukan no hp gue,"

A & E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang